Monday, October 3, 2011

Posisi pelatih kepala PSMS Medan yang sebelumnya disebut-sebut milik Abdul Rahman Gurning kini kembali kosong. Pasalnya, pengurus PSMS berpikir ulang untuk menggunakan jasa Gurning sebagai pembesut PSMS. Alasannya, Gurning tidak juga memimpin seleksi PSMS di Stadion Kebun Bunga. Sementara proses seleksi sudah berjalan tiga pekan. Kondisi ini membuat pengurus meragukan loyalitas Gurning di PSMS karena hanya memikirkan kontrak

Sejak awal kita sudah bilang akan pakai Gurning sebagai pelatih. Jadi harusnya tidak usah ragu dengan nilai kontrak. Kini kita mulai dari nol lagi untuk posisi pelatih kepala," kata Idris, Sekretaris Umum PSMS baru-baru ini. Kontrak yang belum diberikan menurut Idris juga pengaruh dari belum bakunya manual liga dari PSSI. Tentunya soal budgeting cap pelatih dan pemain yang harus dikalkulasikan. “Manual liga belum ada di tangan klub. Jadi kita masih mengkalkulasikan kontrak sesuai peraturan PSSI. Harusnya dia paham,” tandasnya. Untuk itu, PSMS kini tengah menyiapkan calon pelatih baru. Kabarnya ada lima nama pelatih berlisensi A yang masuk bidikan. Gurning sendiri tetap akan masuk alternatif. "Mereka ada yang berasal dari luar kota Medan. Gurning termasuk juga sebagai alternatif. Tapi untuk memutuskan akan dibahas dalam rapat lanjutan," ujar Idris lagi. Mendengar kabar ini, Gurning heran dengan tidak adanya komunikasi langsung dengannya. Hal itu yang menurutnya menjadi permasalahan utama dirinya belum memimpin seleksi. "Okelah kontrak bisa belakangan, saya pahami betul tentang belum adanya manual liga. Tapi siapa yang paling bertanggungjawab di PSMS yang mau memanggil dan ajak saya bicara terbuka? Selama ini saya hanya dikontak Roekinoy," kata Gurning. Diakui mantan pembesut PSPS Pekanbaru ini, ada pembicaraan dengan Idris. Namun frekuensinya hanya dua kali. Apalagi berikutnya ada beberapa keputusan soal teknis tanpa ada pemberitahuan kepadanya. “Banyak hal yang tiba-tiba tanpa sepengetahuan saya. Soal seleksi tiba-tiba digelar dan ada pemain datang dan pergi. Juga Suharto tiba-tiba calon asisten pelatih. Saya tidak mempermasalahkan personal tapi komunikasi soal itu tidak ada," katanya. Begitupun, ia menyerahkan keputusannya di tangan pengurus. Bahkan ia memilih menganggur jika PSMS tak jadi merekrutnya. "Ya, saya pikir semua keputusan ada pada pengurus. Saya komit ingin melatih di PSMS, tapi maunya ada yang ngomong langsung dengan saya. Itu yang tidak ada. Kalaupun saya tidak dipakai, saya akan tetap di Medan dan memilih untuk menganggur saja," pungkasnya.

No comments: