Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa, mengaku kecewa dengan kegagalan timnya mendulang poin penuh atas Persija Jakarta. Namun, ia cukup terhibur dengan kinerja Markus Haris Maulana dan kawan kawan yang tak pernah menyerah sampai peluit akhir pertandingan.
PSMS Medan bermain imbang 3-3 dengan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) pada Jumat 30 Maret 2012. Dalam laga itu, PSMS sempat tertinggal 1-3. Namun, mereka berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan di menit-menit akhir.
Bertanding di Stadion Bahroedin, Lubuk Pakam, Persija sempat tertinggal oleh gol Osas Saha pada menit ke-4. Namun, Bepe berhasil membalasnya pada menit ke-44. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Persija berbalik unggul lewat dua gol Bepe pada menit ke-49 dan 74. Akan tetapi, PSMS sanggup menyamakan kedudukan lewat gol Osas Saha pada menit ke-74 dan Nico Malau pada menit ke-89.
“Secara keseluruhan saya kecewa dengan hasil satu poin di kandang. Tapi, ketika melihat mereka berhasil menyamakan skor di menit-menit akhir saya pantas berterima kasih atas kerja keras pemain yang mampu mencetak gol di menit-menit akhir,” ujar Benny Tomasoa.
Dengan hasil ini, PSMS bertengger di posisi 11 dengan 21 poin. Adapun Macan Kemayoran berada di peringkat empat dengan 27 angka.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Saturday, March 31, 2012
PSMS 3-3 Persija
Pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan kembali kecewa dengan kepemimpinan wasit saat pasukannya ditahan imbang PSMS Medan 3-3, Jumat, 30 Maret 2012. Dalam duel ini, striker Macan Kemayoran, Bambang Pamungkas berhasil mencetak hattrick.
Bertanding di Stadion Bahroedin, Lubuk Pakam, Persija sempat tertinggal lewat gol Osas Saha pada menit ke-4. Namun Bepe berhasil membalasnya pada menit ke-44. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Persija berbalik unggul lewat dua gol Bepe pada menit ke-49 dan 74. Namun PSMS mampu menyamakan kedudukan lewat gol Osas Saha pada menit ke-74 dan Nico Malau pada menit ke-89.
Iwan menuturkan, kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran dalam laga ini dinilainya kurang bijak memimpin pertandingan. Hal tersebut diutarakannya setelah gol kedua Osas Saha yang dinilainya merupakan gol offside.
“Wasit tidak menunjukkan kualitasnya seperti pemimpin pertandingan, banyak hal merugikan yang kami terima, juga PSMS, dalam pertandingan ini. Inilah yang membuat sepakbola kita tidak maju,” ujarnya saat jumpa pers usai pertandingan.
Pelatih yang pernah melatih PSMS tersebut mengakui timnya sempat terlihat gugup diawal pertandingan. Hal tersebut membuat dirinya menarik keluar Fahreza Agamal digantikan oleh Leo Saputra di menit 22.
“Pemain diawal terlihat gugup, apalagi dikejutkan gol cepat Osas Saha, namun mereka berhasil bangkit sejak gol balasan dari Bambang,” ujarnya.
Mengenai timnya yang kebobolan dua gol dimenit-menit akhir pertandingan, Iwan terlihat kecewa dengan hasil pertandingan ini, namun dirinya tetap memuji penampilan timnya. “Saya juga akui pemain PSMS mempunyai semangat juang yang tinggi mengejar ketertinggalannya,” kata dia.
Bertanding di Stadion Bahroedin, Lubuk Pakam, Persija sempat tertinggal lewat gol Osas Saha pada menit ke-4. Namun Bepe berhasil membalasnya pada menit ke-44. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Persija berbalik unggul lewat dua gol Bepe pada menit ke-49 dan 74. Namun PSMS mampu menyamakan kedudukan lewat gol Osas Saha pada menit ke-74 dan Nico Malau pada menit ke-89.
Iwan menuturkan, kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran dalam laga ini dinilainya kurang bijak memimpin pertandingan. Hal tersebut diutarakannya setelah gol kedua Osas Saha yang dinilainya merupakan gol offside.
“Wasit tidak menunjukkan kualitasnya seperti pemimpin pertandingan, banyak hal merugikan yang kami terima, juga PSMS, dalam pertandingan ini. Inilah yang membuat sepakbola kita tidak maju,” ujarnya saat jumpa pers usai pertandingan.
Pelatih yang pernah melatih PSMS tersebut mengakui timnya sempat terlihat gugup diawal pertandingan. Hal tersebut membuat dirinya menarik keluar Fahreza Agamal digantikan oleh Leo Saputra di menit 22.
“Pemain diawal terlihat gugup, apalagi dikejutkan gol cepat Osas Saha, namun mereka berhasil bangkit sejak gol balasan dari Bambang,” ujarnya.
Mengenai timnya yang kebobolan dua gol dimenit-menit akhir pertandingan, Iwan terlihat kecewa dengan hasil pertandingan ini, namun dirinya tetap memuji penampilan timnya. “Saya juga akui pemain PSMS mempunyai semangat juang yang tinggi mengejar ketertinggalannya,” kata dia.
Wednesday, March 28, 2012
Kalahkan PSPS, 10 besar mendekat
MEDAN - Setelah dua kali mengalami penundaan, PSMS Medan akhirnya berhasil mengalahkan PSPS Pekanbaru 3-1 dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Teladan Medan, Selasa malam.
Laga yang seyogianya berlangsung Senin kemarin ditunda menjadi Selasa pukul 15.30 WIB sempat ditunda lagi menjadi pukul 20.00 WIB akibat demo besar-besaran di Kota Medan. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi perjuangan anak-anak asuhan trio pelatih Suharto, Roekinoi, dan Sugiar.
