PSMS mengalami kekalahan perdana dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia, ketika takluk 3-1 dari tuan rumah Persipasi Bekasi di Stadion Patriot Jumat (11/12).
Secara teknis, PSMS bermain cukup bagus sejak awal laga. Sayang, kepemimpinan wasit yang cenderung berat sebelah membuat malapetaka bagi PSMS. Terlebih ketika skuad Ayam Kinantan berhasil unggul lebih dulu di menit ke-22, ketika Osas Saha mnjebol gawang Persipasi.
Menyadari tim tamu unggul lebih dulu, Persipasi mulai mendapatkan berbagai keuntungan dari wasit Chairul Shaleh asal Jawa Timur.
Banyak keputusan yang diambil wasit terkesan ragu-ragu. Setidaknya hal itu yang dikatakan asisten manajer Benny Tomasoa.
“Kalah itu biasa, dan kita siap merima kekalahan. Tapi secara permainan anak-anak main bagus. Hanya saja kami tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Biasalah ketika kita bermain di kandang orang,” beber Benny.
Usai gol Saha, Mennoh legiun impor andalan Persipasi berhasil membalasnya pada menit ke-26. Tak lama berselang, tuan rumah kembali menambah keunggulan. Lagi-lagi lewat Steven Mennoh yang berhasil mencetak gol lewat tendangan bebas di luar kota penalti. Skor berbalik 2-1. Hingga turun minum, skor itu bertahan.
Memasuki babak kedua, skuad PSMS pincang. Dua pemain pilar Osas Saha dan Edu Juanda terpaksa ditarik keluar lapangan karena mendapatkan perlakuan kasar pemain Persipasi. Pasca keluarnya Edu dan Saha, permainan PSMS praktis mengendur.
Buntutnya, tim tuan rumah bisa menambah keunggulan. Lagi-lagi lewat Mennoh yang berhasil mengeksekusi penalti dengan apik di menit 58. Proses terjadinya penalti juga membuat PSMS geram.
Pasalnya, seorang pemain Persipasi diduga diving di kotak penalti namun wasit langsung menunjuk titik putih.
Ketika Slamet Riyadi kapten PSMS menanyakan siapa yang melanggar pemain Persipasi tersebut, wasit mengaku tidak tahu. Namun penalti tetap diberikan. Skor 3-1 untuk tuan rumah.
Pasca penalti, permainan tim Ayam Kinantan semakin parah. Tidak hanya pemain yang emosi, pendukung PSMS asal Bekasi dan sekitarnya pun marah karena tindakan wasit yang selalu merugikan tim besutan Suimin Diharja ini.
Imbasnya, sempat terjadi aksi saling lempar di antara dua pendukung tim yang bertanding.
Suimin Diharja arsitek PSMS yang dihubungi usai laga mengatakan, bahwa skuad sudah berusaha tampil baik. Namun buruknya kinerja wasit membuyarkan konsentrasi anak-anak (pemain PSMS,Red).
“Awalnya anak-anak main cukup bagus. Namun setelah keluarnya Saha, Edu, dan Slamet plus kepemimpinn wasit yang jelek membuat permainan kita menjadi kacau,” kata Suimin.
“Kami tidak puas dengan kinerja wasit, saya harapkan PSSI harus lebih sering meninjau kinerja wasit yang memimpin pertandingan,” bilang Benny kesal.
Sementara dari pihak Persipasi lewat pelatihnya Warta Kesumah mengatakan jika skuad asuhannya berhasil memanfaatkan keletihan fisik tim tamu. “Kami berhasil mengalahkan PSMS karena kami mampu memanfaatkan keletihan yang mendera mereka,” kata Warta
No comments:
Post a Comment