ehadirannya tak mendapat respon positif, Roberto Bianchi memilih mundur dari kandidat pelatih kepala PSMS Medan. Pelatih yang akrab disapa Beto ini memutuskan segera meninggalkan Kota Medan.
Padahal Beto sudah di Medan sejak kemarin. Ia bahkan berniat untuk melihat seleksi skuad PSMS yang saat ini masih berlangsung. Namun mendengar adanya penolakan dari beberapa orang di PSMS, Beto kecewa.
“Senin saya sudah di Medan. Mau lihat seleksi PSMS niatnya. Tapi ternyata ada beberapa orang PSMS yang tidak menginginkan saya melatih PSMS,” ujarnya kemarin malam.
Pelatih asal Brazil ini memastikan niatnya hanya untuk mengembalikan kejayaan PSMS. “Target ingin membawa PSMS menjadi lebih baik dan klub yang kuat. Tapi kenyataannya, lain. Mereka tidak menginginkan saya. Jadi saya pilih mundur,” ujarnya lagi.
Jika ditilik kapasitas Beto cukup layak menangani PSMS. Melakoni 18 laga tandang (karena tak memiliki kandang-red), Batavia Union berhasil finish di empat besar klasemen akhir. Apalagi soal sertifikasi, Beto sudah mengantongi UEFA Pro.
Begitupun, Beto tak menutup diri jika nantinya PSMS berubah pikiran dan jadi menggunakan tenaganya mengarsiteki PSMS.
“Peluang apakah saya mau di PSMS, itu tergantung komunikasi antara konsorsium dan PSMS, tetapi secara pribadi, peluang itu kecil karena orang PSMS tidak mau saya,” ungkapnya.
Sebelumnya penolakan terhadap Beto dikarenakan alasan fanatisme kedaerahan. Pelaksana Teknis PSMS, Suharto, mengatakan pihaknya akan lebih memprioritaskan pelatih lokal untuk membesut Osas Saha pada kompetisi nanti.
No comments:
Post a Comment