Walau tanpa libero asal Serbia, Sasa Zecevic, pertahanan Ayam Kinantan tetap solid. Dalam laga ini, palang pintu PSMS dipercayakan kepada duet Novi Handriawan dan Ramadhan Saputra yang berhasil meredam ambisi Zaenal Arif cs membobol gawang Markus Horison.
Tambahan tiga angka di kandang pun membuat PSMS memiliki 20 poin dan melonjak ke urutan 12 klasemen. Ambisi menembus 10 Besar pun kian mendekat dengan catatan PSMS mampu mengalahkan lawan terakhirnya di putaran pertama, Persija Jakarta, Jumat (30/3) nanti.
Tanda-tanda raihan poin penuh juga sudah terlihat di awal pertandingan ketika Osas Saha membuat publik yang memadati Stadion Teladan bersorak. Pasalnya, ujung tombak asal Nigeria itu menjebol gawang PSPS di menit 10.
Menit 27, untuk kedua kalinya Saha menggetarkan jala gawang tim tamu, setelah tendangan kerasnya gagal dijinakkan Fance hasil umpan Rahmad. Sebelumnya tendangan voli Saha bahkan hampir menghasilkan gol, seandainya Fance tidak tampil cekatan.
Menjelang bubaran babak pertama, giliran Luis Pena mencatatkan namanya di papan skor. Playmaker PSMS asal Chile ini mencetak gol melalui tendangan bebas nan terukur. Sayang, keunggulan tiga gol tersebut tidak berubah di 45 menit kedua termasuk kala PSPS dipaksa bermain dengan 10 pemain akibat Dedi Gusmawan dihadiahi kartu merah oleh wasit Jumadi Effendi di menit 80.
Sebaliknya, anak-anak PSPS tampil gigih dan sukses memperkecil kekalahan dengan 10 pemain. Tepat di menit 85, sundulan striker Zaenal Arief memaksa Markus Horison yang juga kapten tim PSMS memungut bola dari jalanya.
Laga yang seyogianya berlangsung Senin kemarin ditunda menjadi Selasa pukul 15.30 WIB sempat ditunda lagi menjadi pukul 20.00 WIB akibat demo besar-besaran di Kota Medan. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi perjuangan anak-anak asuhan trio pelatih Suharto, Roekinoi, dan Sugiar.
Walau tanpa libero asal Serbia, Sasa Zecevic, pertahanan Ayam Kinantan tetap solid. Dalam laga ini, palang pintu PSMS dipercayakan kepada duet Novi Handriawan dan Ramadhan Saputra yang berhasil meredam ambisi Zaenal Arif cs membobol gawang Markus Horison.
Tambahan tiga angka di kandang pun membuat PSMS memiliki 20 poin dan melonjak ke urutan 12 klasemen. Ambisi menembus 10 Besar pun kian mendekat dengan catatan PSMS mampu mengalahkan lawan terakhirnya di putaran pertama, Persija Jakarta, Jumat (30/3) nanti.
Tanda-tanda raihan poin penuh juga sudah terlihat di awal pertandingan ketika Osas Saha membuat publik yang memadati Stadion Teladan bersorak. Pasalnya, ujung tombak asal Nigeria itu menjebol gawang PSPS di menit 10.
Menit 27, untuk kedua kalinya Saha menggetarkan jala gawang tim tamu, setelah tendangan kerasnya gagal dijinakkan Fance hasil umpan Rahmad. Sebelumnya tendangan voli Saha bahkan hampir menghasilkan gol, seandainya Fance tidak tampil cekatan.
Menjelang bubaran babak pertama, giliran Luis Pena mencatatkan namanya di papan skor. Playmaker PSMS asal Chile ini mencetak gol melalui tendangan bebas nan terukur. Sayang, keunggulan tiga gol tersebut tidak berubah di 45 menit kedua termasuk kala PSPS dipaksa bermain dengan 10 pemain akibat Dedi Gusmawan dihadiahi kartu merah oleh wasit Jumadi Effendi di menit 80.
Sebaliknya, anak-anak PSPS tampil gigih dan sukses memperkecil kekalahan dengan 10 pemain. Tepat di menit 85, sundulan striker Zaenal Arief memaksa Markus Horison yang juga kapten tim PSMS memungut bola dari jalanya.
Friday, March 16, 2012
Dana Belum Turun, Pemain PSMS Makan Nasi Bungkus
Tak tanggung-tanggung. Akibat kurang pro aktifnya manajemen PSMS mengenai persoalan keuangan yang terjadi, sejak Kamis (15/3) pagi, Markus dkk terpaksa menikmati jatah makan dengan nasi bungkus.
Kucuran dana yang diharapkan dari pihak sponsor utama Bakrie Plantation tak kunjung turun. Akibatnya, tunggakan gaji 2,5 bulan, operasional tim hingga kebutuhan makan skuad dan hak-hak Raja Isa hingga kemarin (15/3) tak kunjung terselesaikan.
Harusnya aktivitas makan bersama seluruh pemain dilakukan di dapur mess Kebun Bunga, kini skuad asuhan Suharto AD ini harus menikmati nasi bungkus di masing-masing kamar.
Hal ini terjadi karena bagian dapur juga tak lagi memasak untuk tim. Tentunya ditengarai karena keterlambatan pasokan dana, sehingga penanggung jawab dapur mess Kebun Bunga yang menyediakan menu untuk skuad Ayam Kinantan ini tak bisa bertahan.
Beberapa pemain PSMS tampak tak ingin mempermasalahkan soal ini. Pemain lain juga tampak memilih diam dan tetap menjalankan aktivitas latihan seperti biasa. “Sampai saat ini kita masih memegang janji manajemen. Tapi, memang sulit juga kalau begini,” ungkap seorang pemain yang tak mau namanya dikorankan.
