Friday, January 13, 2012

Idris: Djohar banyak langgar statuta

MEDAN (Waspada): Nama KSAD Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Menpora Adhyaksa Dault, mencuat menjadi calon Ketua Umum PSSI.

Trio tersebut diusung untuk menggantikan Prof Djohar Arifin Husin melalui Kongres Luar Biasa (KLB), 6 Maret mendatang. Ketua Forum Klub Anggota PSSI Sumut Pro Statuta, Idris SE, menyatakan ketiga nama dimaksud sudah dilobi pegiat sepakbola di daerah.

Menanggapi alasan munculnya KLB untuk menjatuhkan Djohar, Idris menuding karena Djohar banyak melanggar statuta PSSI, khususnya pasal 23 tentang Promosi dan. Degradasi. Menurut Idris, Djohar melanggar pasal 23 tentang jumlah peserta Indonesian Super League (ISL) dari 18 menjadi 24 tim dan delapan dari 12 tim Indonesian Premier League (IPL) ilegal.

Dalam hal ini, Djohar melanggar keputusan Kongres II PSSI di Bali No 08/Kongres/PSSI/2011 tertanggal 22 Januari 2011. Menurut Idris, kedelapan tim itu peserta IPL dan Arema Malang, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSMS Medan tidak pernah mengikuti kompetisi tersebut.

Kemudian, Bontang FC degradasi ke Divisi Utama dengan Persema Malang, Persibo Bojonegoro (bukan anggota PSSI- setelah kena sanksi) dan PSM Makassar (degradasi ke Divisi Satu). Selain itu, memecat empat anggota Komite Eksekutif (Exco) dianggap sebagai pelanggaran besar karena yang berhak memecat/memberhentikan adalah kongres.

Terakhir, PSSI melakukan pelanggaran yang kasusnya mendunia tentang pengakuan dan pengunduran diri Diego Michiels dari Pelita Jaya. Tak lama berselang, Diego pun langsung bergabung dan merumput bersama Persija IPL.

“Ini melanggar statuta FIFA tentang masalah transfer pemain,” jelas Idris malam ini menambahkan Djohar juga membuat pelanggaran kala memberhentikan Alfred Riedl dari kursi pelatih timnas untuk memberi kepercayaan kepada Wim Rijsbergen.

“Sebelum Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) memutuskan KLB, mereka sudah berusaha menemui Ketua Umum PSSI. Namun upaya ini menemui kegagalan setelah yang pertama Djohar tidak di tempat dan kedua menolak ditemui,” klaim Idris.

CEO PSMS ISL itu mengaku, KPSI dan pendukungnya terutama Forum Klub Anggota PSSI Pro Statuta bisa mengubah keputusannya dengan membatalkan KLB seandainya Djohar kembali menaati statuta PSSI, seperti menggelar satu kompetisi saja.

“Forum secara tegas akan mengubah sikapnya dan kembali balik mendukung Djohar sebagai Ketua Umum PSSI. Jadi salah besar, kalau kami disebut akan menjatuhkannya tanpa alasan,” katanya menambahkan.

No comments: