Belum Aman
BANDUNG-Ambisi PSMS Medan untuk menjauh dari zona degradasi urung terwujud. Ini setelah Ayam Kinantan hanya bermain imbang 0-0 saat menjamu Arema Malang dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League putaran II di Stadion Siliwangi Bandung, kemarin.
Dengan donasi satu poin tersebut, Affan Lubis dkk naik satu strip ke peringkat ke-13 dengan poin 16 di zona papan bawah. Sayangnya, meski merangkak naik, posisi Ayam Kinantan jauh dari kata aman. Pasalnya, para pesaing yang berada di zona papan bawah memiliki poin yang sama seperti PSIS juga PKT Bontang. Bahkan tim yang berada di zona degradasi hanya selisih satu poin dari PSMS (lihat klasemen). Artinya salah langkah sedikit, PSMS bakal terjerumus ke zona degradasi kembali, terlebih PSMS telah memainkan partai lebih banyak dari pesaing lainnya. PSMS telah menjalankan 21 partai.
Dalam pertandingan kemarin kedua tim bermain dengan menyerang. Kedua tim juga sama-sama menciptakan banyak peluang. PSMS sendiri membuka peluang melalui akselerasi Elie Aiboy pada menit 10. Beruntung, umpan silang mantan pemain Arema ini mampu diantisipasi kiper Arema, Kurnia Meiga Hermansyah.
Selanjutnya, tim Arema membuka peluang emas melalui serangan balik yang dibangun Arif Suyono dengan menyisir pinggir lapangan pada menit 28. Sayang, aksinya dipatahkan lini belakang PSMS. Dua menit berselang, giliran Patricio Morales nyaris mencetak gol, tapi bola yang dalam penguasaannya, lebih cepat diamankan kiper PSMS, Markus Horison.
Berikutnya, giliran striker anyar PSMS, Mario Costa yang membahayakan gawang Arema dengan tendangan kerasnya di menit 35. Tapi tendangan itu hanya tipis di atas mistar gawang Arema. Hingga 45 menit tuntas, kedudukan tetap sama kuat 0-0.
Di babak kedua, laga berjalan semakin seru dan keras. Kiper Arema Kurnia Meiga menjadi bintang lapangan setelah beberapa kali mampu mengamankan bola dari serangan anak-anak Medan. Diantaranya, heading Costa di menit 50 memaksimalkan umpan lambung Leonardo Zada Martin. Di menit 77, Singo Edan-julukan Arema Malang-terpaksa tampil dengan 10 pemain usai Alexander Pulalo diganjar kartu merah wasit Safii asal Bandung.
Pemain senior ini dinilai menendang kaki pemain pengganti PSMS, Syahroni yang sebelumnya melanggar dirinya.
Sepuluh menit berselang setelah Alex keluar, giliran kubu PSMS bermain sepuluh pemain setelah Zada juga diganjar kartu merah. Meski demikian, kubu PSMS bukan lantas mengendorkan serangan. Elie sering merepotkan barisan pertahanan Arema. Namun ketangguhan Meiga di bawah mistar gawang dan didukung kesolidan tembok pertahanan Arema sukses mementahkan serangan PSMS. Hingga peluit panjang, skor tidak berubah tetap 0-0.
Melihat kenyataan harus menerima seri kesekian kalinya PSMS sangat kecewa. ‘’Anak-anak tampil kurang maksimal hingga selalu gagal memaksimalkan peluang cetak gol. Kami kecewa dengan hasil ini, PSMS sangat membutuhkan tambahan poin penuh di kandang. Tapi kenyataannya, kami tidak bisa meraihnya,’’ terang Liestiadi, pelatih PSMS.
Sedangkan kubu Arema mengaku senang, meski seri bukan target. ‘’Soal hasil, kami patut bersyukur karena bisa ambil satu poin, meski target adalah kalahkan PSMS. Tapi, saya juga berterimakasih kepada pemain tampil dengan semangat tinggi,” terang Gusnul pelatih Arema.
No comments:
Post a Comment