Harapan masyarakat Kota Medan menyaksikan tim Ayam Kinantan kembali tampil di kompetisi sepakbola kasta tertinggi nasional sepertinya bakal terwujud. Hal itu setelah PSMS masuk dalam daftar 34 tim kandidat tampil di kompetisi level satu nasional yang dirilis Komite Kompetisi PSSI kemarin.
Namun, kemungkinan PSMS gagal tampil di level atas pun masih sangat terbuka sekiranya tidak mampu memperbaiki aspek infrastruktur, yakni merenovasi total Stadion Teladan sebagai home base PSMS sehingga dapat lolos verifikasi oleh tim AFC.
Seperti diketahui, ada lima syarat mutlak sebagai klub profesional yang diminta AFC/FIFA. Kelima persyaratan itu adalah aspek legalitas, finansial, infrastruktur, personel, dan sporting.
Dari lima syarat tersebut, infrastruktur masih menjadi pertanyaan besar apakah mampu dipenuhi PSMS. Untuk aspek legal dan finansial, sesuai kesepakatan merjer dengan klub Liga Primer Indonesia (LPI), Bintang Medan sebelumnya, status legal dari pemerintah dan untuk pendanaan, menjadi tanggung jawab penuh pihak konsorsium.
“Sangat disayangkan seandainya PSMS gagal tampil di kompetisi kasta tertinggi nasional hanya karena tidak memiliki stadion representatif. Sebagai klub asal kota terbesar ketiga di Indonesia, stadion harusnya tidak lagi menjadi permasalahan bagi PSMS,” ujar mantan pemain PSSI dan PSMS, Parlin Siagian, di Medan, baru-baru ini.
Stadion Teladan yang dibangun pada 1953 memang sempat menjadi kebanggaan warga Medan dan salah satu stadion rujukan FIFA di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisinya kini sangat memprihatinkan dan diperparah merosotnya prestasi PSMS.
Janji renovasi memang kerap dilontarkan pengelola Teladan, dalam hal ini Pemko Medan. Terakhir, Wali Kota Medan Rahudman Harahap kembali berjanji segera merenovasi Teladan.
Bahkan, anggaran untuk perbaikan stadion itu akan dimasukkan dalam APBD senilai Rp100 miliar untuk renovasi infrastruktur baik Teladan maupun pembangunan sport centre Kota Medan.
Niat orang nomor satu di Medan itu disambut postif Parlin Siagian. Menurutnya, sebagai mantan pemain PSMS sekaligus warga Medan, dirinya sangat prihatin dengan keadaan Teladan saat ini.
“Saya berharap kali ini janji Wali Kota Medan untuk merenovasi Teladan tidak sekadar janji seperti sebelum-sebelumnya. Terlepas dari keinginan PSMS menjadikan stadion itu home base yang representatif, Teladan memang harus dibenahi jika ingin mengembalikan kejayaan sepakbola Medan,” ucap mantan pelatih Ayam Kinantan itu.
Selain Teladan, lanjut pemain yang pernah membawa PSMS juara Kompetisi Perserikatan (1983 dan 1985) ini, juga meminta renovasi Stadion Kebun Bunga yang kondisi lapangannya tidak kalah memprihatinkan.
“Stadion Kebun Bunga merupakan bagian dari sejarah kejayaan PSMS yang tidak boleh dilupakan. Terlebih, Kebun Bunga selama ini menjadi sarana berlatih tim PSMS dan satu-satunya lapangan milik Pemko Medan yang layak untuk menggelar kompetisi lokal,” pungkasnya
No comments:
Post a Comment