PSM Makassar harus aman dari zona merah degradasi. Mimpi kemenangan harus jadi sesuatu yang nyata. PSMS Medan pun jadi sasaran tembak terdekat.
Target PSM dalam waktu dekat adalah kemenangan dari PSMS Medan. Sementara untuk laga selanjutnya melawan Sriwijaya FC(SFC) ditempat sama, Palembang, sasaran boleh sedikit dikendurkan. Pelatih PSM Hanafing menegaskan pasukannya harus berkonsentrasi penuh untuk bisa mewujudkan misi ini.
”Kami akan bermain habis-habisan saat melawan Medan. Saya tidak berpikir dulu untuk sisakan tenaga melawan SFC. Yang penting kami bisa menang telak dulu di laga terdekat ini,” ujar Hanafing seusai latihan rutin PSM kemarin. Hanafing menilai level kekuatan yang dimiliki antara PSMS dan SFC cukup berbeda.
Suksesor Raja Isa ini mengakui PSM lebih berpeluang menang saat melawan skuad Ayam Kinantan, julukan PSMS, dibandingkan SFC. Kendati demikian, Hanafing tidak ingin menganggap enteng PSMS. Mantan Arsitek Persiku Kudus ini tetap menaruh waspada agar anak asuhnya dapat mengantisipasi serangan-serangan lawannya.
Sebab, PSMS dikenal dengan tipe permainan khas rap-rap, yakni sepak bola yang berkarakter keras, cepat, dan ngotot. ”Siapa pun lawannya, kami tidak bisa menganggap enteng. Semua harus diwaspadai. Apalagi, PSMS memiliki pemain asing yang tangguh dan speed luar biasa,” imbuhnya.
Sementara untuk persiapan melawan SFC, Hanafing mengaku belum berpikir ke arah sana. Dia berharap PSM bisa menang dulu saat melawan PSMS.Baru setelah itu Hanafing melakukan persiapan melawan SFC. ”Nantilah baru dilihat. Kalau nanti harus kalah melawan SFC, tidak apa-apa karena tertutupi dengan poin jika menang atas PSMS,” katanya.
Kapten Juku Eja Syamsul Chaeruddin mengatakan sejumlah kewaspadaan yang harus dilakukan pemain PSM. Beberapa hal yang perlu diantisipasi salah satunya adalah pemain sayap kiri Ellie Aiboy plus beberapa legiun asing PSMS. Semua itu, menurut Syamsul, berdasarkan pengalamannya saat bertemu PSMS di putaran pertama.
”Semua harus kami waspadai. PSMS masih memiliki performa yang baik saat bermain dan seketika bisa melumpuhkan pertahanan lawannya dengan cepat,” ujar Syamsul. Jelang tur ke Palembang, manajemen PSM punya resep menaikkan spirit tarung pasukannya.
Manajemen PSM akhirnya mengucurkan pembayaran gaji yang sempat tertunda hingga tiga bulan. Namun, gaji selama dua bulan belum dibayarkan dan yang dikucurkan hanya untuk nilai sebulan. Hanafing berharap keadaan ini dapat memicu spirit dan mental tarung Syamsul dkk. Hanya beberapa pemain memiliki pendapat berbeda dengan sang arsitek.
Meski sudah dibayar satu bulan, mereka mengaku masih terbebani dengan sisa dua bulan gaji yang belum dibayarkan. ”Ya, mau apa lagi kalau cuma satu bulan yang dibayar, daripada tidak dibayar sama sekali,” tandas salah satu pemain yang meminta namanya tidak disebut kemarin.
No comments:
Post a Comment