“Kita punya keluarga yang harus dinafkahi. Kalau begini, kita juga jadi harus menenangkan mereka, memberitahu mereka kalau semua pemain baik-baik saja di sini. Sejauh ini kondisi tim memang baik, hanya masalah keterlambatan gaji saja,” tambahnya.
Sementara itu, CEO PSMS Idris masih tetap berkilah tak ada masalah mengenai pendanaan di tubuh PSMS. “Enggak ada masalah dana di PSMS,” kutatnya.
Mengenai “menu” nasi bungkus, Idris mengaku ibu dapur mess Kebun Bunga sedang dalam keadaan sakit. “Ibu dapur sedang sakit, jadi pemain makan nasi bungkus. Itu hal biasa dan bisa saja terjadi,” jelas Idris.
“Kalau ibu dapur engak mau masak lagi, masih banyak yang mau masak untuk pemain,” katanya lagi. (jpnn)
Kucuran dana yang diharapkan dari pihak sponsor utama Bakrie Plantation tak kunjung turun. Akibatnya, tunggakan gaji 2,5 bulan, operasional tim hingga kebutuhan makan skuad dan hak-hak Raja Isa hingga kemarin (15/3) tak kunjung terselesaikan.
Harusnya aktivitas makan bersama seluruh pemain dilakukan di dapur mess Kebun Bunga, kini skuad asuhan Suharto AD ini harus menikmati nasi bungkus di masing-masing kamar.
Hal ini terjadi karena bagian dapur juga tak lagi memasak untuk tim. Tentunya ditengarai karena keterlambatan pasokan dana, sehingga penanggung jawab dapur mess Kebun Bunga yang menyediakan menu untuk skuad Ayam Kinantan ini tak bisa bertahan.
Beberapa pemain PSMS tampak tak ingin mempermasalahkan soal ini. Pemain lain juga tampak memilih diam dan tetap menjalankan aktivitas latihan seperti biasa. “Sampai saat ini kita masih memegang janji manajemen. Tapi, memang sulit juga kalau begini,” ungkap seorang pemain yang tak mau namanya dikorankan.
“Kita punya keluarga yang harus dinafkahi. Kalau begini, kita juga jadi harus menenangkan mereka, memberitahu mereka kalau semua pemain baik-baik saja di sini. Sejauh ini kondisi tim memang baik, hanya masalah keterlambatan gaji saja,” tambahnya.
Sementara itu, CEO PSMS Idris masih tetap berkilah tak ada masalah mengenai pendanaan di tubuh PSMS. “Enggak ada masalah dana di PSMS,” kutatnya.
Mengenai “menu” nasi bungkus, Idris mengaku ibu dapur mess Kebun Bunga sedang dalam keadaan sakit. “Ibu dapur sedang sakit, jadi pemain makan nasi bungkus. Itu hal biasa dan bisa saja terjadi,” jelas Idris.
“Kalau ibu dapur engak mau masak lagi, masih banyak yang mau masak untuk pemain,” katanya lagi. (jpnn)
Dana Belum Turun, Pemain PSMS Makan Nasi Bungkus
Tak tanggung-tanggung. Akibat kurang pro aktifnya manajemen PSMS mengenai persoalan keuangan yang terjadi, sejak Kamis (15/3) pagi, Markus dkk terpaksa menikmati jatah makan dengan nasi bungkus.
Kucuran dana yang diharapkan dari pihak sponsor utama Bakrie Plantation tak kunjung turun. Akibatnya, tunggakan gaji 2,5 bulan, operasional tim hingga kebutuhan makan skuad dan hak-hak Raja Isa hingga kemarin (15/3) tak kunjung terselesaikan.
Harusnya aktivitas makan bersama seluruh pemain dilakukan di dapur mess Kebun Bunga, kini skuad asuhan Suharto AD ini harus menikmati nasi bungkus di masing-masing kamar.
Hal ini terjadi karena bagian dapur juga tak lagi memasak untuk tim. Tentunya ditengarai karena keterlambatan pasokan dana, sehingga penanggung jawab dapur mess Kebun Bunga yang menyediakan menu untuk skuad Ayam Kinantan ini tak bisa bertahan.
Beberapa pemain PSMS tampak tak ingin mempermasalahkan soal ini. Pemain lain juga tampak memilih diam dan tetap menjalankan aktivitas latihan seperti biasa. “Sampai saat ini kita masih memegang janji manajemen. Tapi, memang sulit juga kalau begini,” ungkap seorang pemain yang tak mau namanya dikorankan.
“Kita punya keluarga yang harus dinafkahi. Kalau begini, kita juga jadi harus menenangkan mereka, memberitahu mereka kalau semua pemain baik-baik saja di sini. Sejauh ini kondisi tim memang baik, hanya masalah keterlambatan gaji saja,” tambahnya.
Sementara itu, CEO PSMS Idris masih tetap berkilah tak ada masalah mengenai pendanaan di tubuh PSMS. “Enggak ada masalah dana di PSMS,” kutatnya.
Mengenai “menu” nasi bungkus, Idris mengaku ibu dapur mess Kebun Bunga sedang dalam keadaan sakit. “Ibu dapur sedang sakit, jadi pemain makan nasi bungkus. Itu hal biasa dan bisa saja terjadi,” jelas Idris.
“Kalau ibu dapur engak mau masak lagi, masih banyak yang mau masak untuk pemain,” katanya lagi. (jpnn)
Kucuran dana yang diharapkan dari pihak sponsor utama Bakrie Plantation tak kunjung turun. Akibatnya, tunggakan gaji 2,5 bulan, operasional tim hingga kebutuhan makan skuad dan hak-hak Raja Isa hingga kemarin (15/3) tak kunjung terselesaikan.
Harusnya aktivitas makan bersama seluruh pemain dilakukan di dapur mess Kebun Bunga, kini skuad asuhan Suharto AD ini harus menikmati nasi bungkus di masing-masing kamar.
