SAAT menggelar latihan kemarin pagi, Suimin khawatir kalau sampai turun hujan lagi sehari sebelum laga digelar. Pasalnya, lapangan di Stadion Benteng kerap bermasalah ketika hujan datang.
Dua hari belakangan, Tangerang memang selalu diguyur hujan. Pengaruhnya tentu saja lapangan menjadi becek dan berlumpur. Parahnya, skuad datang dengan ‘persenjataan’ tak lengkap. Ibarat bertempur tanpa amunisi lengkap, hasilnya pasti bakal mengecewakan. PSMS sepertinya bakal merasakan hal itu kalau sampai hujan turun lagi.
Apa masalah? Masalah yang dialami skuad kecil memang. Tapi sangat berpengaruh dalam performa. Sepatu dengan pul lapangan becek! Ya, benda wajib bagi pesepakbola ini ternyata tak semua dimiliki pemain. Sepatu bola biasa pasti ada. Tapi yang bagus dipakai dalam kondisi lapangan becek tidak ada.
“Memang kondisi lapangan di sini (Tangerang) kerap becek ketika datang hujan. Hal itu dikarenakan tekstur tanah yang kebanyakan tanah liat atau tanah merah. Kalau sampai hujan, lumpur akan melekat di sepatu pemain. Akibatnya bertambah beban berat. Ujung-ujungnya lari pun sulit,” terang Suimin terkait hal yang diprediksi terjadi kalau sampai hujan.
Sepanjang berlatih, skuad sejauh ini hanya memakai sepatu bola biasa. Sepatu yang dimiliki skuad didesain untuk lapangan normal, dengan tekstur tanah yang keras dan kering. Belum ada alternatif untuk mencegah hal itu sampai terjadi, selain harapan agar hujan sehari sebelum pertandingan berlangsung.
“Ya, mudah-mudahan saja sehari sebelum dan saat pertandingan berlangsung, hujan tidak turun sehingga lapangan kering. Kalau tidak itu akan jadi masalah. Pasalnya hanya beberapa pemain saja yang punya sepatu pul. Kalau sepatu untuk lapangan keras dipakai di lapangan berlumpur, pemain bisa cedera,” harapnya.
Syukurnya, laga kontra Persita tampaknya bakal digelar tanpa pendung tim tuan rumah. Larangan menggelar pertandingan dengan penonton sejauh ini masih berlaku bagi Persita, karena tak mendapatkan izin dari pihak kepolisian
No comments:
Post a Comment