Duel ke-14 penguasa Sumatera antara PSMS Medan dan Sriwijaya FC (SFC) malam ini memang bukan untuk perebutan takhta.
Namun,kedua tim punya kepentingan berbeda. Dilihat dari dua laga terakhir, duo Andalas ini samasama mencatatkan tren positif. Kemenangan 3-0 atas Persitara Jakarta Utara dan hasil imbang dengan Persija Jakarta 1-1 membuat PSMS siap memberi perlawanan kepada Charis Yulianto dkk. SFC pun tidak kalah mentereng, dengan terus menunjukkan grafik peningkatan.
Seusai melibas raksasa China Shandong Luneng 4-2 di Liga Champions Asia, giliran Persibo Bojonegoro yang diberi pelajaran dihajar SFC 5-0 di leg pertama babak 8 besar Piala Indonesia. Tapi, pada laga di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan ini,PSMS sangat membutuhkan kemenangan demi menghindari jerat degradasi.
Sementara SFC tak lagi memiliki potensi menjadi kampiun musim ini.Kontradiksi inilah yang memunculkan pertanyaan: akankah ada kemungkinan solidaritas antartim Andalas? Tidak mudah memang menjawabnya. Apalagi, melihat rivalitas kedua tim yang sudah mulai menapaki fase kritis.Sebagai tim tertua di Sumatera, Ayam Kinantan sempat merasa terganggu dengan kehadiran Laskar Wong Kito.
Sebagai tim metamorfosa dari Persijatim Solo FC, pasukan Rahmad Darmawan ternyata langsung menarik perhatian. Double winner musim lalu jadi bukti sahih bagaimana SFC telah mencuri perhatian dan menurunkan gengsi Ayam Kinantan sebagai tertua di Sumatera. Tapi, saat kedua tim bertemu hari ini, pendukung Kota Medan boleh jadi berharap agar Laskar Wong Kito tak terlalu menebar ambisi serius.
Toh kemenangan juga tak akan membuat mereka menjadi kampiun sehingga tidak seharusnya ”persaudaraan”dikorbankan. Namun, Arsitek PSMS Rudy Williams Keltjes tak berharap kepada tim lain. Baginya, kemenangan harus diraih atas jerih payah sendiri,bukan belas kasihan pihak ketiga.
Mantan arsitek Deltras Sidoarjo dan Persipura Jayapura ini mengaku siap memberikan komando kepada skuad asuhannya untuk mengamankan tiga poin. Formasi 3-4-3 pun didaulat sebagai strategi jitu untuk memaksimalkan hasil menghadapi tim asuhan Rahmad. ”Pemain sudah pulih dan skema itu (3-4-3) pasti kami mainkan besok karena enggak ada cara lain bagi kami untuk mengamankan tiga poin,”ujar Rudy.
Di lain pihak,Rahmad berjanji timnya tetap akan bermain maksimal dan mengedepankan permainan kolektivitas.”Yang jelas anakanak harus konsentrasi dan jangan sampai kecolongan.Yang terpenting adalah kolektivitas tim,” paparnya. Apalagi, pilar-pilar utama SFC,mulai dari barisan tengah dan depan dalam kondisi siap tempur.
Hanya ada dua pemain di barisan pertahanan yang bakal absen, yakni Tsimi Jaqcues dan Ambrizal lantaran akumulasi kartu. ”Kami sudah mengantisipasi hal tersebut sejak kami latihan di Palembang kemarin. Bahkan, sebelum melawan Persibo, kami sudah mencoba memasang Maully Lessy dan mencoba pola 3-4-3 dengan menggunakan tiga bek tengah. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,”tuturnya
No comments:
Post a Comment