PSMS akan melakoni tiga partai tandang yang lumayan berat. Tim perdana yang akan dihadapi merupakan klub selevel musim lalu, PSAP Sigli, (17/12). Usai libur Natal dan Tahun Baru, Ayam Kinantan akan dijamu klub mapan Pelita Jaya FC (5/1) dan Persib Bandung (9/1/2011).
Raja Isa bin Ras, arsitek PSMS ISL mengatakan mentalitas menjadi kunci utama bagi skuadnya. Kemampuan teknikal dan taktik dapat menjadi hambar di lapangan atas ketiadaan mentalitas. Sikap bijak memberi keputusan dan adaptasi kekuatan lawan mutlak dimiliki. Kesabaran dan ketenangan sepanjang laga.
Guna mengakomodir kebutuhan tersebut, PSMS ISL menjadwalkan tiga laga uji coba. In Kyun Oh dan kawan-kawan akan menjajal klub sekota hari ini, Senin (12/12) jelang lawatan ke Banda Aceh. "Tim yang akan kita lawan memang di bawah level. Tujuannya untuk menstimulus kemampuan dan mentalitas tim secara menyeluruh. Hal yang paling utama, dari uji coba besok adalah seleksi dua penyerang Asia, Daryoush (Iran) dan Choy Don Su. Soal lawan masih status konfirmasi," ujarnya.
Sedangkan laga uji coba bergengsi akan dilakoni jelang dua laga tandang di awal Januari 2012. Tak tanggung-tanggung, klub Liga Super Malaysia, Perak FC (20/12) dan klub kasta kedua Malaysia (sekelas Divisi Utama) Sime Darby FC (22/12) telah diundang. Dua klub asal negeri jiran ini akan dijamu di Stadion Teladan, Medan.
"Bersyukur saya bina hubungan baik dengan mereka. Sejak awal mereka sudah sedia berhadapan dengan PSMS. Uji coba ini akan jadi bekal yang sangat baik saat bertemu Pelita Jaya dan Persib Bandung," ujar pelatih kelahiran Selangor, Malaysia ini.
Perak FC yang diarsiteki Noorizan Bakar diyakini akan memberi pelajaran berharga. Apalagi tim ini memiliki level materi berkualitas dan kolektivitas yang baik. Hal sama juga berlaku pada Sime Darby yang diarsiteki Ismail Zakaria (eks pelatih Selangor FC). "Dua tim beda kelas ini, harapan saya dapat menularkan pengalaman berharga bagi skuad ini. Menang atau kalah bukan tujuan saya. Namun asah mentalitas menghadapi tim besar jauh lebih bermakna. Saya optimis," ujarnya.
Raja Isa memang mengakui masih skeptis dengan kondisi besutannya hingga saat ini. Ayam Kinantan dinilai butuh waktu lama mengasah tajinya. "Semua sektor masih butuh pembenahan serius. Seperti saya kata sebelumnya, fighting spirit saja tidaklah cukup. Intelijensi dan kadar mentalitas harus dipunya di panggung ISL yang kompetitif ini," imbuhnya. (Randy Hutagaol/TribunMedan)
No comments:
Post a Comment