Masalah demi masalah masih menyelimuti PSMS Medan. Selain CEO yang belum kelar, kini PSMS disibukkan dengan ketiadaan tim medis. Pada uji coba kontra PSMS U-21 Rabu (16/11) di Stadion Teladan, sejumlah pemain yang masih seleksi terkapar di lapangan dan tak diberi pertolongan medis.
Tragis. Padahal kompetisi belum bergulir, sementara para pemain sudah mengalami rentetan cedera. Meski tak masuk kategori parah, namun cedera pemain bisa jadi duri dalam daging.
Saat uji coba itu tercatat ada beberapa pemain yang harus keluar lapangan. Wawan Widiantoro misalnya. Ia sempat dilanggar di kotak penalti lawan. Ironisnya Pihak PSMS hanya memberikan penanganan medis ‘asal jadi’ dari petugas perlengkapan tim.
Akhirnya, dia (Wawan, Red) harus ditarik keluar dan digantikan Denny Rumba di babak kedua. Memang apes, bukannya mendapat pengobatan, nyeri di pergelangan kaki kirinya juga tanpa mendapatkan perawatan medis apapun.
Bukan hanya Wawan, rentetan benturan dan tabrakan yang terjadi di lapangan banyak terjadi. Seperti yang dialami gelandang Korea Na Byung Yul, Jecky Pasarela dan Ahmad Kurniawan, juga tanpa perawatan. Na Byung Yul di babak pertama harus keluar digantikan Alamsyah. Alamsyah juga harus kembali keluar karena nyeri di kaki setelah berbenturan dan diganti Ari Priyatna.
Menanggapi masalah serius ini, pria yang mengaku CEO dan berseliweran di PSMS, Idris menjawab enteng saja seperti memudahkan masalah yang cukup vital ini. Padahal PSMS sudah menggelar persiapan selama sembilan pekan, tapi tim medis belum ditentukan.
“Namanya dr Raja, bekerja di Puskemas Titi Papan. Besok (Hari ini, Red) dokter sudah ada. Sedangkan masseur tim akan ditangani Kholid (Masseur PSMS musim lalu),” jelasnya, Rabu (16/11).
Idris dengan sekenanya menyebut nama, padahal penugasan dokter tim harus melewati penugasan tim dokter PSMS yang harus dibicarakan sebelumnya. (saz/sumutpos)
No comments:
Post a Comment