Hingga kini Badan Liga Indonesia (BLI) telah mengesahkan 69 transfer pemain pada putaran kedua Liga Super Indonesia.
Jumlah ini bisa membengkak karena transfer window baru ditutup 28 Februari mendatang. Transfer pemain terakhir yang disahkan BLI adalah perekrutan defender Mauly Lessy oleh Sriwijaya FC (SFC). Mantan pemain Persipura Jayapura ini menyusul jejak striker Budi Sudarsono yang lebih dulu mengenakan kostum Laskar Wong Kito –julukan SFC– setelah hengkang dari Persik Kediri.
”Sebenarnya ada sekitar 80 pengajuan perpindahan pemain, tapi hanya 69 yang kami anggap sesuai aturan. Sisanya, ada yang ditolak dan ada juga yang ditangguhkan. Kasusnya berbeda-beda dan masih kami selidiki,” kata pengurus BLI bidang Status dan Alih Status Pemain Tigorshaloom Boboy kemarin.
Tigor menambahkan, bursa pemain putaran kedua diramaikan tiga jenis transfer, yakni perekrutan pemain baru yang sebelumnya tidak memiliki klub, kemudian perpindahan atau pertukaran pemain antarklub, serta mempromosikan pemain amatir menjadi profesional.
PSMS Medan jadi klub yang paling banyak mengajukan penambahan, yakni 15 pemain, termasuk di dalamnya adalah dua legiun asing Mario Alejandro Costas (Argentina) dan Mauro Jose De Oliveira Pinto (Brasil).
”Kontrak dua pemain asing ini sudah sesuai aturan. Tapi, saya tidak berani menyebut nominal nilai kontraknya karena menyangkut dapur pemain dan klub. Tapi, semua catatannya ada di BLI,” ujar Tigor.
Hampir semua klub Liga Super gencar melakukan perburuan pemain anyar. Ini bisa dimaklumi karena persaingan pada putaran kedua jauh lebih keras dibandingkan putaran pertama, terutama klub-klub yang berada dipapan bawah klasemen seperti PSMS, Deltras Sidoarjo, PSIS Semarang, dan Persitara Jakarta Utara.
Tujuannya, para pemain baru tersebut diharapkan bisa menyelamatkan mereka dari jeratan degradasi. Klub papan atas seperti Persija Jakarta juga mengikat striker Fabio Lopez serta Persiwa Wamena mendatangkan mesin gol Reduane Barkowi agar lebih kompetitif mengejar gelar juara. Hanya Persipura Jayapura yang tidak aktif dalam bursa transfer putaran kedua.
”Kami cukup mengandalkan pemain yang sudah dibentuk sejak putaran pertama. Buat apa mencari pemain baru kalau hanya merusak komposisi yang sudah ada,” kata Pelatih Persipura Jacksen F Tiago. Pernyataan Jacksen ada benarnya. Merekrut pemain baru pada pertengahan musim tak serta merta berbuah hasil positif.
Deltras,misalnya. Kehadiran Danilo Fernando dari Persik belum mampu mengentaskan mereka dari dasar klasemen. Hal serupa dialami PSMS. Di barisan belakang, PSMS memiliki Mauro Pinto dan Esteban Guilien. Di tengah ada Leonard Zada serta Salaberry. Sementara di bagian ujung tombak terselip nama Costas.
Tapi, peran mereka dipertanyakan karena tak kunjung bisa mengangkat prestasi Ayam Kinantan –julukan PSMS.
”Sebenarnya secara kualitas, teknik bermain kelima pemain asing PSMS cukup lumayan. Masalahnya terletak pada proses adaptasi dengan berbagai hal seperti lingkungan, iklim, gaya hidup, makanan,dan bahasa,” tutur Pelatih PSMS Listiadi, membela mereka karena pemain perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan Ayam Kinantan
No comments:
Post a Comment