TAK bisa dipungkiri, kondisi fisik skuad PSMS usai melawat ke Rengat dan Tembilahan menurun drastis. Akses jalan darat yang ditempuh selama delapan jam dari Tembilahan ke Pekan Baru cukup menyita kondisi fisik seluruh anggota tim. Terlebih perjalanan ditempuh dini hari karena mengejar waktu untuk lebih leluasa merecoveri fisik pemain.
Ya, skuad yang baru sampai di Medan, kemarin (30/11) sudah harus menjalani pertandingan ketiga, sekaligus pertandingan kandang perdana di Stadion Teladan menghadapi PSAP Sigli, Kamis (3/12) mendatang. Kalau tidak disiasati, bisa-bisa faktor kelelahan bisa mempengaruhi kondisi tim.
Bahkan untuk berisitirahat karena lelah, seluruh tim sempat berhenti di kediaman mertua Imam Faisal gelandang PSMS di Pekanbaru. Ya, menempuh jarak delapan jam lewat darat tentu saja sangat melelahkan.
“Lelah juga walau naik bus besar. Kalau naik bus kecil, bisa-bisa pemain butuh waktu lama baru bisa pulih,” kata Jampi Hutaruk pelatih kiper PSMS.
Sialnya lagi, skuad harus terdampar di Bandar Sultan Syarif Kasim Riau lebih dari dua jam Karena penerbangan sempat delay.
Pelatih Fisik PSMS, Nimrot Manalu bahkan khawatir kalau-kalau keletihan yang dialami pemain tidak hanya soal fisik, tetapi juga melanda sisi psikis.
“Kondisi ini tentu saja mempengaruhi tidak hanya fisik, tetapi juga psikis pemain padahal sebelumnya, hasil seri cukup membuat pemain bersemangat, tetapi kondisi ini saya khawatirkan akan menurunkan motivasi pemain,” cemasnya.
Usai pertandingan dan perjalanan tersebut, menurut Nimrot, pemain perlu waktu tiga kali 24 jam untuk mengembalikan kondisi seperti semula. Tentu saja dalam hal ini pencapaian kondisi awal tidak akan bisa tercapai, pasalnya tim pelatih hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan fisik pemain.
“Besok (hari ini) kita akan lakukan latihan ringan mengembalikan kondisi pemain, dan kami berharap, keadaan ini tidak akan melemahkan pemain,” harap Nimrot.
Selain urusan fisik, Pelatih PSMS, Suimin Diharja juga harus punya senjata yang jitu dan biasa berlomba dengan waktu untuk menciptakan strategi memaksimalkan pertandingan di hadapan publik sendiri, pasalnya poin penuh merupakan target yang diharapkan tim.
“Dari segi teknis kita sebagai tim pelatih professional akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kondisi pemain, dan kita bertanggungjawab akan hal itu, tetapi sisi non teknis harus juga diperhatikan, karena sepakbola tidak hanya masalah teknis, tetapi psikologis menjadi hal yang penting,” pungkas dosen Fakultas Olahraga di Universitas Negeri Medan ini
No comments:
Post a Comment