FANS PSMS meminta agar pengurus dan manajemen tim punya sinergi terkait visi dan misi guna mencapai target berlaga di Indonesian Super League (ISL). Setidaknya hal ini dikemukan fans PSMS yang tergabung dalam barisan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan,
Sejauh ini, memang terkesan tak ada sinergi yang terjalin mesra antara pengurus dan tim. Hal itu merupakan modal besar bagi ketentraman antara sesama pemain yang ujungnya mempengaruhi performa. Bahkan, Freddy Hutabarat seorang pengurus menyadari hal itu.
Hanya saja tak ada tindakan nyata dari pengurus untuk menggelar pendekatan secara psikologis kepada pemain. “Saya sadar bahwa kami di kepengurusan tak ada pendekatan kepada pemain. Padahal itu adalah salah satu motivasi kepada pemain, di samping iming-iming uang belaka,” kata Freddy.
“Saya tak ada menyalahkan siapapun di dalam kepengurusan. Saya hanya ingin ada kedekatan lebih antara pengurus dan tim,” sambung Freddy.
Nah, menyoroti hal inilah SMeCK berencana mengajukan revisi besar-besaran di kubu pengurus. Nata Simangunsong, pentolan SMeCK bilang sejak awal pengurus harusnya selaras dalam menatap kompetisi kali ini.
“Yang kami lihat, pengurus dan manajemen seolah berjalan sendiri-sendiri. Ketika tim berjuang, pengurus terlihat tak berbuat apa-apa,” koar Nata.
Tanpa ingin menyebut nama, Nata juga menyayangkan banyaknya pengurus yang tak paham bola namun duduk manis di kepengurusan. Belum lagi jumlah pengurus yang hanya menumpang nama tanpa ada kerja.
Tak hanya itu, Panitia Pelaksana pertandingan juga mendapatkan sorotan. Terkait harga tiket yang juga dinilai kemahalan bagi masyarakat pecinta sepak bola di Kota Medan. “Kinerja Panpel terlihat over acting. Padahal, tak sesuai dengan yang kita harapkan. Kabar yang berkembang, dana hasil dari tiket juga tak pernah sampai kepada kebutuhan tim, jadi uangnya kemana?”
Sebelumnya hal ini pernah dikonformasikan ke Panpel, namun tak ada jawaban yang memuaskan. Pihak mantan pemain PSMS juga menyerukan adanya perombakan kepengurusan. “Kami melihat tak ada kedekatan dan kontribusi pengurus saat ini kepada pemain. Katanya profesional, masak pengurusnya tak mencerminkan sikap profesional ,” koar Sugeng Rahayu mantan pemain PSMS era 1980-an.
No comments:
Post a Comment