Setelah beberapa hari lalu kalah 0-1 atas Persikabo Bogor, hari ini (14/2) tim kebanggaan masyarakat Medan, PSMS kembali melakoni laga dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PSSI di Stadion Teladan Medan menghadapi Persita Tangerang.
Bagi PSMS yang akan mendapat dukungan dari para pendukungnya, kemenangan merupakan harga mati.
Hal itu disampaikan Asisten Manager PSMS Beny Tomasoa didampingi Sekretaris Tim Firyan Hamdy, Sabtu (13/2).
“Kita telah melupakan kekalahan atas Persikabo, karena kita ingin meraih kemenangan dari Persita,” ucapnya.
Menurut Beny, untuk menghadapi pertandingan kali ini seluruh pemain sudah sepakat untuk tampil all out. Tak hanya pemain, Kustiono, pelatih PSMS telah melakukan persiapan khusus untuk menghadapi laga kontra Persita guna menebus kekalahan yang terjadi pada putaran pertama lalu.
“Pertandingan ini merupakan partai balas dendam, sebab pada pertandingan pertama PSMS kalah dari Persita. Jadi, mumpung tampil di hadapan pendukung sendiri, kita harus mampu memetik kemenangan,” ujar Kustiono, pelatih PSMS.
Untuk merealisasikan ambisinya itu pada pertandingan nanti Kustiono mengaku telah menyiapkan strategi khusus yang selama ini belum pernah diterapkannya.
“Anak-anak telah fasih melakoni metode permainan yang akan diterapkan tadi,” bilang mantan pelatih PSAP Sigli itu.
Rencananya, untuk lini depan nanti Kustiono akan menduetkan striker Osas Saha dan Jecky Passarela. “Jacky memiliki kecepatan. Itu akan membuat lawan kesulitan mengawalnya. Selain itu dia juga memiliki passing yang bagus. Jadi sangat tepat bila ditempatkan sebagai second striker.
Dengan tampilnya Jacky, maka lagiun asing PSMS yang pada debutnya melawan Persikabo ditempatkan digaris depan Ogochukwu Daniel akan dikembalikan ke posisi awalnya, sebagai seorang gelandang.
Sah-sah saja jika Kustiono merasa optimis bila anak asuhnya mampu membungkam Persita. Pasalnya, sepanjang sejarah pertemuan kedua tim di berbagai ajang, tim manapun yang tampil sebagai tuan rumah selalu tampil sebagai pemenang.
Terlebih pada pertandingan hari ini Persita tak diperkuat striker Rishadi Fauzi yang terkena akumulasi kartu.
“Kondisi ini jelas menguntungkan kita. Tapi kita tak boleh larut, karena siapapun pemain yang diletakkan di lini depan tim itu, mereka selalu mampu merepotkan lini pertahanan lawan,” bilang Kustiono.
Kendati begitu, asisten pelatih Persita Rahman Sidik tak menampik jika mental pemainnya sempat hancur pasca kalah 0-1 dari Semen Padang.
“Kami tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Kami ingin kemenangan untuk menebus poin yang hilang dalam lawatan ke Padang,” bilangnya.
Terkait pola main PSMS yang selama ini terkenal keras dan fanatik, Rahman mengatakan bahwa timnya tak terkejut dengan cara main seperti itu. Apalagi selama ini kedua tim sudah sering bertemu.
“Tidak perlu takut menghadapi PSMS. Kami sudah saling mengenal permainan masing-masing,” pungkas Rahman mantap.
No comments:
Post a Comment