JAKARTA - Polemik di tubuh PSMS Medan terjawab sudah, khususnya terkait belum dikontraknya pelatih dan para pemainnya. Pengakuan Pelaksana Teknis PSMS, Idris SE, yang mengaku konsorsium belum menyediakan dana akibat kontrak belum dituntaskan, dibantah keras.
Pihak Konsorsium PSMS, Widjajanto, dalam bantahannya mengatakan bahwa dana Rp15 miliar sudah siap. Namun pihaknya masih menunggu laporan pengajuan anggaran dari pihak PSMS. "Uangnya sudah siap, sudah ada. Yang belum selesai itu rencana anggaran mereka (PSMS). Pengajuan anggaran itu harus terlebih dahulu di-approve oleh pengawas Konsorsium yang sudah bertugas di Medan," tegas Widjajanto kepada Waspada Online, tadi malam.
"Ya, kami tunggu pengajuan anggaran PSMS. Mau dibayar berapa kalau tidak ada pengajuan?!" tanya Widjajanto lagi.
Salah satu penggagas merger PSMS-Bintang Medan itu memastikan dana yang disediakan untuk PSMS pada musim Indonesia Premier League (IPL) ini senilai Rp15 miliar. Widjajanto juga memastikan Idris yang mengklaim sebagai CEO PSMS nantinya akan diawasi oleh pengawas konsorsium.
Widjajanto juga menegaskan CEO PSMS tidak bisa sembarangan dan harus hati-hati mengelola dana yang telah disediakan. "Kami menempatkan seorang komisaris yang akan mengawasi penggunaan dana PSMS. Ada dua pihak lain, selain CEO, yang harus dilibatkan dalam pencairan anggaran. Mereka adalah Arif Bargot Siregar sekaku Komisaris dan Nanda selaku Deputi CEO," jelasnya.
Mantan CEO Liga Primer Indonesia (LPI) itu juga mengaku kecewa dengan ada polemik yang terjadi di PSMS, salah satu proses penunjukan CEO. Padahal sejak awal konsorsium telah mengajukan dua nama calon. "Untuk CEO PSMS, kami ajukan Avian Tumengkol (mantan Vice President LPI untuk Sumatera) dan Sihar Sitorus (mantan CEO Medan Chiefs), tapi keduanya ditolak oleh Rahudman Harahap (Ketua Umum-terpilih PSMS) sebagai local partner kami," jelas Widja lagi.
Di lain pihak, dualisme kompetisi antara Indonesia Premier League (IPL) milik PSSI dan Indonesia Super League (ISL) memunculkan tanggapan agar Ketua Umum PSMS lebih dulu bertanya kepada masyarakat pecinta PSMS sebelum memutuskan pilihan. "Ini sengaja kita kemukakan agar Pak Rahudman selaku Ketua Umum PSMS tidak salah pilih nanti. Sebab, PSMS itu adalah milik masyarakat Medan, bukan perorangan atau kelompok tertentu," kata seorang pecinta PSMS, Drs Gandi Parapat.
Ayam Kinantan sendiri termasuk dalam daftar peserta IPL, kendati Idris SE yang mengklaim sebagai CEO PSMS masih membuka opsi untuk tampil di ISL dengan dalih sponsorship yang lebih jelas.
No comments:
Post a Comment