Target PSMS Medan di putaran pertama kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I buyar, setelah tidak mampu mengungguli si Kabau Sirah Semen Padang dan hanya bisa bermain seri 0-0 di Stadion Teladan Medan, Selasa.
Kegagalan memetik kemenangan dari pasukan Arcan Iurie itu melengkapi derita Ayam Kinantan setelah sebelumnya gagal di dua laga away terakhir di Tangerang dan Bogor pekan lalu.
Target menggapai nilai 18 di putaran pertama ini membuat peluang PSMS ke putaran delapan besar semakin berat, karena di putaran kedua nanti minimal harus mengumpulkan 28 poin dari lima partai tandang di Lubukpakam menghadapi PSDS, Padang (Semen Padang), Banda Aceh (Persiraja), Bireuen (PSSB) dan Sigli (PSAP).
Menyadari beratnya perjuangan itu, Manajer Tim PSMS Medan Drs Hendra DS tidak segan-segan akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap tim. "Manajemen paling tidak harus merombak 50 persen materi pemain yang ada sekarang," katanya menambahkan tidak tertutup kemungkinan pelatih bersama ofisial lainnya bernasib serupa.
Dengan anggaran hibah dari APBD ke KONI Medan sejumlah Rp6 miliar nantinya akan digunakan untuk mencari pemain yang lebih berkualitas. Di samping itu, manajemen akan lebih teliti dalam perekrutan pemain.
Pelatih Suimin Dihardja sendiri mengakui, anak-anak didiknya sudah berjuang keras dan bermain baik melawan Semen Padang, namun faktor luck tidak berpihak pada Ayam Kinantan termasuk peluang penalti yang seharusnya diterima pupus setelah wasit Mulyadi (Bogor) menganggap pelanggaran terhadap Tri Yudha Handoko oleh Gusrifen Effendi bukan satu kesalahan.
Hasil seri 0-0 ini membuat posisi PSMS di berada urutan ketujuh dengan nilai 13 dari tiga kali menang, empat seri dan tiga kali kalah. Semen Padang sendiri makin kokoh di puncak dengan nilai 20
No comments:
Post a Comment