Di antara kabar gembira, yakni keberhasilan PSMS Medan versi ISL meraih poin sempurna pertama di laga tandang, mencuat dua cerita sedih.
Pertama adalah soal kerontokan skuad PSMS. Sembilan pemain dipastikan absen kala Ayam Kinantan melawat ke kandang Persidafon Dafonsoro, Rabu (7/3/2012) besok.
Cerita sedih kedua adalah hak-hak yang belum juga dilunasi. Jangankan bonus kemenangan, gaji pemain bahkan masih ditunggak. Demikian halnya gaji pelatih. Padahal berdasarkan berkas kontrak, mereka memeroleh hak tersebut pada tanggal 27 tiap bulannya. Kini sudah dua bulan gaji itu tak dibayarkan.
Manajemen sudah ingkar janji pula berulangkali. Teranyar, gaji dijanjikan akan dilunasi pada Sabtu (3/3/2012), usai duel kontra Deltras Sidoarjo. Tapi janji tinggal janji. Pemain tetap gigit jari. Celakanya, manajemen sekarang justru tak dapat memastikan kapan hak-hak itu diberikan.
Manajer Tim PSMS Medan Benny Tomasoa, mengatakan pihaknya sedang menunggu kucuran dana lanjutan dari pihak sponsorship, Bakrie Sumatera Plantation (BSP). Sponsor utama ini, kata Bento, sapaan akrabnya, sesuai kesepakatan akan menggelontorkan dana kedua sebesar Rp 1,5 Miliar dari total Rp 5 Miliar. Sebelumnya di Januari 2012 sudah dikucurkan Rp 2 Miliar.
“Kami tetap upayakan, kok, soal gaji ini. Kemungkinan nanti sebelum atau sesudah laga lawan Persidafon akan kita lunasi. Keterlambatan ini sudah dijelaskan pada pemain dan mereka bisa mengerti,” katanya saat dihubungi Tribun dari Medan, kemarin.
Bento membantah keterlambatan akan berimbas pada runtuhnya mentalitas pemain jelang laga. “Mereka sudah paham situasinya setelah kami jelaskan. Karena itu tidak akan berpengaruh, karena, toh, tetap akan diberikan juga. Saat lawan Persela dan Deltras, tim juga bermain penuh semangat dan totalitas. Jadi tidak ada masalah. Secepatnya akan kita berikan begitu dana sudah diperoleh,” ucapnya. (tribun news)
No comments:
Post a Comment