MEDAN- Langkah PSMS Medan di Indonesian Super League (ISL) semakin payah. Usai imbang 2-2 kontra Persijap Jepara (2/3) lalu, persaingan di zona degradasi pun memuncak. Lini belakang PSMS dinilai biang atas hasil tersebut dan menjadi sorotan penting Liestiadi pelatih kepala PSMS.
Di babak pertama saat ditantang Persijap, lini belakang Ayam Kinantan yang digalang Aun Carbiny main begitu disiplin. Anak-anak Persijap asuhan Junaidi terlihat frustasi menembus barisan pertahanan. Malah Aun berhasil mencetak gol ke gawang Persijap. Lima menit usai golnya, Juan Salaberry menjawab kritikan publik Medan akan penampilan buruknya dengan mengemas satu gol untuk PSMS pada partai tersebut. Sampai turun minum PSMS unggul 2-0.
Nah, kebiasaan buruk PSMS pun mulai terulang kala sudah unggul. Mulailah barisan pertahanan PSMS kocar-kacir menutup ruang gerak striker lawan. Kordinasi yang buruk tak jarang berbuah petaka.
Akibat lemahnya koordinasi dan komunikasi pemain belakang PSMS, gawang Markus pun bergetar samapi dua kali hingga akhirnya laga itu harus berakhir draw 2-2.
Liestiadi pun meradang. Lini pertahanan lantas jadi kambing hitam yang harus segera dibenahi. “Lini belakang kurang koordinasi dan komunikasi. Hal tersebut akan kita drill pada match berikutnya. Tentu saja dengan evaluasi mendalam,” koarnya Selasa (3/3) via sambungan telepon.
Sialnya, hasil itu tentu saja membuat posisi sementara PSMS di klasemen sementara ISL kian tak mengenakkan. Bayangkan saja, hingga 22 laga yang dijalani PSMS baru dua kali menang, 11 kali imbang dan sembilan kali kandas. Wajar saja raihan 17 angka menjadi milik klub yang berdiri sejak 1950 silam itu.
Lantas posisinya pun berkutat di urutan 15 yang merupakan posisi play off degradasi. Lalu apa komentar Liestiadi akan hal itu? Dengan tegas dia optimis mampu membawa Affan Lubis dkk lolos dari zona degradasi. “Gak masalah karena saya yakin PSMS akan tetap di ISL. Alasannya karena tekad pemain, manajemen dan pelatih begitu kuat untuk bertahan di ISL,” kata pelatih keturunan Tionghoa itu.
Sementara pusing dengan hasil kontra Persijap, Liestiadi juga harus berpikir akan kondisi beberapa pemainnya. Meski mengaku hanya Zada yang masih didera cedera, Liestiadi juga harus memutar otak untuk me-recovery para pemainnya untuk menyimpan tenaga di laga-laga berat selanjutnya. Seperti diketahui, PSMS musim ini harus main di tiga even sekaligus, ISL, Copa Indonesia, dan AFC Cup. “Anak-anak dalam kondisi fit. Tercatat hanya Zada yang masih cedera. Saat lawan Persita Tangerang Sabtu (5/3) nanti, dia mungkin sudah bisa turun,” pungkas Liestiadi. (ful)
No comments:
Post a Comment