BIASANYA faktor nonteknis kerap menjadi penentu dari hasil akhir sebuah pertandingan.Karenanya, untuk menghindar dari hal-hal yang dapat merugikan tim, pelatih PSMS Suimin Diharja berencana meminta pertolongan Komisi Wasit PSMS, Abdul Rahman SH untuk melakukan sosialisasi kepada para punggawa tim Ayam Kinantan tentang aturan sepak bola yang berlaku sekarang ini.
Hal itu mutlak dilakukan agar para pemain dapat memahami mana yang pelanggaran, dan mana yang bukan, sehingga tidak akan dicurangi wasit.
Tak pelak, pasal-pasal yang mengatur tentang pelanggaran tadi pun harus dibedah dan disosialisasikan kepada seluruh pemain.
Sepak bola nasional memang belum terpisah dari rasa tidak bisa menerima kekalahan, terlebih ketika main di kandang sendiri. Untuk itu, tak jarang segala cara dihalalkan. Maka itu, sebelum hal itu terjadi kepada PSMS, pencegahan harus dilakukan.
“Jadi semua hal termasuk unsur teknis seperti ini wajib dibahas dan diberitahukan kepada pemain. Selain berjuang untuk main fair, kita juga harus bermain safety,” terang Suimin.
Tentunya hal ini berkaitan dengan target membawa poin dalam lawatan perdana PSMS ke markas Persires. Tidak muluk-muluk, Suimin bahkan hanya menargetkan dua angka dari dua laga away melawan Rengat dan Tembilahan. “Membawa pulang dua angka sudah bagus. Kalau bisa lebih, luar biasa,” kata Suimin.
Di samping itu, rencana untuk lebih dulu bertemu dengan Wali Kota Medan sebelum bertandang ke Rengat dan Tembilahan, dapat dipastikan batal.
Perkenalan dengan Rahudman Harahap, dikabarkan akan digelar seusai PSMS kembali ke Medan. “Jadwal Wali Kota sangat padat. Jadi rencana anjangsana dengan Wali Kota tidak bisa digelar sebelum PSMS berangkat,” terang Agus Suriono Sekretaris PSMS.
Sebelumnya, dijadwalkan PSMS akan menghadap ke rumah dinas Wali Kota dengan harapan meningkatkan dukungan moril kepada pemain, pada Sabtu (21/11) hari ini.
No comments:
Post a Comment