PSMS sukses membekap tamunya PSDS Deli Serdang dengan skor 1-0 dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PSSI yang berlangsung di Stadion Teladan Medan, Kamis (31/12) lalu. Sayangnya, meski menang namun penampilan tim besutan Suimin Diharja mendapat banyak sorotan terkait buruknya performa tim sepanjang 2X45 menit.
Terlepas dari itu semua, tapi target meraih poin penuh atas PSDS guna memuluskan langkah untuk mengumpulkan 18 angka di putaran pertama telah terwujud.
Dengan kemenangan itu, praktis PSMS yang telah mengumpulkan 12 angka dari tiga kali menang, tiga kali draw dan sekali kalah. Artinya, PSMS hanya membutuhkan dua kemenangan dari tiga laga tersisa putaran pertama agar target tak meleset.
Pertanyannya, dapatkah PSMS mengumpulkan enam angka dari tiga pertandingan sisa tadi?
Berat memang, terlebih lawan-lawan yang akan tak dapat dipandang sebelah mata. Lihat saja, Persita yang akan dihadapi pada 4 Januari mendatang.
Meski baru memainkan lima laga, namun tim asal Kota Tengerang ini mampu menempati peringkat ketiga atau dua tingkat di atas PSMS yang menempati peringkat kelima.
Selain Persita, Persikabo Bogor pun dapat mengubur mimpi PSMS untuk mengumpulkan poin 18. Pasalnya, Persikabo yang akan menjamu tim Ayam Kinantan pada 8 Januari mendatang, selalu meraih poin sempurna jika tampil di hadapan pendukungnya sendiri.
Laga terakhir PSMS di putaran pertama adalah saat menjamu Semen Padang di Stadion Teladan Medan pada 12 Januari nanti. Meski sang lawan menempati peringkat kedua, namun laga ini merupakan ajang paling realistis bagi Affan Lubis dkk untuk memetik poin sempurna.
Soalnya, jika melihat rekor head to head antara PSMS kontra Semen Padang selama ini, tim Ayam Kinantan selalu tampil perkasa.
Jika semua perkiraan tadi tak meleset, maka poin maksimal yang akan dikumpulkan PSMS pada putaran pertama adalah 16, atau kurang tiga angka dari target yang telah diapungkan.
Setuju atau tidak, namun hasil yang dicapai Affan Lubis dkk merupakan sebuah gambaran betapa comang-campingnya kekuatan PSMS musim ini, selain disebabkan materi pemain yang tidak merata, juga karena banyaknya pemain pilar yang cedera.
Ini bisa dilihat dari penampilan ala kadar yang diperlihatkan Affan Lubis dkk saat menjamu PSDS kemarin.
Pada pertandingan itu, meski mendapat dukungan penuh dari penonton namun PSMS justru tampil melempem. Bahkan jika mau jujur, sesungguhnya penampilan PSDS lebih menjanjikan dibanding PSMS yang tampil tanpa pola permainan yang jelas.
Beruntung, ketika PSDS belum menemukan penampilan terbaiknya, justru pada menit ke-16 melalui aksi bycicle kick yang dilakukan Osas Saha gawang PSDS yang dikawal Oki Rengga bobol.
Usai gol itu, Traktor Kuning-julukan PSDS mencoba bangkit untuk mengejar ketertinggalnnya. Beberapa kali pertahanan PSMS dibuat kalang kabut. Beruntung masih bisa diamankan.
Di babak kedua, PSDS tercatat menciptakan lebih banyak peluang. Pendukung tuan rumah terpaksa menahan nafas ketika pergerakan striker PSDS, Imam Faisal sering merepotkan Slamet Riyadi dkk. Tercatat, PSDS punya enam peluang bagus sepanjang babak pertama.
“Yang penting kita bisa meraih tiga angka. Urusan main, itu urusan nanti masih ada waktu untuk memperbaikinya,” kata Benny Tomasoa, asisten manejer tim PSMS.
Sementara itu Nasib Iwan, asisten pelatih PSDS mengatakan bahwa kekalahan timnya disebabkan timnya kurang beruntung.
“Anak-anak main cukup baik. Sama saat melawan Persita. Tapi, hasilnya kita tetap kalah kita,” sesal Nasib Iwan.
No comments:
Post a Comment