Monday, August 8, 2011

PSMS berat masuk ISL

MEDAN - Misi PSMS meraih satu tiket sebagai kontestan kompetisi Liga Indonesia tahun depan tergolong berat. Lima aspek yang harus dipenuhi sebagai persyaratan yakni finansial, infrastruktur, pendukung, administrasi dan pembinaan usia muda bukan hal yang mudah untuk dipenuhi.

Dari syarat-syarat di atas yang meragukan dari PSMS saat ini adalah finansial dan infrastruktur. Soal pembinaan usia muda, PSMS sudah mulai merintisnya dengan pembentukan PSMS muda (PSMS U-21). Soal pendukung tak diragukan lagi Ayam Kinantan punya ribuan pecinta setia. Lalu soal administrasi, berupa pengesahan berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT), PSMS sudah pernah mendaftarkannya sebagai peserta ISL 2008/2009.
“PSMS sudah berbentuk PT. Itu kita bentuk sebagai syarat sebagai peserta saat kita masih di ISL tiga musim lalu. Hanya saja perlu sedikit pembenahan,” ujar pengurus PSMS, Benny Tomasoa yang pernah menjabat komisaris PSMS.

Nah, finansial dan infrastruktur yang berpeluang mengganjal misi PSMS itu. Seperti diketahui tanpa APBD, PSMS akan kesulitan. Terbukti dengan pasokan 7 miliar APBD, keuangan PSMS tak berada dalam kondisi mewah. Apalagi jika tanpa didukung APBD.

Lalu infrastruktur, PSMS juga tak bisa dikatakan layak. Stadion Teladan sebagai homeground tim dalam kondisi memprihatinkan. Saat ISL 2008, PSMS terpaksa tak punya kandang tetap karena Teladan tak lolos verifikasi.

Renovasi menjadi keharusan. Namun waktu tidak banyak karena 25 Agustus paling lambat klub harus menyerahkan berkas pendaftaran lalu diverifikasi pada 3 September. “Karena itu kami pikirkan untuk menggunakan Stadion Baharoeddin Siregar sebagai alternatif. Untuk merenovasi Teladan lapangan tengahnya saja paling tidak butuh satu setengah bulan,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris.

PSMS kini hanya memiliki dua opsi. Menjajaki investor tengah dalam proses. Satu opsi lain adalah merger dengan klub LPI yang tentu kuat soal finansial dan legalitas. Yang pasti masyarakat sudah sangat ingin melihat PSMS bertarung di kasta utama kompetisi sepakbola nasional. Keputusan harus dipikirkan secara bijak demi kepentingan orang banyak. Jangan sampai PSMS hanya lulus persyaratan untuk bermain di kasta kedua atau yang terburuk hanya menjadi penonton.

No comments: