MEDAN - Dalam setiap musim kompetisi, persiapan klub butuh anggaran yang besar. Banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan pengeluaran terbesar tak dipungkiri untuk mengontrak pemain. Perkembangan sepakbola di tanah air kini membuat kontrak pemain menjulang tinggi. Terutama pemain-pemain berkualitas.
Hal itu yang tampaknya mulai dipikirkan pengurus PSMS saat ini. Sadar kondisi kas PSMS tidak mewah, beberapa langkah disiapkan. Salah satunya membentuk PSMS muda atau PSMS U-21. Skuad ini saat ini tengah berjalan sejak dibentuk pertengahan Juli lalu. Juga ada PSMS U-18 yang dipersiapkan untuk Piala Suratin.
“PSMS muda ini murni untuk pembinaan. Hal ini yang sudah lama tidak dilakukan PSMS sejak beberapa tahun belakangan. Karena itu mereka saat ini tengah digembleng agar nantinya bisa menjadi cikal bakal skuad PSMS ke depan,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris SE.
Menurutnya, Sumut merupakan salah satu gudangnya pesepakbola berbakat di Indonesia. Akan disayangkan jika bakat-bakat tersebut sia-sia jika tak didukung program yang jelas. Jika pembinaan berhasil, PSMS tak perlu lagi sibuk mencari pemain berkualitas setiap musim.
“Ini sebenarnya program yang tertunda. Baru kali ini bisa dilakukan. Mereka berasal dari daerah-daerah di Sumut. Jadi mereka harus benar-benar serius dibina. Paling nanti ada empat orang yang jadi,” ujar Idris.
Lalu bagaimana dengan tradisi negatif pemain titipan? Selama ini hal itu telah menjadi rahasia umum di klub-klub. “Tidak boleh ada pemain titipan di sini. Kalau nanti kedapatan kami temukan kita akan pecat pelatih,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment