Punggawa Ayam Kinantan dilanda krisis finansial menjelang berlaga kontra Persita Tangerang di Stadion Teladan Medan, Minggu (14/2) besok. Hingga kemarin, dana hibah dari APBD Kota Medan belum juga turun. Akibatnya, gaji pemain terlambat dibayar.
Salah seorang pemain yang tak mau ditulis namanya mengaku, belakangan ini gaji memang terlambat dibayar. “Memang tak sampai tak dibayar, hanya terlambat beberapa hari. Tak seperti biasanya. Biasanya paling lama tanggal 7 sudah diserahkan tapi bulan ini sampai tanggal 9,” kata pemain itu.
Tapi, pemain memaklumi karena kondisi finansial PSMS memang lagi bermasalah. “Ya semua tim juga mengalami hal yang sama bahkan lebih parah. Kita hanya terlambat beberapa hari saja kok,” sambung pemain itu.Kini, pengurus dipaksa untuk mencari dana talangan dari donatur yang mau mendahulukan, agar gaji pemain tak terlambat dan bisa konsentrasi menghadapi Persita serta laga sisa putaran kedua.
Pengurus mengaku, dana talangan itu akan dibayar kepada donatur palaing lambat bulan April mendatang karena dana hibah kabarnya turun bulan April mendatang. “Kita pengurus dan manajemen bersedia kok untuk diaudit. Bila perlu donatur itu langsung berhubungan dengan pemain,” kata Ketua Bidang Teknik PSMS, Freddy Hutabarat saat ditemui di Mes Kebun Bunga Medan, Jumat (12/2).
Apa ada yang mau? Sementara ada oknum pengurus yang disenangi oleh pengusaha sehingga urung memberikan bantuan untuk PSMS? “Kalau memang itu kendalanya, kita bisa membicarakannya. Sejauh itu untuk kemajuan PSMS, kita akan meminta oknum yang bersangkutan untuk mundur. Begitupun status di pengurusan sebagai dasar untuk mengumpulkan dana bisa kita bicarakan,” tegas Freddy. Pelatih PSMS, Kustiono pun tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa memberikan masukan. Mantan Pelatih PSAP Sigli itu bilang, lembaga yudikatif, eksekutif dan pengusaha di daerah harus ikut mendukung untuk mengatasi krisis finansial yang melanda PSMS
No comments:
Post a Comment