MEDAN - Pascamenolak pelatih asing Roberto Bianchi, perburuan pelatih kepala PSMS Medan kembali memanas. Nama Muhammad Khaidir kembali masuk nominasi. Dengan alasan fanatisme kedaerahan yang harus tetap terjaga, PSMS memprioritaskan pelatih lokal.
Hal itu yang membuat nama Khaidir kembali mencuat. Khaidir merupakan nama lokal yang tak asing lagi dengan PSMS. Kursi pelatih PSMS pernah didudukinya tahun 2004 dan 2005. Sebelumnya, ia menjadi asisten pelatih selama dua musim.
Khaidir kembali terlihat hadir melihat latihan PSMS di Kebun Bunga. Ini merupakan ketiga kalinya pria berkumis tebal itu hadir. Khaidir, dua musim terakhir membesut Persigo Gorontalo, pun tidak membantah ketertarikannya kembali bersama Ayam Kinantan.
"Sebetulnya Persigo masih minta saya, tapi jarak yang jauh menjadi pertimbangan. Keluarga inginnya saya di Medan saja," ujarnya malam ini.
Pembicaraan ke arah itu diakui Khaidir sudah terjalin dengan pengurus. Diakui, dirinya bersedia menukangi Osas Saha cs seandainya negosiasi nilai kontrak lancar dan beberapa syarat termasuk adanya penambahan pemain dipenuhi.
Secara legalitas, Khaidir memang memenuhi syarat. Lisensi A AFC telah dikantonginya sejak 2008. Bahkan arah pembicaraan diakui mantan Pelatih PSDS Deliserdang ini juga menyinggung desas-desus pelatih kepala hanya diperlukan legalitasnya.
"Kalau saya tak bisa kerja lagi atau sakit-sakitan, mungkin saja. Tapi hingga saat ini saya terus berkiprah (di kepelatihan-red)," tuturnya sembari menegaskan tidak akan ada pelatih yang mau mengisi posisi pelatih PSMS dengan konsekuensi seperti itu.
Namun, kendala yang dihadapi Khaidir juga terkait kedinasannya di Kodam I BB. "Kalau sudah ada kesepakatan, ya pasti saya urus dulu kedinasan," ujarnya lagi.
Jika nantinya Khaidir jadi bergabung, perombakan skuad tak akan dilakukannya. Disadarinya jadwal yang padat berarti PSMS membutuhkan banyak pemain. Khaidir sendiri mengatakan tidak mungkin melakukan pencoretan pemain.
“Kasihan mereka, apalagi kompetisi nantinya padat dan kita membutuhkan rotasi pemain," tutup Khaidir.
No comments:
Post a Comment