Usai menuai dukungan, kini giliran pemain belakang PSMS Nyeck Nyobe terancam sanksi skorsing dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tak pelak, hal ini kian menambah beban PSMS untuk bertahan di Divisi Utama 2010 ini. Pasalnya sanksi tersebut diluar dari hukuman absen dalam dua laga PSMS ke depan.
Artinya Nyeck tidak akan turun memperkuat PSMS saat menjamu Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan (13/3) dan menantang PSSB Bireun (18/3) mendatang. Ditambah sanksi skorsing tadi, kemungkinan besar Nyeck juga absen saat pada partai tandang menghadapi PSAP Sigli (22/3).
Seperti yang diberitakan sebelumnya pada pertandingan tandang ke Persiraja Banda Aceh, Nyeck dengan jelas mendorong (sebelumnya ditulis menendang, Red) Wasit Tardianis hingga terjungkal. Alasannya wasit asal Padang ini tidak mengganjar Persiraja yang melakukan pelanggaran kepada Tri Yudha Handoko di kotak penalti. Nyeck pun dikeluarkan dari lapangan di menit ke-31.
Selain sanksi skorsing, Komdis PSSI juga akan mengenakan denda dengan jumlah uang yang cukup besar kepada mantan pemain Persib Bandung ini. Sesuai dengan peraturan Komdis, kartu merah setelah dikenakan kartu kuning dikenakan denda Rp5 juta.
Namun, kartu merah yang diterima Nyeck tanpa kartu kuning terlebih dahulu. Tak pelak, denda yang akan diterima tentunya lebih besar lagi. Dikabarkan denda tersebut akan dikenakan kepada Nyeck secara pribadi mengingat aksi yang dilakukan juga merupakan inisiatif pribadi, bukan secara tim.
Aksi kekerasan terhadap wasit juga pernah terjadi saat pertandingan antara PSIS berhadapan dengan PSMS Oktober 2008 silam. Ketika itu manajer PSIS Yoyok Sukawi berupaya melakukan pemukulan kepada wasit Sunaryo Joko saat jeda pertandingan babak pertama. Komdis PSSI pun menjatuhkan sanksi kepada Yoyok untuk tidak boleh aktif dalam kegiatan klub sepak bola selama enam bulan dan denda Rp30 juta.
Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan yang dikomfirmasi melalui telepon, Kamis (25/2) mengaku pihaknya akan segera melakukan pemanggilan kepada Nyeck Nyobe untuk diminta penjelasannya. “Jadi, pada peraturan manual liga jelas, jangankan memukul, berupaya atau berniat untuk melakukan pemukulan terhadap wasit saja akan dihukum apalagi mendorong dan menyebabkan wasit hingga terjatuh. Hukuman bisa jadi lebih berat,” ucapnya.
Sementara itu, setelah sempat ditunda akhirnya Komdis menjadwal ulang sidang terkait pertandingan PSMS kontra Persita pada Kamis, (4/3) mendatang. Penjadwalan ulang sendiri berkaitan dengan keterlambatan surat pemanggilan yang diterima oleh Pengurus PSMS. “Ya kita sudah menjadwal ulang sidang Komdis sehubungan dengan insiden pada pertandingan lanjutan Divisi Utama 2009/2010 antara PSMS menjamu Persita Tangerang di Stadion Teladan. Sidang akan kita gelar Kamis (4/3) depan,” ucap Hinca. Menurut Hinca, sidang digelar untuk mendengar penjelasan dari PSMS dan pihak panitia sehubungan kerusuhan pascapertandingan tersebut. Mengenai kemungkinan sanksi untuk PSMS, Hinca menjawab diplomatis. “ Ya itu tergantung keputusan sidang nanti ya. Saya tidak bisa jawab sekarang,” kilahnya.
Pengurus dan manajemen PSMS sendiri sudah mengetahui penjadwalan ulang sidang Komdis PSSI tersebut. Pihak panitia pelaksana akan diwakili oleh Sekretaris I PSMS, Agus Suriyono. Asisten Manajer Benny Tomasoa bahkan mengaku sudah tidak sabar. “Ini kesempatan kita untuk membuka bobroknya kinerja wasit waktu itu,” ucap Benny, Kamis (25/2).
Seperti yang diberitakan sebelumnya pertandingan PSMS menjamu Persita di Stadion Teladan berakhir ricuh. Pasalnya wasit asal Bandung Isna Triana tidak menjatuhkan hukuman penalti saat striker PSMS Ikpefua Osas Marvellous dan Jecky Pasarella yang ditekel di Kotak Penalti. Usai pertandingan Benny Tomasoa langsung merengsek ke lapangan untuk mempertanyakan keputusan wasit tersebut. Namun, aksi itu berhasil digagalkan petugas keamanan yang berada si lapangan
No comments:
Post a Comment