Friday, October 21, 2011

PSMS ngotot, konsorsium terserah

itik terang yang diharapkan dari pertemuan konsorsium dengan PSMS Medan harus tertunda. Pertemuan pihak konsorsium dan Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap, yang seyogyanya digelar tadi batal.

Pelaksana Teknis PSMS, Idris, mengatakan tidak ada pertemuan apapun hari ini. Termasuk agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang disebut-sebut bakal digelar untuk menuntaskan kejelasan sosok CEO PSMS. Belum jelasnya agenda RUPS diakui Idris karena PSMS tengah mempertimbangkan secara matang kebijakan yang akan diambil. Terutama untuk menguatkan posisi tawar PSMS dihadapan konsorsium.
Kita tidak ingin tergesa-gesa. Kalau sampai salah langkah bagaimana? Yang pasti kita ingin PSMS punya posisi tawar yang kuat,” ungkapnya, tadi malam.

Penentuan sosok CEO salah satu yang dimaksud Idris, harus menjadi wewenang PSMS, bukannya konsorsium. Meskipun disadari konsorsium memiliki saham yang jauh lebih besar dari PSMS dalam kerjasama ini. “Kami kan meminta agar CEO dari orang PSMS, dan itu tidak berubah,” timpalnya.

Kengototan PSMS dikhawatirkan berdampak pada terjalnya jalan kerjasama. Sebelumnya, PSMS telah menolak dua rekomendasi dari konsorsium yakni calon CEO dan pelatih kepala. Bahkan kini PSMS tak gentar jikapun nantinya kerjasama batal akibat sikap meninggi yang ditunjukkan. “Peluang batal tetap ada. PSMS intinya siap berlaga dimanapun, mau di ISL atau divisi utama. Jangan khawatir PSMS di tangan Pak Rahudman (Walikota Medan, red). PSMS ini primadona dan banyak sponsor yang mau. Ngapain juga PSMS berlaga di level atas hanya karena belas kasihan, memangnya kita naik ke level satu karena perjuangan PSMS? Tapi ya kalau dikasih belas kasih kenapa kita nggak mau?!” ujarnya.

Lalu bagaimana sikap konsorsium? Kesan melunak justru terpancar jelas dari ucapan CEO PT Bintang Medan Metropolitan, Dityo Pramono. Tarik ulur yang terjadi, menurutnya, harus diakhiri melihat kompetisi yang di ambang pintu. “Sepertinya, walikota (Rahudman Harahap, red) diberi wewenang untuk menentukan sosok CEO sendiri karena waktu sudah mepet, biar aman saja,” ucap Dityo.

Karena itu, Dityo berharap keleluasaan yang diberikan kepada PSMS dapat mempercepat proses pembentukan skuad. Terutama menyangkut nasib para pemain. “Karena itu diharapkan PSMS bisa cepat menentukan CEO-nya. Pembentukan tim bisa segera rampung. Kasihan pemain tentu butuh kepastian (kontrak, red),” ujarnya.

No comments: