BANDUNG, — Arema Malang bertekad bangkit dari dua kekalahan beruntun saat menantang PSMS Medan di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis (12/2). Namun, dengan materi pemain saat ini, pasukan berjuluk "Singo Edan" ini agaknya masih belum bisa optimal.
Sebelum menantang PSMS, Arema baru saja menuai hasil buruk yakni takluk 0-1 pada Persik Kediri di kandang dan kalah telak 0-4 oleh Sriwijaya FC di Palembang. "Kami harus bangkit dan tidak terus terpuruk karena dua kekalahan kemarin," kata pelatih Arema Gusnul Yakin di Bandung, Rabu (11/2).
Arif Suyono dan kawan-kawan sudah menyesuaikan dengan kondisi Bandung sejak Senin (9/2). "Saya rasa pemulihan fisik sudah cukup. Anak-anak juga sudah menjalani latihan di Bandung. Saya lihat mereka justru termotivasi untuk memenangi pertandingan," kata Gusnul.
Dua kekalahan berturut-turut membuat posisi Arema melorot ke peringkat 11 klasemen sementara. Sedangkan PSMS masih berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Namun, dalam laga terakhir di Siliwangi, PSMS menundukkan Persik yang baru saja mengalahkan Arema dengan skor 2-1.
"Kemenangan itu pasti menjadi motivasi khusus bagi PSMS. Apalagi, mereka mengalahkan Persik yang tempo hari menundukkan kami. Namun, sepakbola bukan matematika," ujar Gusnul menyimpan optimisme.
Gusnul menambahkan, evaluasi dan perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam dua laga sebelumnya merupakan modal untuk menghadapi PSMS. "Saat lawan Sriwijaya, kami banyak membuat kesalahan sendiri yang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh lawan," kata Gusnul.
Namun, upaya Arema tampaknya masih menghadapi kendala berupa materi pemain. "Tim kami kebanyakan terdiri dari pemain muda. Belum ada pemain yang dituakan. Kami belum punya playmaker yang bisa membuat permainan berkembang," kata Gusnul.
Saat ini, Arema masih menunggu stopper asing asal Guinea, Boubacar Kieta, yang kabarnya masih mengurus administrasi. Sampai sekarang (Rabu siang) dia belum ada kabarnya. "Kalaupun hari ini atau besok sampai di Bandung, saya harus lihat dulu kondisinya, bisa tidak dimainkan," ujar Gusnul.
Arema memang sangat membutuhkan tambahan amunisi di lini belakang. Benteng pertahanan saat ini yang dimotori Suroso dan Ahmad Juprianto dinilai belum cukup koko
No comments:
Post a Comment