Hal ini terjadi karena bagian dapur juga tak lagi memasak untuk tim. Tentunya ditengarai karena keterlambatan pasokan dana, sehingga penanggung jawab dapur mess Kebun Bunga yang menyediakan menu untuk skuad Ayam Kinantan ini tak bisa bertahan.
Beberapa pemain PSMS tampak tak ingin mempermasalahkan soal ini. Pemain lain juga tampak memilih diam dan tetap menjalankan aktivitas latihan seperti biasa. “Sampai saat ini kita masih memegang janji manajemen. Tapi, memang sulit juga kalau begini,” ungkap seorang pemain yang tak mau namanya dikorankan.
“Kita punya keluarga yang harus dinafkahi. Kalau begini, kita juga jadi harus menenangkan mereka, memberitahu mereka kalau semua pemain baik-baik saja di sini. Sejauh ini kondisi tim memang baik, hanya masalah keterlambatan gaji saja,” tambahnya.
Sementara itu, CEO PSMS Idris masih tetap berkilah tak ada masalah mengenai pendanaan di tubuh PSMS. “Enggak ada masalah dana di PSMS,” kutatnya.
Mengenai “menu” nasi bungkus, Idris mengaku ibu dapur mess Kebun Bunga sedang dalam keadaan sakit. “Ibu dapur sedang sakit, jadi pemain makan nasi bungkus. Itu hal biasa dan bisa saja terjadi,” jelas Idris.
“Kalau ibu dapur engak mau masak lagi, masih banyak yang mau masak untuk pemain,” katanya lagi. (jpnn)
Monday, March 12, 2012
PSMS Usung Sikap Optimis
Jelang dua laga kandang yang bakal dilakoni skuad PSMS, banyak persiapan yang harus dibenahi. Maklum, dua laga tersebut merupakan sisa pertandingan anak-anak Medan pada putaran pertama ISL.
Persiapan pantas digeber maksimal, pasalnya tur Jawa Timur-Papua skuad berjuluk Ayam Kinantan ini hanya membawa pulang tiga poin. Hasil menekuk Deltras FC Sidoarjo di Stadion Gelora Delta pada 3 Maret lalu dengan skor 0-1.
Sisanya PSMS mengalami kekalahan. Saat bertandang ke Stadion Surajaya kandang Persela Lamongan dengan skor 2-1 pada 28 Februari lalu. Dan di kandang Persidafon Dafonsoro, Stadion Barnabas Youwe pada 7 Maret lalu dengan skor telak 4-1.
Pelatih PSMS sementara Suharto AD mengaku, mengusung optimisme tinggi meraih poin penuh di dua laga kandang ini. Meski diketahui, kedua tim yang bakal dijajal ini merupakan tim-tim besar yang duduk di papan atas klasemen sementara ISL. PSPS Pekanbaru di posisi kedelapan sedangkan Persija Jakarta di peringkat keenam.
“Kita siap mengalahkan tim sekuat apa pun di Medan. Stadion teladan akan jadi saksi luapan hausnya anak-anak PSMS atas kemenangan. Bermain di kandang, tentu para pemain tak mau tampil buruk di depan para pendukung dan fans,” ungkap Suharto, Minggu (11/3). Belajar dari tur yang baru dilakukan skuadnya, Suharto mengaku tak mau hal tersebut terulang.
“Kita mulai latihan 14 Maret nanti, dan baru bertanding melawan PSPS pada 26 Maret. Waktu panjang ini menjadi satu keuntungan, dan semua pihak baik pemain, tim pelatih dan manajemen sepakat kekalahan pada pertandingan sebelumnya jangan lagi terjadi,” tuturnya.
Optimisme meraih poin penuh di dua laga sisa ini tentu bukan sesumbar. Pasalnya, skuad inti PSMS sama sekali tak bermain pincang.
“Pada 26 Maret nanti, mudah-mudahan semua pemain yang didera cedera sudah fit lagi. Kalau masalah akumulasi, belum ada pemain kita yang harus absen,” papar pelatih berkepala plontos itu.
“Seperti pertandingan sebelum-sebelumnya, skuad PSMS yang bertanding full team bakal jadi momok bagi tim lawan. Baik saat partai kandang maupun tandang,” tegas Suharto lagi.
Mengintip peta kekuatan calon lawan, merupakan hal penting menghadapi laga tersebut. Untuk laga terdekat, skuad besutan Suharto AD ini akan menjamu PSPS pada 26 Maret mendatang.
Persiapan pantas digeber maksimal, pasalnya tur Jawa Timur-Papua skuad berjuluk Ayam Kinantan ini hanya membawa pulang tiga poin. Hasil menekuk Deltras FC Sidoarjo di Stadion Gelora Delta pada 3 Maret lalu dengan skor 0-1.
Sisanya PSMS mengalami kekalahan. Saat bertandang ke Stadion Surajaya kandang Persela Lamongan dengan skor 2-1 pada 28 Februari lalu. Dan di kandang Persidafon Dafonsoro, Stadion Barnabas Youwe pada 7 Maret lalu dengan skor telak 4-1.
Pelatih PSMS sementara Suharto AD mengaku, mengusung optimisme tinggi meraih poin penuh di dua laga kandang ini. Meski diketahui, kedua tim yang bakal dijajal ini merupakan tim-tim besar yang duduk di papan atas klasemen sementara ISL. PSPS Pekanbaru di posisi kedelapan sedangkan Persija Jakarta di peringkat keenam.
“Kita siap mengalahkan tim sekuat apa pun di Medan. Stadion teladan akan jadi saksi luapan hausnya anak-anak PSMS atas kemenangan. Bermain di kandang, tentu para pemain tak mau tampil buruk di depan para pendukung dan fans,” ungkap Suharto, Minggu (11/3). Belajar dari tur yang baru dilakukan skuadnya, Suharto mengaku tak mau hal tersebut terulang.
