Di bawah rancangan arsitek baru Kustiono, PSMS akan melakoni laga perdana putaran kedua kompetisi Divisi Utama PSSI.
Lawan yang bakal dihadapi pun bukan tim sembarangan. Semen Padang siap menantang, dengan dukungan ribuan pendukungnya di Stadion Sijunjung sore ini (1/2).
Walau sulit untuk memenangkan laga ini, namun Kustiono, pelatih PSMS mengaku optimis jika anak-anak Medan mampu memberi kejutan. Kejutan apa? Ini yang masih menjadi tanda tanya. Menang atau kalah?
Kalau PSMS mampu memetik poin sempurna bukan tak mungkin pamor Kustiono selaku pelatih baru PSMS menggantikan pelatih senior Suimin Diharja bakal meningkat pesat.
Elu-elu pendukung pasti didapatnya. Tapi kalau sampai kalah, bukan tak mungkin dirinya akan menjadi bahan pelampiasan kekesalan para suporter.
Terlepas dari itu semuanya, akan lebih bijak jika kekuatan serta kekurangan PSMS yang bertindak sebagai tim tamu dan Semen Padang selaku tuan rumah dikupas habis sebelum laga antara keduanya berlangsung.
Ya, tak dapat dipungkiri jika untuk musim kompetisi tahun ini kondisi Semen Padang jauh lebih baik dari pada PSMS.
Tak hanya untuk ukuran finansial semata, untuk materi pemain yang memperkuat kedua tim pun, sekilas tuan rumah lebih unggul dibanding sang tamu.
Bahkan jika melihat kepada posisi kedua tim di klasemen sementara grup I Divisi Utama PSSI, posisi Semen Padang pun di atas PSMS.
Sejauh ini tim berjuluk Kabau Sirah nangkring di peringkat pertama, sedangkan PSMS harus puas menempati peringkat tujuh dengan raihan 13 angka.
Tapi kalau bicara sejarah pertemuan di antara kedua tim, PSMS bolehkan sedikit bangga. Untuk catatan di atas kertas, sejak tahun 2004 PSMS hanya takluk dua kali melawan Semen Padang.
Selebihnya dari 11 pertemuan di ajang Divisi Utama dan Copa Indonesia, PSMS tujuh kali menang. Sisanya berakhir imbang.
Catatan di atas jelas berpihak pada PSMS. Tapi apakah dengan berbekal catatan itu PSMS dapat dengan mudah memetik poin sempurna dari sang empunya stadion?
“Bertandang ke markas Semen Padang tentu saja berat. Tapi kita tak pernah gentar. Anak-anak harus lebih konsentrasi untuk mencuri peluang,” kata Kustiono, pelatih PSMS.
Ya, masalah utama yang dihadapi PSMS adalah mental dan tumpulnya lini depan. Namun hal ini tampaknya sudah bisa diatasi pasca bergabungnya dua pemain baru, Ogockuhwu Daniel.
Keuntungan lainnya adalah bahwa menatap laga ini tim besutan Kustiono dapat tampil full team, menyusul dibatalkannya hukuman larangan tampil bagi Faisal Azmi dan Ahmad Maulana.
Sedang dua punggawa anyar PSMS Daniel dan Harry kabarnya sudah mendapatkan pengesahan dari PT Liga Indonesia untuk merumput bersama PSMS.
Selain faktor di atas, absennya Enjang Rohiman yang terkena akumulasi jelas menguntungkan PSMS. Tapi, kubu Ayam Kinantan harus tetap waspada karena Marcio Sauza telah terbebas dari sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI.
“Sebagai tuan rumah, jelas kami ingin mengamankan poin penuh. Kalau itu tercapai, posisi di puncak klasemen akan semakin kokoh. Kami yakin mampu mengatasi PSMS,” beber Arcan Iurie, pelatih Semen Padang.
No comments:
Post a Comment