MEDAN - PSMS Medan kembali menambah amunisinya dalam proses pembentukan skuad menghadapi Liga Prima Indonesia 2011/2012. Setelah sepekan sebelumnya pemain lokal, kini Ayam Kinantan mendatangkan dua pemain asing.
Mereka adalah Oliver Makor (Persija Jakarta) dan Traore Youssouf yang merumput di klub Divisi 1 Yaman, Chabab Al Baydaa. Namun keduanya baru bergabung dalam tim pada latihan Senin ini.
"Mereka belum bisa kita mainkan karena baru tiba jam 2 malam kemarin," ujar bakal Asisten Pelatih PSMS, Suharto, Minggu.
Uniknya, tak jauh berbeda dengan legiun asing yang sebelumnya didatangkan, usia Makor tak lagi muda. Makor yang berposisi gelandang telah menginjak usia 38 tahun, sedangkan Traore Youssouf berusia 22 tahun.
Namun Suharto punya pertimbangan sendiri. Menyadari usia yang tak lagi muda, Suharto menilai Makor masih bertenaga. Selain itu, Suharto juga telah berdiskusi dengan mantan Pelatih Persija, Rahmad Darmawan, mengenai kualitas Makor.
"Dia pemain reguler di Persija musim lalu. Dia banyak menyuplai bola untuk Greg Nwokolo. Saya udah banyak bicara dngan Rahmad. Katanya, Makor pekerja keras," tambah Suharto.
Namun tak lantas Suharto melabeli Makor bakal langsung lolos seleksi. Bersama Traore, ia akan lebih dulu melewati tahap pemantauan sama seperti pemain lain. Selain kedatangan pemain seleksi, PSMS juga mencoret dua nama, yakni Jodi Gustiawan dan Sardianata. Keduanya yang baru bergabung pekan lalu ini gagal membuat Suharto dan anggota tim seleksi tertarik.
"Ya kita memberi keputusan kepada Jodi dan Sardianata. Mereka belum mampu bersaing dengan pemain yang sudah lebih dulu bergabung. Kalau kemampuannya sama atau bahkan tidak lebih baik, untuk apa kita ambil," kata Suharto.
Khusus Edi Kurnia, tim seleksi akan memberikan kesempatan beberapa hari ke depan untuk mantan penjaga gawamg Bontang FC itu menunjukkan aksi terbaiknya. Pasalnya, Edi baru dua hari menjalani seleksi di PSMS. Begitupun, Edi bermain cukup apik pada laga ujicoba melawan PS Kwarta, Sabtu (22/10) lalu.
Dalam ujicoba tersebut, PSMS gagal melanjutkan tren positif kemenangan. Menghadapi PS Kwarta, PSMS hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Meski terus menyerang, barisan depan PSMS yang dikomandoi Osas Saha gagal membobol gawang lawan.
Gagal meraih kemenangan, beruntung Suharto tak lantas kecewa. Menurutnya, bukan mencari kalah atau menang, namun yang terpenting baginya adalah evaluasi tim. Suharto menegaskan bahwa hasil pertandingan bukan tujuan utama, melainkan ajang pemantauan pemain sebagai bahan evaluasi.
No comments:
Post a Comment