“Kita mulai latihan 14 Maret nanti, dan baru bertanding melawan PSPS pada 26 Maret. Waktu panjang ini menjadi satu keuntungan, dan semua pihak baik pemain, tim pelatih dan manajemen sepakat kekalahan pada pertandingan sebelumnya jangan lagi terjadi,” tuturnya.
Optimisme meraih poin penuh di dua laga sisa ini tentu bukan sesumbar. Pasalnya, skuad inti PSMS sama sekali tak bermain pincang.
“Pada 26 Maret nanti, mudah-mudahan semua pemain yang didera cedera sudah fit lagi. Kalau masalah akumulasi, belum ada pemain kita yang harus absen,” papar pelatih berkepala plontos itu.
“Seperti pertandingan sebelum-sebelumnya, skuad PSMS yang bertanding full team bakal jadi momok bagi tim lawan. Baik saat partai kandang maupun tandang,” tegas Suharto lagi.
Mengintip peta kekuatan calon lawan, merupakan hal penting menghadapi laga tersebut. Untuk laga terdekat, skuad besutan Suharto AD ini akan menjamu PSPS pada 26 Maret mendatang.
Wednesday, March 7, 2012
PSMS Andalkan Niko Malau Lawan Persidafon
PSMS Medan krisis penyerang saat bertemu Persidafon Dafonsoro pada lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12, Rabu, 7 Maret 2012. Dengan stok terbatas, Pelatih Ayam Kinantan, Suharto pun berniat menempatkan Niko Malau sebagai striker.
Lini depan PSMS memang sedang mengalami krisis setelah tiga strikernya tidak bisa tampil saat bertemu Persidafon. Choi Dong Soo harus diparkir karena cedera, sedangkan Osas Saha juga absen karena akumlasi kartu. Nasib yang sama juga menimpa Arie Priatna yang mendapat kartu merah usai mencetak gol ke gawang Deltras.
Sebenarnya PSMS masih mempunyai satu nama di posisi striker, Sigit Sudarmawan. Namun sejak awal kompetisi 2011-12, Sigit belum pernah dimainkan karena cedera patah tulang lengan kanan yang diterimanya saat menghadapi laga ujicoba diawal kompetisi lalu.
Tak punya banyak pilihan, Suharto pun bertumpu pada Niko. Striker berusia 21 tahun ini akan diturunkan sebagai striker tunggal di lini depan Ayam Kinantan dengan menggunakan formasi 4-3-2-1.
“Para pemain depan absen semua. Kami cuma punya stok penyerang tinggal Niko saja. Kami coba skema satu penyerang di depan dan lima pemain ditengah untuk membantunya,” ujar Suharto.
Besok merupakan kesempatan pertama Nico menjadi starter. Dari 14 laga yang sudah dilakoni PSMS, Nico hanya mendapat kesempatan tampil sebagai pemain pengganti di beberapa laga. Meski demikian, Nico sudah mencetak gol saat PSMS menjamu Persiba Balikpapan.
“Ini kesempatan kami untuk mencapai target 10 besar di putaran pertama ISL, meski tidak diperkuat beberapa pemain inti,kami janji akan menampilkan permainan terbaik kami,” ujar Niko. (vivanews)
Lini depan PSMS memang sedang mengalami krisis setelah tiga strikernya tidak bisa tampil saat bertemu Persidafon. Choi Dong Soo harus diparkir karena cedera, sedangkan Osas Saha juga absen karena akumlasi kartu. Nasib yang sama juga menimpa Arie Priatna yang mendapat kartu merah usai mencetak gol ke gawang Deltras.
Sebenarnya PSMS masih mempunyai satu nama di posisi striker, Sigit Sudarmawan. Namun sejak awal kompetisi 2011-12, Sigit belum pernah dimainkan karena cedera patah tulang lengan kanan yang diterimanya saat menghadapi laga ujicoba diawal kompetisi lalu.
Tak punya banyak pilihan, Suharto pun bertumpu pada Niko. Striker berusia 21 tahun ini akan diturunkan sebagai striker tunggal di lini depan Ayam Kinantan dengan menggunakan formasi 4-3-2-1.
“Para pemain depan absen semua. Kami cuma punya stok penyerang tinggal Niko saja. Kami coba skema satu penyerang di depan dan lima pemain ditengah untuk membantunya,” ujar Suharto.
Besok merupakan kesempatan pertama Nico menjadi starter. Dari 14 laga yang sudah dilakoni PSMS, Nico hanya mendapat kesempatan tampil sebagai pemain pengganti di beberapa laga. Meski demikian, Nico sudah mencetak gol saat PSMS menjamu Persiba Balikpapan.
“Ini kesempatan kami untuk mencapai target 10 besar di putaran pertama ISL, meski tidak diperkuat beberapa pemain inti,kami janji akan menampilkan permainan terbaik kami,” ujar Niko. (vivanews)
Tuesday, March 6, 2012
Dua Bulan Pemain PSMS Belum Terima Gaji
Di antara kabar gembira, yakni keberhasilan PSMS Medan versi ISL meraih poin sempurna pertama di laga tandang, mencuat dua cerita sedih.
Pertama adalah soal kerontokan skuad PSMS. Sembilan pemain dipastikan absen kala Ayam Kinantan melawat ke kandang Persidafon Dafonsoro, Rabu (7/3/2012) besok.
Cerita sedih kedua adalah hak-hak yang belum juga dilunasi. Jangankan bonus kemenangan, gaji pemain bahkan masih ditunggak. Demikian halnya gaji pelatih. Padahal berdasarkan berkas kontrak, mereka memeroleh hak tersebut pada tanggal 27 tiap bulannya. Kini sudah dua bulan gaji itu tak dibayarkan.
