Siapa yang meragukan kualitas pemain belakang sekelas Nyeck Nyobe. Berpostur ideal, punya visi permainan yang bagus dan dingin saat mengawal dan mematikan pergerakan lawan adalah ciri khas permainannya. Jadi, wajar jika banyak klub yang menginginkannya.
Buktinya, meski kini telah resmi berkostum PSMS, namun pemain berkebangsaan Kamerun ini tetap diminati klub lain. Kabar teranyar menyebutkan jika pemain berambut keriwil ini diincar kontestan Indonesia Super League asal Makassar, PSM. Isu ketertarikan PSM tadi berawal dari krisis yang terjadi di lini belakang klub berjuluk Juku Eja itu. Guna menambal lini belakang yang menurut mereka keropos, manajemen klub memasukkan nama Nyek Nyobe sebagai pemain buruan.
Dikonfirmasikan kepada Hendra DS, manajer tim PSMS didapat jawaban bahwa Nyeck tetap akan di PSMS karena dirinya telah terikat kontrak selama satu musim. “Nyeck kan sudah kita kontrak satu tahun. Dia harus menghormati kontrak itu,” kata Hendra.
Terkait rumor yang menghinggapi anak buahnya, Suimin Diharja, pelatih PSMS membenarkan hal itu. Menurutnya, ketika pertama kali mendengar kabar yang menyebutkan jika Nyek didekati kubu PSM, dirinya langsung menanyakan hal itu kepada yang bersangkutan. Hasilnya?
Tak sedikitpun Nyek berkelit kepada Suimin. “Saya dengar langsung dari dia (Nyek Nyobe, Red) memang begitu. Tapi saya belum tahu sejauh mana negosiasi antara Nyek dan kubu PSM tadi,” terang Suimin.
Kondisi ini jelas membuat Suimin Diharja was-awas. Mantan pelatih Persikabo ini khawatir jika rumor yang menghinggapi Nyek dapat menggangu konsentrasi pemain lainnya jelang berhadapan dengan Persiraja, Mingggu (27/12) besok.
Beruntung, ketika hati Suimin gundah memikirkan nasib timnya yang terancam kehilangan pemain pilar, di saat itu pula Nyek Nyobe justru memberi jaminan jika dirinya akan tetap berkostum Ayam Kinantan, setidaknya hingga satu kusim ke depan.
“Saya tanya kepadanya, apa keputusan kamu terhadap tawaran PSM? Dia menjawab, jangan permasalahkan hal itu, karena semuanya tergantung kepada anda sebagai pelatih. Artinya, Jika saya merestuinya pindah ke PSM, maka dia akan hengkang. Tapi, bila saya masih mengingkannya bertahan, maka dia akan tetap berada di tim ini,” beber Suimin.
Jelas terasa jika ikatan batin antara Nyek Nyobe dan Suimin bukan sekedar ikatan batin antara seorang pemain dan sang pelatih. Tapi lebih dari itu, minimnya perhatian yang didapat pemain dari jajaran pengurus PSMS membuat pemain dan pelatih memiliki ikatan batin layaknya antara seorang anak dan orang tua.
Apalagi, selama menangani PSMS, Suimin kerap bertindak sebagai wadah untuk menampung keluh kesah para pemainnya. Padahal, di sisi lain, para pengurus, jangankan memberi perhatian, untuk hadir menyaksikan PSMS berlatih pun sangat jarang mereka lakukan.
Ya, walaupun hanya menonton, namun kehadiran sosok pengurus yang mau peduli dengan kondisi tim, memang sangat diharapkan. “Inilah kondisinya. Kita memang sangat membutuhkan figur pengurus yang mau peduli dengan keadaan tim ini secara menyeluruh,” bilang Suimin
“Kalau masalah finansial, bukan kali ini saja sulit. Dari dulu juga memang sudah sulit. Tapi, dulu pengurus sering memberikan suport kepada pemain sehingga motivasi pemain tetap membara. Nah, kalau sekarang, jangankan peduli dengan menanyakan kondisi kesehatan pemain, untuk datang melihat pemain berlatih saja pun bisa dihitung, siapa-siapa saja pengurus yang aktif,” sesal Suimin
No comments:
Post a Comment