Pemain, pelatih dan pengurus klub PSMS Medan menolak keputusan penunjukkan Roberto Bianci sebagai pelatih oleh pemilik atau owner klub itu, PT Bintang Medan. Mereka menilai, penunjukan Bianci sebagai perpanjangan kebijakan pengurus yang terlibat kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Pelaksana Harian Ketua PSMS, Idris, menolak keputusan owner terhadap sosok Roberto Bianci sebagai pelatih musim kompetisi nanti. “Itu keputusan konsorsium satu pekan lalu. Kami hanya diberi nama, dipaksakan Roberto Bianci sebagai pelatih,” kata Idris. Penunjukkan itu, dia menlanjutkan, “(Komitmen) dari pengurus LPI.”
Untuk menyelesaikan penunjukkan pelatih, kata Idris, pemain dan pengurus klub PSMS akan melakukan pertemuan dengan konsorsium. “Rabu depan kami bertemu dengan owner, membicarakan pelatih,” katanya.
Idris menyatakan, alasan penolakan terhadap pelatih asal Spanyol itu diantaranya karena minim prestasi. “Lihat saja klub Batavia Union yang dilatihnya,” kata Idris. Alasan penolakan lainnya keinginan pecinta PSMS terhadap pelatih putra daerah. “Juga soal biaya,” ujar Idris.
Klub PSMS dan pecinta, Idris mengklaim, akan bersikukuh memperjuangkan pelatih yang paham PSMS. “Kami dan masyarakat inginnya pelatih PSMS adalah orang-orang daerah, bekas PSMS,” kata Idris. Hingga menjelang kompetisi PSSI, kata dia, PSMS masih dilatih oleh Suharto. (Soetana Monang Hasibuan/tempo)
No comments:
Post a Comment