Manajemen sudah ingkar janji pula berulangkali. Teranyar, gaji dijanjikan akan dilunasi pada Sabtu (3/3/2012), usai duel kontra Deltras Sidoarjo. Tapi janji tinggal janji. Pemain tetap gigit jari. Celakanya, manajemen sekarang justru tak dapat memastikan kapan hak-hak itu diberikan.
Manajer Tim PSMS Medan Benny Tomasoa, mengatakan pihaknya sedang menunggu kucuran dana lanjutan dari pihak sponsorship, Bakrie Sumatera Plantation (BSP). Sponsor utama ini, kata Bento, sapaan akrabnya, sesuai kesepakatan akan menggelontorkan dana kedua sebesar Rp 1,5 Miliar dari total Rp 5 Miliar. Sebelumnya di Januari 2012 sudah dikucurkan Rp 2 Miliar.
“Kami tetap upayakan, kok, soal gaji ini. Kemungkinan nanti sebelum atau sesudah laga lawan Persidafon akan kita lunasi. Keterlambatan ini sudah dijelaskan pada pemain dan mereka bisa mengerti,” katanya saat dihubungi Tribun dari Medan, kemarin.
Bento membantah keterlambatan akan berimbas pada runtuhnya mentalitas pemain jelang laga. “Mereka sudah paham situasinya setelah kami jelaskan. Karena itu tidak akan berpengaruh, karena, toh, tetap akan diberikan juga. Saat lawan Persela dan Deltras, tim juga bermain penuh semangat dan totalitas. Jadi tidak ada masalah. Secepatnya akan kita berikan begitu dana sudah diperoleh,” ucapnya. (tribun news)
Pertama adalah soal kerontokan skuad PSMS. Sembilan pemain dipastikan absen kala Ayam Kinantan melawat ke kandang Persidafon Dafonsoro, Rabu (7/3/2012) besok.
Cerita sedih kedua adalah hak-hak yang belum juga dilunasi. Jangankan bonus kemenangan, gaji pemain bahkan masih ditunggak. Demikian halnya gaji pelatih. Padahal berdasarkan berkas kontrak, mereka memeroleh hak tersebut pada tanggal 27 tiap bulannya. Kini sudah dua bulan gaji itu tak dibayarkan.
Manajemen sudah ingkar janji pula berulangkali. Teranyar, gaji dijanjikan akan dilunasi pada Sabtu (3/3/2012), usai duel kontra Deltras Sidoarjo. Tapi janji tinggal janji. Pemain tetap gigit jari. Celakanya, manajemen sekarang justru tak dapat memastikan kapan hak-hak itu diberikan.
Manajer Tim PSMS Medan Benny Tomasoa, mengatakan pihaknya sedang menunggu kucuran dana lanjutan dari pihak sponsorship, Bakrie Sumatera Plantation (BSP). Sponsor utama ini, kata Bento, sapaan akrabnya, sesuai kesepakatan akan menggelontorkan dana kedua sebesar Rp 1,5 Miliar dari total Rp 5 Miliar. Sebelumnya di Januari 2012 sudah dikucurkan Rp 2 Miliar.
“Kami tetap upayakan, kok, soal gaji ini. Kemungkinan nanti sebelum atau sesudah laga lawan Persidafon akan kita lunasi. Keterlambatan ini sudah dijelaskan pada pemain dan mereka bisa mengerti,” katanya saat dihubungi Tribun dari Medan, kemarin.
Bento membantah keterlambatan akan berimbas pada runtuhnya mentalitas pemain jelang laga. “Mereka sudah paham situasinya setelah kami jelaskan. Karena itu tidak akan berpengaruh, karena, toh, tetap akan diberikan juga. Saat lawan Persela dan Deltras, tim juga bermain penuh semangat dan totalitas. Jadi tidak ada masalah. Secepatnya akan kita berikan begitu dana sudah diperoleh,” ucapnya. (tribun news)
Monday, March 5, 2012
PSMS Permalukan Deltras Di Sidoarjo
PSMS Medan berhasil membawa pulang tiga poin saat melakoni laga tandang ke markas Deltras Sidoarjo, Stadion Gelora Delta, Sabtu 3 Maret 2012. PSMS menang dengan skor tipis 0-1 lewat gol Arie Supriyatna di babak pertama sebelum akhirnya ia dikeluarkan wasit.
Dengan tambahan tiga poin ini, PSMS untuk sementara meloncat ke posisi 9 klasemen sementara dengan torehan 17 poin dari 14 pertandingan. Sedangkan Deltras tak beranjak di posisi 17 atau dua dari dasar klasemen dengan torehan 11 poin dari 14 laga.
Sejak awal pertandingan, Deltras sebenarnya mempunyai beberapa peluang emas sepanjang babak pertama. Peluang pertama Deltras didapat Qischil Minny di menit 12. Sayang sepakan Minny memanfaatkan umpan matang Sean Rooney masih melebar dari gawang PSMS yang dijaga Markus Horison.
Peluang dari tuan rumah kembali datang di menit 13. Namun, kali ini giliran tandukan Mijo Dadic masih melebar setelah memanfaatkan sebuah tendangan bebas. Peluang terbaik Deltras dibuat Sean Rooney di menit 25. Sayang, Rooney terlambat sepersekian detik untuk menyongong bola di mulut gawang. Bola meluncur ke pelukan Markus.
Terlalu asik menyerang justru melahirkan petaka bagi tuan rumah. PSMS yang lebih banyak menunggu dan sesekali memanfaatkan serangan balik berhasil membuat publik tuan rumah terdiam di masa injury time.
Berawal dari sebuah skema serangan balik, Ari berhasil melewati hadangan Khoirul Mashuda sebelum menjebol gawang Deltras. Alhasil skor 0-1 untuk keunggulan PSMS bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Deltras tetap memegang kendali permainan. Sedangkan PSMS tetap menerapkan permainan disiplin cenderung keras. Hasilnya beberapa serangan yang coba dibangun Deltras selalu berujung kegagagalan.
