Jecky Pasarela, Striker Muda PSMS
Sepanjang kiprahnya bersama tim Ayam Kinantan, striker muda Jecky Pasarela berhasil mencuri perhatian pecinta PSMS. Apalagi, dalam beberapa uji coba, Jecky kerap menyumbangkan gol penting bagi tim Ayam Kinantan.
Ya, nama Jecky Pasarela sebelumnya memang telah akrab di telinga publik sepak bola Kota Medan, karena yang bersangkutan pernah menjadi pemain pilar Medan Jaya pada tahun 2005/1006.
Jika tiga tahun lalu, namannya hanya sesekali singgah di telinga pecandu si kulit bundar Kota Medan, maka dalam beberapa bulan ke depan nama Jecky Pasarella akan semakin sering terdengar, mengingat aksinya yang menawan bersama PSMS Medan.
Itu sudah dibuktikannya dalam beberapa laga uji coba yang dilakoni tim Ayam Kinantan. Nyaris setiap kali dipercaya mengisi lini depan PSMS, maka pemain yang memulai karir sepak bolanya di SSB Generasi ini selalu mencetak gol.
Bagi Jecky Pasarela, sepakbola merupakan bagian dari hidupnya yang akan terus dia lakukan hingga dia merasa tidak layak lagi untuk terjun di dunia olahraga itu. Selain itu, kiprahnya sebagai pemain bola profesional mendapat dukungan penuh dari sang Ayah.
Sang ayah, Jamalius, yang juga mantan pemain bola, sangat berharap agar Jecki meraih sukses di lapangan hijau. Dukungan pun terus diberikan kepada anaknya. Jamalius sering datang ke Stadion Kebun Bunga untuk memantau perkembangan anaknya.
“Bapak saya dulu juga pemain bola di klub Dinamo, dan memang dia sangat ingin saya menjadi pesepakbola profesional, meneruskan apa yang telah dirintisnya dahulu,” kata Jecky.
Terpuruknya PSMS ke Divisi Utama juga membuatnya termotivasi untuk bergabung memperkuat tim kota kelahirannya tersebut. Proses seleksi penentuan skuad PSMS di Stadion Teladan pun dilakoninya dengan harapan bisa menjadi bagian PSMS.
Setelah terpilih, bersama pemain lainnya, Jecky bertekad untuk membawa PSMS kembali ke ajang Indonesia Super League (ISL). “PSMS adalah tim besar, pantasnya di papan atas ISL. Itu adalah target yang kami apungkan tahun ini,” ungkap anak pasangan Jamalius dan Suwarni ini.
Menurut pemain yang pernah memperkuat Medan Jaya dan Persikad Depok ini mengakui, kerjasama tim merupakan segala-galanya, pemain hebat sekalipun tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa adanya kerjasama tim.
Dia juga tidak mau menyombongkan diri, dan menganggap apa yang ada pada dirinya adalah semata-mata upaya untuk membangun PSMS dari keterpurukan.
“Ya, yang paling utama adalah bersyukur, selalu berusaha melakukan yang terbaik buat PSMS dan meningkatkan prestasi saya secara pribadi. Dengan begitu semoga kita bisa sama-sama membangkitkan PSMS kembali ke ISL,” pungkas pemain kelahiran 4 oktober 1986 ini
No comments:
Post a Comment