MESKI menelan duka karena kalah melawan Persipasi, namun Suimin Diharja dan seluruh perangkat tim tetap masih mensyukuri satu hal. Yakni rasa kebersamaan dan kecintaan masyarakat perantau yang ada di kawsan sekitar Bekasi kepada PSMS.
“Kita berduka karena PSMS kalah. Tapi kita juga patut bersyukur ternyata PSMS tidak berjuang sendirian. Masih banyak yang peduli dengan PSMS,” kata Suimin.
Ya, usai laga kemarin seluruh skuad dijamu makan malam di Restoran Sederhana oleh anggota Komisi 3 DPR RI Trimedya Panjaitan SH yang merupakan putra daerah Medan.
Dihubungi, Trimedya Panjaitan mengatakan miris dengan kondisi PSMS saat ini. Meskipun sudah mempunyai seabrek kesibukan di Ibu Kota, rupanya Trimedya tetap memantau perkembangan PSMS lewat surat kabar.
“Sejak dulu saya memang cinta PSMS. Sebagai orang Medan, tentu saja hal itu wajar. Sayangnya sekarang PSMS seperti kehilangan taji. Saya berharap siapapun yang mengurus PSMS haruslah paham dan cinta sepak bola,” kata politisi dari partai PDIP itu.
“Walau akhirnya PSMS turun kasta ke Divisi Utama, dukungan harus tetap kita berikan. Intinya, semua pihak harus saling dukung agar PSMS bisa kembali menunjukkan kelasnya,” tambah Ketua Umum Serikat Pengacara Indonesia itu.
Trimedya yang juga menonton langsung saat PSMS takluk dari Persipasi mengatakan jika PSMS masih punya potensi untuk kembali menunjukkan kelasnya.
Khusus pada laga melawan Persipasi, Trimedya pun mengaku tidak puas dengan kepemimpinan wasit. “Wasit tampaknya memang kurang netral dalam memimpin pertandingan. Padahal di awal-awal pertandingan, penampilan anak-anak sangat menjanjikan,” lanjutnya.
Karena hal tersebut di atas menajer tim PSMS Hendra berharap agar seluruh pemain mampu menjaga mental dan semangat bertandingnya. “Ini bukan akhir segalanya. Perjuangan masih panjang. Semua harus tetap semangat untuk kembali bangkit,” beber Hendra
No comments:
Post a Comment