Bahkan Deltras gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah sang pencetak gol PSMS, Ari Supriyatna dikeluarkan wasit di menit 61 setelah mengantongi kartu kuning kedua. Alhasil, hingga pertandingan usai skor 0-1 untuk keunggulan PSMS tak berubah. (vivanews)
Dengan tambahan tiga poin ini, PSMS untuk sementara meloncat ke posisi 9 klasemen sementara dengan torehan 17 poin dari 14 pertandingan. Sedangkan Deltras tak beranjak di posisi 17 atau dua dari dasar klasemen dengan torehan 11 poin dari 14 laga.
Sejak awal pertandingan, Deltras sebenarnya mempunyai beberapa peluang emas sepanjang babak pertama. Peluang pertama Deltras didapat Qischil Minny di menit 12. Sayang sepakan Minny memanfaatkan umpan matang Sean Rooney masih melebar dari gawang PSMS yang dijaga Markus Horison.
Peluang dari tuan rumah kembali datang di menit 13. Namun, kali ini giliran tandukan Mijo Dadic masih melebar setelah memanfaatkan sebuah tendangan bebas. Peluang terbaik Deltras dibuat Sean Rooney di menit 25. Sayang, Rooney terlambat sepersekian detik untuk menyongong bola di mulut gawang. Bola meluncur ke pelukan Markus.
Terlalu asik menyerang justru melahirkan petaka bagi tuan rumah. PSMS yang lebih banyak menunggu dan sesekali memanfaatkan serangan balik berhasil membuat publik tuan rumah terdiam di masa injury time.
Berawal dari sebuah skema serangan balik, Ari berhasil melewati hadangan Khoirul Mashuda sebelum menjebol gawang Deltras. Alhasil skor 0-1 untuk keunggulan PSMS bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Deltras tetap memegang kendali permainan. Sedangkan PSMS tetap menerapkan permainan disiplin cenderung keras. Hasilnya beberapa serangan yang coba dibangun Deltras selalu berujung kegagagalan.
Bahkan Deltras gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah sang pencetak gol PSMS, Ari Supriyatna dikeluarkan wasit di menit 61 setelah mengantongi kartu kuning kedua. Alhasil, hingga pertandingan usai skor 0-1 untuk keunggulan PSMS tak berubah. (vivanews)
Saturday, March 3, 2012
Laga Tandang Terakhir PSMS Medan IPL
PSMS Medan IPL bakal menutup laga tandang putaran pertama dengan menjajal Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara Sabtu (11/3) mendatang. Skuad Ayam Kinantan wajib mempersiapkan tim lebih keras kalau tidak ingin kembali tergelincir.
Pasalnya, Persijap saat ini bukanlah tim yang seperti di awal kompetisi Indonesian Premier League (IPL) lalu. Sempat terpuruk di awal, kini, aura positif tengah menyelimuti tim besutan Agus Yuwono tersebut. Kesuksesan membekuk tim kuat seperti Semen Padang 1-0 Minggu (19/2) lalu menjadi pembuktian. Jose Sebastian Vasquez dkk telah bermetamorfosis lebih baik, begitu juga ketika menahan imbang Arema Indonesia 2-2 Minggu (26/2) lalu menahbiskan tim ini lebih baik.
Playmaker Persijap Jose Sebastian Vasquez yang dikonfirmasi kemarin mengakui, kurang maksimalnya performa tim berjuluk Laskar Kalinyamat di awal musim IPL 2011/2012 terjadi lantaran kehadiran pemain baru yang membut pola permainan belum padu. “Kehadiran beberapa pemain baru di tim ini membuat tim masih kurang beradaptasi.Tapi sekarang, Persijap sudah bisa berjalan baik,” ungkap pemain berpaspor Argentina tersebut,” ujarnya.
Sementara PSMS Medan, posisi juru kunci klasemen sementara IPL yang menyertainya tidak lantas membuat peluang skuad besutan Fabio Lopez tersebut menipis saat bentrok kontra Persijap. Mampu menahan imbang tim papan atas Persiba Bantul di kandang lawan juga menjadikan tim Ayam Kinantan merupakan momok bagi tim-tim besar. Itu juga yang membuat Jose Sebastian mengaku, Persijap tidak bisa menganggap remeh PSMS.
“Saya lihat semua tim sama. Kami enggak berpikir menghadapi satu tim dengan tim lainny itu berbeda. Sama siapapun lawannya, Persijap harus menang untuk menjaga posisinya,” ungkap mantan pemain PSMS Medan tersebut.
Pasalnya, Persijap saat ini bukanlah tim yang seperti di awal kompetisi Indonesian Premier League (IPL) lalu. Sempat terpuruk di awal, kini, aura positif tengah menyelimuti tim besutan Agus Yuwono tersebut. Kesuksesan membekuk tim kuat seperti Semen Padang 1-0 Minggu (19/2) lalu menjadi pembuktian. Jose Sebastian Vasquez dkk telah bermetamorfosis lebih baik, begitu juga ketika menahan imbang Arema Indonesia 2-2 Minggu (26/2) lalu menahbiskan tim ini lebih baik.
Playmaker Persijap Jose Sebastian Vasquez yang dikonfirmasi kemarin mengakui, kurang maksimalnya performa tim berjuluk Laskar Kalinyamat di awal musim IPL 2011/2012 terjadi lantaran kehadiran pemain baru yang membut pola permainan belum padu. “Kehadiran beberapa pemain baru di tim ini membuat tim masih kurang beradaptasi.Tapi sekarang, Persijap sudah bisa berjalan baik,” ungkap pemain berpaspor Argentina tersebut,” ujarnya.
