MEDAN - Hanya satu poin dari tur Jawa Barat dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), poin yang dibawah pulang PSMS. Kekalahan 1-3 dari Persib Bandung memupus harapan publik Medan akan kejutan yang dijanjikan.
Namun di balik kekalahan itu, Raja Isa mulai melihat perkembangan yang signifikan dari performa anak asuhnya. Pelajaran penting yang diperoleh skuadnya menjadi modal untuk berbenah di laga-laga berikutnya.
Pada laga itu, PSMS mulai berani bermain agresif. Tak heran di separuh laga, Ayam Kinantan mampu menghadirkan tekanan-tekanan hebat ke jantung pertahanan tuan rumah. Serangan yang ditunjukkan kali ini pun cukup tajam dengan empat tembakan ke arah gawang di babak pertama. Meski akhirnya mental yang jatuh di awal babak kedua membuyarkan hal itu.
“Saya ingin tim ini bermain indah, menghibur dan menang. Hanya saja butuh proses untuk menciptakan kemungkinan itu. Secara keseluruhan, saya salut buat kerja keras pemain meski kita kalah. Meski masih 30 persen, rap-rap itu mulai muncul kembali. Saya ingin menuju ke grafik 40-50 persen saat bertemu Persiwa dan Persipura di Teladan," ujarnya malam ini.
Menurut Raja Isa, skuadnya dihadapkan pada empat laga berat di awal kompetisi. Diakuinya cukup banyak pelajaran yang didapat dalam rangka membentuk karakter tim yang diinginkan.
"Anda tahu keempat klub ini diisi banyak pemain berlabel Timnas. Saya menyebut mereka miniatur Timnas. Kami gagal memberi kejutan, meski ada ragam pembelajaran bagi tim mendalami kesejatian rap-rap ini. Kerangka dan karakter mulai berbentuk," sebutnya.
Kendati begitu, Raja Isa melihat banyak hal yang masih harus dibenahi. Terutama kerjasama lini tengah dan depan.
“Seperti semalam, seharusnya ada tiga peluang matang yang seharusnya diberikan pada Osas Saha yang berdiri bebas dari pengawalan barisan pertahanan Persib," katanya.
Asisten Pelatih PSMS, Suharto, melihat ada perbaikan soal mentalitas bermain. Terbukti ketinggalan dua gol menghadapi Pelita Jaya, skuadnya mampu menahan imbang. Namun lini pertahanan masih kurang berkonsentrasi. Terutama atas gol-gol cepat di awal babak yang terjadi pada dua laga di Jawa Barat itu.
"Tiga gol yang Persib itu tidak terlepas dari kurangnya komunikasi di kuartet bek. Miskomunikasi itu menciptakan kebocoran-kebocoran yang jadi peluang emas bagi lawan. Ini yang akan kami perbaiki," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment