MEDAN - Keragu-raguan keikutsertaan PSMS Medan di Indonesian Premier League (IPL) semakin surut. Kehadiran pada manager meeting klub IPL di Jakarta baru-baru ini memperkuat komitmen sebelumnya bahwa Ayam Kinantan tak lagi abu-abu memilih IPL.
Pada meeting itu, PSMS diwakili Iswanda Ramli dan Fityan Hamdi. Keduanya merupakan bagian dari Pelaksana Teknis. Kabar positif disampaikan Iswanda Ramli. Kerjasama PSMS dan konsorsium semakin terang setelah syarat yang diajukan PSMS soal garansi dana dipenuhi.
Namun tak lantas diberikan begitu saja, konsorsium meminta PSMS menyelesaikan aspek teknis. Dalam hal ini perangkat tim harus sudah terbentuk dalam waktu 2x24 jam ke depan.
"Perangkat tim ini termasuk soal pemilihan pelatih kepala yang harus segera ditunjuk. Intinya dalam dua kali 24 jam semua harus selesai. Setelah itu baru konsorsium akan memenuhi kewajibannya memberikan anggaran Rp15 miliar,” ujar pria yang akrab disapa Nanda itu.
Selain itu PSMS bersama peserta IPL lainnya akan menerima uang sebesar Rp2 miliar dari PSSI. “Uang Rp2 miliar itu akan diberikan satu miliar di putaran pertama dan kemudian di putaran kedua,” ujarnya.
Artinya PSMS juga harus menyelesaikan kontrak pemain yang sampai hari ini masih menjadi penantian pemain. "Semua harus selesai dan kami juga ingin segera selesai agar tim dan persiapannya bisa lebih baik, dan tidak terganggu persoalan non teknis," jelasnya.
Perwakilan PSMS lainnya, Fityan Hamdi, turut menjelaskan soal pembagian saham antara PSMS dan konsorsium yakni 30:70.
"Tidak benar ada bahasa PSMS terjual. Persentase saham itu hanya membahas profit sharing bukan kepemilikan klub. Kita berharap, dengan finalisasi dan ikut IPL ini tidak ada lagi masalah dan kita bisa fokus ke pemantapan skuad," ujar Fityan yang mengaku menggantikan Idris yang berhalangan hadir ke Jakarta.
No comments:
Post a Comment