Sementara PSMS Medan, posisi juru kunci klasemen sementara IPL yang menyertainya tidak lantas membuat peluang skuad besutan Fabio Lopez tersebut menipis saat bentrok kontra Persijap. Mampu menahan imbang tim papan atas Persiba Bantul di kandang lawan juga menjadikan tim Ayam Kinantan merupakan momok bagi tim-tim besar. Itu juga yang membuat Jose Sebastian mengaku, Persijap tidak bisa menganggap remeh PSMS.
“Saya lihat semua tim sama. Kami enggak berpikir menghadapi satu tim dengan tim lainny itu berbeda. Sama siapapun lawannya, Persijap harus menang untuk menjaga posisinya,” ungkap mantan pemain PSMS Medan tersebut.
Friday, March 2, 2012
Deltras Vs PSMS Medan – Terganggu Motivasi Pemain
Manajemen Deltras Sidoarjo sedang pusing menyambut laga home lanjutan kompetisi Liga Indonesia (ISL) menghadapi PSMS Medan. Kondisi tim yang tidak lengkap dan posisi klasemen sementara yang berada di papan bawah membuat manajemen harus memompa motivasi tim berjuluk The Lobster ini.
Situasi Mijo Dadic dan kawan-kawan saat ini kurang bagus. Mental bertanding skuad Deltras sedang drop akibat prestasi yang digapai pada kompetisi ini terpuruk. Apalagi Deltras juga baru saja menuai hasil buruk dari lima laga away yang selalu menelan kekalahan.
“Mental pemain sedang drop. Butuh pemulihan supaya pemain bisa kembali bersemangat menghadapi pertandingan selanjutnya,” sebut Yudha Pratama, manajer Deltras, Selasa (28/2/2012).
Dia mengakui mental pemainnya sedang terganggu dan menurun. Untuk memulihkan mental pemain, tidak ada jalan lain kecuali meraih kemenangan pada dua laga home, satu diantaranya menghadapi PSMS Medan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (3/3/2012) nanti.
Pada dua laga tersebut, The Lobster butuh perjuangan dan kerja ekstra. Maklum, beberapa pemain pilarnya terkena akumulasi kartu dan cedera. Fakhrudin dan Walter Bruezela dipastikan absen saat meladeni PSMS Medan.
Kemudian Deltras juga tidak bisa menggunakan jasa Budi Sudarsono, Purwaka Yudi dan Shin Hyun Joon. Ketiga pemain tersebut mengalami cedera. “Kami tidak bisa turun full team, tapi dua pertandingan home harus diambil semua. Kami harus mampu menyapu bersih saat menghadapi PSMS dan PSAP Sigli,” tegas Yudha.
Sebagai tuan rumah, Yudha merasa yakin terhadap kemampuan Mijo Dadic dan rekan-rekannya. Sehingga poin maksimal bakal bisa direbut saat tampil di depan publik Sidoarjo.
Optimisme juga dirasakan Pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner. Ia yakin skuad polesannya bisa tampil baik sekaligus meraih kemenangan saat menjamu PSMS Medan. “Kami memang tidak tampil full tim, tapi kemenangan harus diraih. Beberapa pemain cedera dan akumulasi kartu, bukan jadi halangan,” ucap Jorg Peter.
Saat ini Deltras Sidoarjo terpuruk pada posisi ke-16 klasemen sementara. Dari 13 laga yang sudah dijalaninya, Mijo Dadic dkk baru meraup 11 angka. Posisinya masih lebih baik dibanding Arema Indonesia dan Persiram Raja Ampat, keduanya menempati posisi 17 dan 18.
Situasi Mijo Dadic dan kawan-kawan saat ini kurang bagus. Mental bertanding skuad Deltras sedang drop akibat prestasi yang digapai pada kompetisi ini terpuruk. Apalagi Deltras juga baru saja menuai hasil buruk dari lima laga away yang selalu menelan kekalahan.
“Mental pemain sedang drop. Butuh pemulihan supaya pemain bisa kembali bersemangat menghadapi pertandingan selanjutnya,” sebut Yudha Pratama, manajer Deltras, Selasa (28/2/2012).
Dia mengakui mental pemainnya sedang terganggu dan menurun. Untuk memulihkan mental pemain, tidak ada jalan lain kecuali meraih kemenangan pada dua laga home, satu diantaranya menghadapi PSMS Medan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (3/3/2012) nanti.
Pada dua laga tersebut, The Lobster butuh perjuangan dan kerja ekstra. Maklum, beberapa pemain pilarnya terkena akumulasi kartu dan cedera. Fakhrudin dan Walter Bruezela dipastikan absen saat meladeni PSMS Medan.
Kemudian Deltras juga tidak bisa menggunakan jasa Budi Sudarsono, Purwaka Yudi dan Shin Hyun Joon. Ketiga pemain tersebut mengalami cedera. “Kami tidak bisa turun full team, tapi dua pertandingan home harus diambil semua. Kami harus mampu menyapu bersih saat menghadapi PSMS dan PSAP Sigli,” tegas Yudha.
Sebagai tuan rumah, Yudha merasa yakin terhadap kemampuan Mijo Dadic dan rekan-rekannya. Sehingga poin maksimal bakal bisa direbut saat tampil di depan publik Sidoarjo.
Optimisme juga dirasakan Pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner. Ia yakin skuad polesannya bisa tampil baik sekaligus meraih kemenangan saat menjamu PSMS Medan. “Kami memang tidak tampil full tim, tapi kemenangan harus diraih. Beberapa pemain cedera dan akumulasi kartu, bukan jadi halangan,” ucap Jorg Peter.
Saat ini Deltras Sidoarjo terpuruk pada posisi ke-16 klasemen sementara. Dari 13 laga yang sudah dijalaninya, Mijo Dadic dkk baru meraup 11 angka. Posisinya masih lebih baik dibanding Arema Indonesia dan Persiram Raja Ampat, keduanya menempati posisi 17 dan 18.
Subscribe to:
Posts (Atom)