Monday, March 23, 2009

PSMS pilih realistis


MEDAN - PSMS Medan termasuk salah satu tim yang memiliki jadwal paling padat, di samping Sriwijaya FC Palembang. Pasalnya, PSMS harus mengikuti tiga event bergengsi Liga Super, Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009 dan Piala AFC.

Kondisi itu menjadikan pasukan Liestiadi dituntut menjaga ritme agar bisa menorehkan hasil maksimal. Hanya, PSMS babak belur di Liga Super dan menempati zona degradasi. Kontras dengan penampilan Ayam Kinantan di arena Copa Dji Sam Soe Indonesia dan Piala AFC.

Di Copa Dji Sam Soe, PSMS justru tengah berkibar. Beda dengan tim elit lainnya seperti Persipura Jayapura dan Persija Jakarta Pusat yang langsung lolos ke 16 Besar karena menjadi semifinalis musm lalu. PSMS mengawali pertarungannya di babak pertama atau 48 Besar.

Beruntung, mereka selalu bertemu lawan dari Divisi Utama. Setelah menyingkirkan Persiraja Banda Aceh di babak awal, mereka meredam perlawanan PSPS Pekanbaru. Selanjutnya di babak 16 Besar, Elie Aiboy cs menghentikan laju kuda hitam Persiba Bantul.

Ironisnya, hasil itu dicapai saat kondisi PSMS sempat mengalami krisis. Buntutnya, PSMS ditinggalkan sebagian besar pemain bintang PSMS hengkang seperti Markus Horison yang kemudian pulang kandang, Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, Legimin Raharja, Usep Munandar dan Supardi.

Meski PSMS kemudian diselamatkan pengusaha Sihar Sitorus, klub kebanggaan warga Sumut itu harus membangun tim dari nol. Artinya, PSMS yang tampil musim ini adalah tim yang benar-benar baru dengan materi pemain hasil rekrutan dari berbagai tim.

Selain materi pemain yang awalnya kurang meyakinkan, PSMS juga dihadapkan pada masalah pelatih. Saat kompetisi baru digelar, PSMS sudah memecat pelatih Iwan Setiawan dan menggantikannya dengan Luciano Leandro. Namun, Luciano, yang tidak direstui Badan Liga Indonesia (BLI) akibat lisensi A tidak memenuhi syarat, juga harus berhenti di tengah jalan.

Sejak itu, tim dipercayakan kepada pelatih PSMS U-21 Liestiadi yang kebetulan memiliki lisensi A. Di tangan Liestiadi, PSMS mulai menemukan sentuhannya. Itu terlihat dari kiprah PSMS di ajang Copa dan serta kemenangan 3-1 atas Johor FC di Piala AFC.

Liestiadi pun berharap keberhasilan PSMS bertahan di ajang Copa Indonesia dan kemenangan di Piala AFC itu membuat kepercayaan diri dan motivasi pemainnya meningkat.

No comments: