Manajer PSMS Medan, Beny Tomosoa kecewa dengan kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra saat memimpin duel lawan Arema, Minggu, 22 Januari 2012. Tomosoa akan melaporkannya kepada PT Liga Indonesia selaku pengelola ISL 2011-2012.
Bertanding di Stadion Kanjuruhan, Malang, PSMS sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol Osas Ikpefua pada menit ke-5. Namun Arema berhasil menyamakannya lewat penalti Marcio Souza pada menit ke-37. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Arema memimpin 2-1 setelah bek PSMS, Rahmad melakukan gol bunuh diri pada menit ke-56. PSMS juga harus kehilangan satu pemainnya, Novi Handriawan pada menit ke-69. Novi diusir wasit setelah menendang kaki Marcio Souza.
Kejadian ini sempat mengundang protes dari pemain-pemain PSMS. Lemparan botol ke tengah lapangan dan suasana yang ricuh bahkan sempat memaksa laga terhenti beberapa saat. Laga baru dilanjutkan setelah protes pemain-pemain PSMS berhenti.
Tomosoa tidak terima dengan keputusan wasit tersebut. Sebab ada tiga pemain Arema yang melakukan pemukulan terhadap pemain PSMS, tidak mendapat kartu merah dari wasit. Wasit juga tidak menindak pelanggaran para pemain Arema di kotak terlarang.
Tomosoa juga menganggap suporter tuan rumah tidak sportif karena melempari PSMS saat melancarkan protes. Tomosoa mengancam akan membalasnya saat PSMS jadi tuan rumah. "Jelas perlakuan ini akan kami balas di medan,”tukasnya Minggu 22 Januari 2012 saat Konperensi Pers setelah pertandingan .
"Penonton kami sportif tapi kami dapat perlakuan seperti ini. Ini dikandang arema nanti akan kami balas di kandang kami saat laga bertandang ke stadion kami,” kata Tomosoa. (Marco Tampubolon/vivanews)
No comments:
Post a Comment