MEDAN- PSMS Medan akan menjalani sebuah laga berat melawan Persita Tangerang. Bagaimana tidak, lawan PSMS kali ini adalah klub yang bermarkas di Stadion Benteng Tangerang, sebuah stadion yang begitu angker bagi klub kebanggaan Kota Medan ini.
Setidaknya menurut catatan, sejak 2005, Ayam Kinantan selalu dikalahkan Pendekar Cisadane jika bermain di stadion itu. Dan besok, Edu Juanda dkk akan kembali merasakan keangkeran stadion tersebut.
13 April 2005, mungkin waktu yang sulit dilupakan PSMS ketika dibantai 4-0 tanpa balas dalam ajang Divisi Utama. Itulah kekalahan terbesar PSMS di Stadion Benteng. Setelah itu, PSMS hanya kalah tipis ketika bertandang ke Stadion Benteng.
Menariknya, keangkeran Stadion Benteng bagi PSMS juga setali tiga uang dengan Stadion Teladan Medan bagi Persita. Ya, Persita juga tak pernah menang ketika meladeni PSMS di kandangnya sendiri sejak 2005. Kekelahan terbesar Persita di Stadion Teladan adalah 3-1 pada 12 Maret 2006 di ajang Divisi Utama.
Nah, agar sejarah sedikit lebih baik, maka ada baiknya kalau PSMS berusaha menang ketika meladeni Persita, Selasa (5/1) nanti dalam lanjutan Divisi Utama. Selain berhasil menorehkan sejarah baru, PSMS juga berpeluang menyalip Persita di klasemen sementara dengan asupan tiga angka.
Kalau menang, PSMS akan mengumpulkan 15 angka dari delapan main. Bisa jadi PSMS akan menggeser Persita yang kini nangkring di peringkat tiga sementara dengan perolehan nilai yang sama. Namun, Persita baru melakoni lima laga.
“Sepak bola itu hal misteri, banyak hal yang mungkin bisa terjadi. Benar, PSMS belum pernah menang di Stadion Benteng. Tapi bukan berarti kita akan kalah sebelum berlaga. Tiga angka akan kami upayakan,” beber Suimin Diharja, arsitek PSMS ketika dihubungi Sumut Pos, Minggu (3/1).
Di atas kertas, raihan tiga angka kontra Persita masih bisa tergapai. Bahkan tim asuhan Elly Idris itu menjadi sasaran utama raihan angka dalam lawatan ke Pulau Jawa. Kalau gagal, satu angka pun sangat berharga bagi PSMS. Apalagi Suimin menargetkan PSMS mampu meraih 18 angka di putaran pertama ini.
“Persita target utama untuk mencuri poin. Setelah itu baru memikirkan melawan Persikabo,” tambah pelatih yang telah punya dua cucu itu.
Untuk memenuhi ambisi tersebut, Suimin pun mulai menggelar latihan bagi skuadnya di lapangan yang berada di belakang Stadion Benteng kemarin pagi. Latihan itu sekaligus pemulihan kondisi fisik dan teknik pemain, yang berlangsung satu jam lebih.
“Latihan tadi pagi (kemarin, Red) sekaligus maintenance dan conditioning. Ball posession juga diperagakan tim yang bersama bola dengan dua sentuhan, tim yang tanpa bola bermain pressing. Tujuannya mengembalikan kondisi fisik dan teknik pemain,” beber pelatih yang lebih satu dekade menekuni dunia kepelatihan nasional itu.
Walau yakin dan penuh tekad, tentu saja bukan perkara mudah untuk mewujudkan hal itu. Segudang problem diusung skuad ketika bertandang ke Tangerang. Mulai soal cedera pemain, hingga soal gaji dan bonus yang belum terbayarkan. Ujung-ujungnya, kondisi psikologi pemain yang diserang. Kalau hal ini dibiarkan berlarut hingga laga digelar, maka bisa jadi PSMS akan kembali pulang dengan kepala tertunduk.
Beruntung ada sedikit lagi harapan. Kabarnya, Agus Simorangkir, ketua harian PSMS, akan bertolak ke Tangerang dan bergabung dengan tim. Semoga saja kehadiran Agus mampu menjadi pelipur lara, terlebih kalau dia membawa gaji dan bonus pemain.”Memang kabarnya Ketua Harian mau datang. Saya juga sudah terangkan soal gaji dan bonus,” kata Sekretaris Tim, Fityan Hamdy.
No comments:
Post a Comment