MEDAN - Belakangan ini, masyarakat pecinta sepakbola di Medan menaruh banyak perhatian ke PSMS, klub kebanggaan Sumatera Utara di persepakbolaan nasional. PSMS baru-baru ini merger dengan dengan klub Liga Primer Indonesia atau LPI, Bintang Medan.
Merger ini diharapkan menjadi semangat baru untuk memperbaiki sepakbola daerah di Medan, khususnya dengan keberadaan PSMS di arena PSSI. Sejumlah kalangan berharap adanya perubahan untuk mengembalikan kejayaan PSMS ke depan. Itulah yang disuarakan kalangan suporter dan pemerhati PSMS.
Menurut seorang pemerhati PSMS, Rahmad Nur Lubis, penanganan PSMS ke depan harus profesional, termasuk dalam pengelolaan manajemennya. Dalam hal ini, Rahmad berpendapat bahwa Rahudman Harahap harus lebih banyak berperan dan menunjukkan keseriusannya membesarkan PSMS ke depan. "Walikota (Rahudman) harus banyak terlibat, karena Rahudman menangani PSMS belum banyak yang dia perbuat," kata Rahmad hari ini dalam diskursus dengan Waspada Online.
Rahudman Harahap saat ini menjabat sebagai walikota Medan yang beberapa waktu lalu dipilih secara aklamasi sebagai ketua umum PSMS. Sampai hari ini, Rahudman belum resmi dilantik. Sementara peralihan dari ketua umum sebelumnya, Dzulmi Eldin yang saat ini wakil walikota, belum ada laporan pertanggungjawabannnya.
Rahmad melanjutkan penilaiannya, menegaskan bahwa Rahudman harus memberikan perhatian pada pembenahan dan perbaikan Stadion Teladan. Namun juga menekankan, pentingnya transparansi dalam manajemen PSMS. "Misalnya, publik harus tau berapa nilai kontrak pemain. Harus ada transparansi," tegasnya.
Nada kritis serupa dilontarkan seorang loyalis PSMS, Ingan Pane, yang mendesak walikota Medan (Rahudman) harus segera bergerak cepat. Salah satu agenda terpenting, menurut Ingan, adalah perbaikan stadion. "Jangan sampai euforia masyarakat Medan dan Sumut dengan lolosnya PSMS, kembali kecewa karena Stadion Teladan tidak layak untuk menggelar kompetisi PSSI," Ingan mengatakan.
Setelah PSMS dinyatakan lolos verifikasi awal, seharusnya persiapan manajemennya sudah dimulai dari sekarang, kata Ingan. Pembentukan team mulai dari manajemen, pelatih dan pemain harus segera. "Sampai sekarang publik Medan hanya disuguhkan wacana," kata Ingan kecewa.
"Target PSMS adalah juara, bukan hanya meramaikan liga pro level 1. Merger kalau hanya untuk kepentingan bisnis untuk apa? Untuk apa kalau tidak diikuti prestasi? PSMS tidak pernah juara. Dan semua elemen wajib berperan untuk mencapai target juara."
No comments:
Post a Comment