Tuesday, December 1, 2009

Yang Penting Dapat Poin


SEPANJANG melakoni laga away, skuad PSMS tidak bermain leluasa dan terbuka. Strategi bertahan bernama compact defence, menjadi hal utama yang sejak jauh-jauh hari telah disiapkan Suimin.

Bahkan saat di awal-awal pembentukan tim, teori compact defence inilah yang lebih dulu diberikan Suimin. Tak ayal, skuad tidak terlalu grogi lagi saat menerapkan strategi khas negatif football ini.

Dalam benak Suimin, yang terpenting dari sepak bola adalah hasil akhir. Tidak begitu perlu memperagakan permainan ciamik, kalau akhirnya kandas. Terlebih dua laga awal PSMS di Divisi Utama kali ini harus dilakoni dengan bertandang.

Bertahan dan sesekali menerapkan serangan balik, adalah upaya terbaik untuk meredam kekuatan lawan. Pengalaman dan jam terbangnya sebagai pelatih, membuat Pelatih Kampung ini mampu membaca permainan lawan.

“Main di kandang lawan, sudah pasti kita akan mendapatkan tekanan yang bertubi-tubi. Baik di dalam maupun di luar lapangan. Maka itu, selain membenahi mental bertanding anak-anak, menerapkan pertahanan merapat juga wajib dikuasai,” terang kakek dua cucu itu.
“Saya tidak peduli kalau tim harus memainkan negatif football. Yang terpenting adalah hasil akhir. Kalau di kandang, mungkin akan lain ceritanya,” lanjut pelatih 58 tahun itu.

Ya, sejauh ini teori permaian bertahan kerap membuat lawan kebingungan mencari celah ke lini pertahanan PSMS.

Saat melawan Persih kemarin, sang arsitek Mundari Karya bahkan mengakui bahwa pertahanan PSMS sangat rapat.
“PSMS main bertahan dengan baik. Walaupun saya sudah instruksikan agar terus menyerang, namun tidak semua instruksi diterapkan dengan baik,” bebernya.

Untuk melakoni teori compact defand ini, Suimin biasanya mempercayakan kepada Slamet Riyadi, Nyeck Nyobe, Maulana Putra, Deni Wahyudi hingga Dodi Rahwana dan Bambang Tri Sanjaya.

“Kalau ada istilah zaman total football khas Belanda dulu, menyerang adalah bertahan yang paling baik, saya tidak setuju. Bagi saya, menggalang pertahanan terbaik adalah menerapkan compact defand,” pungkas Suimin

No comments: