Dua arsitek klub Liga Super lengser dari posisinya, kemarin. PSMS Medan memecat Luciano Leandro, sementara Raja Isa tak lagi menukangi PSM Makassar.
Kekalahan 0-1 dari Pelita Jaya FC, Rabu (4/2), jadi akhir dari perjalanan Luciano bersama PSMS. Setelah laga, manajemen Ayam Kinantan mendepak pria asal Brasil tersebut. Keputusan tersebut terbilang mengejutkan. Bagaimana tidak, Luciano praktis baru mendampingi PSMS dalam lima laga resmi atau kurang dari tiga bulan.
Tiga laga di Piala Indonesia dan dua di pentas Liga Super 2008/2009. Dari lima pertandingan tersebut, Luciano mempersembahkan dua kemenangan, dua seri, dan sekali kalah. “Manajemen sudah memecat Luciano karena dinilai tidak menunjukkan perkembangan yang baik pada performa tim,“ ujar Media Officer PSMS Abdi Panjaitan kepada Sindo kemarin.
Abdi menjelaskan, keputusan mendepak Luciano, yang jabatan resminya adalah penasihat teknik, bukan tanpa proses. Sejak kegagalan meraih angka penuh dari PSIS Semarang, manajemen Ayam Kinantan telah melayangkan surat peringatan kepada mantan Pelatih Persma Manado tersebut.
Dalam surat tersebut tertulis, jika Luciano gagal, akan ada perombakan pada susunan pelatih di tubuh Ayam Kinantan. Luciano dipecat karena menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan PSMS mendulang enam angka di dua laga. Abdi mengatakan, sejak awal manajemen meminta agar PSMS bisa mengantongi enam poin dari laga melawan PSIS dan Pelita.
Selanjutnya, manajemen menyerahkan kursi pelatih PSMS secara penuh kepada Listiadi. Meski perjuangan akan berat, Listiadi menyatakan siap membawa tim keluar dari jurang degradasi. “Kami tetap fokus mengeluarkan PSMS dari zona degradasi, fokus juga pada playoff Liga Champions Asia dan Copa serta memperoleh hasil maksimal di Piala Indonesia,” ucapnya.
Luciano menjadi pelatih ketiga PSMS yang diberhentikan. Sebelumnya, PSMS telah memecat Eric Williams. Padahal, Eric baru juga diangkat menggantikan Iwan Setiawan. Sementara itu, kubu PSM juga memiliki arsitek baru dalam sosok Hanafing. Mantan Asisten Pelatih Juku Eja ini naik jabatan setelah Raja mengundurkan diri karena alasan jenuh dengan disharmonisasi internal di tubuh tim.
Manajer PSM Ilham Arief Sirajuddin telah mengabulkan permintaan Raja untuk lepas dari PSM setelah laga menjamu Persita Tangerang, Sabtu (7/2). Namun, Raja tidak lagi diperbolehkan mengelola atau bersentuhan dengan tim. Karenanya, tugas Raja langsung diambil alih Hanafing.
“Raja sudah mengatakan, akan pergi setelah laga melawan Persita. Hasil laga tersebut tidak akan memengaruhi keputusannya. Artinya, ini menimbulkan kecurigaan. Jangan sampai penerapan strategi atau taktik yang diaplikasikan untuk laga nantinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena dia sudah tidak lagi peduli dengan hasil,” kata Ilham dalam jumpa pers di kediamannya kemarin.
Ilham menambahkan, keputusan ini sudah dianggap valid. Apalagi, Hanafing dianggap mampu untuk mengatur taktik dan strategi pemain untuk kebutuhan laga putaran kedua menggantikan Raja.
Meski Hanafing belum memiliki lisensi A, Ilham akan segera melaporkan hal tersebut ke PSSI. “Tidak ada pilihan lain. Artinya, kita lihat perkembangan nantinya bagaimana apakah akan ada pelatih baru atau tidak?” tandasnya.
No comments:
Post a Comment