MAU tak mau, perombakan besar-besaran di tubuh PSMS wajib direalisasikan. Ditarget lolos ke Indonesian Super League (ISL) musim depan, PSMS ibarat tak diberikan amunisi andal. Hasilnya?
Diketahui sendiri, PSMS musim ini memang tak diperkuat pemain bintang. Skuad yang apa adanya inilah yang coba dipoles sedemikian rupa oleh Suimin Diharja arsitek tim. Pelatih yang juga tenar dengan kemampuan motivasinya ini, hanya mampu meraih 13 angka dari 10 laga yang dilakoninya.
Manajemen pun tak tutup mata akan hal itu. “Langkah ke depan adalah segera melirik pemain yang bisa direkrut,” ujar Hendra DS manajer PSMS usai laga kontra Semen Padang beberapa hari lalu.
Ya, setidaknya langkah selanjutnya untuk kembali berkompetisi menuju pendakian ke kasta kompetisi sepak bola yang lebih tinggi kembali dibahas. Kalau tidak, PSMS akan semakin tertinggal pada pendakian itu.
Jalan terjal berliku sudah ada di depan mata untuk itu. Kalaupun akhirnya ada keajaiban yang memungkingkan PSMS finish di peringkat pertama wilayah satu pada akhir musim ini, sistem kompetisi masih akan berlanjut. Yakni, zona delapan besar. Di sini, masing-masing jagoan dari wilayah masing-masing akan bertemu. Walaupun belum sampai menatap hal itu, perjuangan PSMS meraih posisi tiga besar saja kian berat.
Pesaing lain di wilayah I semakin menjauh dari raihan poin milik PSMS. Saat ini PSMS berada di peringkat enam klasemen sementara dengan 13 poin. Pemuncak klasemen sementara masih Semen Padang dengan 20 poin. Di peringkat kedua, ada Persita yang telah meraih 18 angka dan masih menyisakan dua pertandingan sisa. Di peringkat tiga, Persih Tembilahan bercokol dengan 18 angka juga. Di peringkat empat, Persipasi juga meraih 18 angka. Setingkat di atas PSMS, ada Persiraja dengan 14 angka.
Sialnya, pemuncak klasemen dan runner up masih berpeluang memperkaya angka karena masih mempunya sisa pertandingan. Sedangkan PSMS sudah mengakhiri paro musim dengan 13 angka
No comments:
Post a Comment