Monday, August 8, 2011

Sakiruddin: Teladan layak, tapi kurang perhatian

EDAN - Jika menilai kondisi Stadion Teladan saat ini tentu rata-rata sepakat jika mengatakan kondisinya tidak layak. Kritikan dan protes selalu meluncur dari mulut tim-tim tamu yang melawat ke stadion yang berumur 58 tahun itu.

PSMS saja pernah “terusir” dari Teladan karena tak lolos verifikasi di ISL tiga musim silam. Namun Kasubdis Bina Olahraga Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Sumut, Sakiruddin punya pandangan berbeda. Berikut petikan wawancara Waspada Online dengannya:

Banyak yang mengeluhkan keadaan Stadion Teladan saat ini. Bagaimana menurut anda?
Saya tidaklah sepakat dikatakan Teladan tidak layak. Sebab, banyak stadion yang lebih parah dari Teladan. Contohnya, Stadion Agus Salim di Padang. Lalu mengapa bisa lolos verfikasi. Kalaulah jujur, Teladan ini lolos kok verifikasi, mengapa ada stadion atau lapangan lain yang jauh lebih buruk dari Teladan bisa lolos.

Lalu apa yang menjadi persoalan soal kondisi Teladan?
Kalau soal luas, stadion kita ini layak. Persoalan utama hanyalah, stadion ini tidak bersih, Teladan ini jorok. Pemerintah Kota Medan tidak peduli dengan tidak menganggarkan biaya perawatan berkelanjutan. Kita ini kan kalau membangun sesuatu, kayak besoknya mati. Jadi setelah dibangun, kemudian tidak dipikirkan bagaimana memeliharanya. Itulah yang terjadi dengan Stadion Teladan, sedangkan stadion lain sangat bersih.

Selain kebersihan apa yang salah dari pemeliharaan Stadion Teladan?
Seharusnya stadion tidak lagi untuk tempat latihan. Lihat saja klub-klub luar yang latihan di komplek latihan tersendiri, dan stadion hanya digunakan untuk bertanding. Saat ini, Sumut sudah memiliki Gedung Serba Guna yang dalam tahap penyelesaian. Jika ini siap, maka acara-acara yang selama ini digelar di Teladan bisa dialihkan di sana.

Bagaimana dengan rencana renovasi Stadion Teladan yang tak kunjung direalisaskan?
Renovasi itu iya, wajar, tapi yang lebih penting adalah pemeliharaannya. Prediksi biaya per tahun maintaincenya adalah minimal Rp150 juta hingga Rp1 miliar. Itu untuk kebersihan, rumput, dan listrik di stadion. Apakah Pemko Medan punya anggaran untuk ini? Itu yang perlu dibicarakan.

No comments: