SEKALI lagi keputusan wasit menjadi pemicu kerusuhan dalam pertandingan sepak bola. Namun kali ini, wasit Tarjianis yang mendapat ganjarannya. Bukan dari pihak berwajib seperti yang terjadi pada wasit Dery Wahyudi yang memimpin pertandingan PSIS menghadapi Mitra Kukar, tapi dari pemain PSMS yaitu Nyeck Nyobe.
Menurut Pelatih Kustiono, aksi brutal Nyeck Nyobe dipicu oleh keputusan Tarjianis yang tidak melihat pelanggaran yang dilakukan pemain belakang Persiraja terhadap Tri Yudha Handoko. Apalagi pelanggaran itu terjadi di kotak terlarang dan seharusnya PSMS mendapatkan kesempatan tendangan penalti.
“Waktu itu Yudha masuk dari tengah lapangan hampir melewati barisan belakang kalau tidak dijegal pemain belakang Persiraja. Tapi wasit membiarkan saja, ya Nyeck marah,” tutur Kustiono.
Tak terima dengan keputusan wasit ditambah Yudha yang terkapar membakar emosi Nyeck yang selama ini bersikap tertutup. Tendangan kerasnya pun bersarang di bokong Tarjianis hingga menyebabkan wasit asal Padang itu jatuh tersungkur. Sekalipun sedikit menyesalkan, Kapten PSMS M Affan Lubis dapat memaklumi aksi Nyeck tersebut. “Dia itu kan pendiam sebenarnya, tetapi tindakannya itu merupakan klimaks dari perlakuan wasit yang selama ini selalu merugikan tim kami,” ujar Afan.
Menurutnya, ada tipe pemain bola yang masih bisa bersabar dengan tindakan berat sebelah wasit tersebut, tetapi ada juga tipe pemain yang meledak-ledak. “Mungkin saya bisa sabar, tetapi tidak begitu dengan pemain lain, itu sebagai bentuk kekesalan karena selama ini dia rasakan, wasit yang berat sebelah,” beber Afan lagi.
Nyeck Nyobe sendiri mengaku kesal atas perlakukan wasit. Dia mengaku heran dengan nasib PSMS yang selalu dikerjai. “Selama 10 tahun saya main bola, belum pernah saya jumpai tim saya selalu dikerjai wasit seperti ini,” tambah Afan menirukan kalimat Nyeck. Sebelumnya, suporter pendukung Persiraja Banda Aceh; Skull dan Laskar Rencong dilaporkan menguras lapangan yang becek. Aksi itu dilakukan sebagai protes ke PSMS sehubungan dengan permintaan Asisten Manajer Benny Tomasoa yang meminta pertandingan untuk sementara ditunda.
Alasannya hujan membuat lapangan tergenang air. Selama 10 menit pertandingan tertunda.
“Kalau wasit bilang masih bisa main dengan kondisi begitu, sah-sah saja, tapi pemain yang merasakan bisa atau tidak, dan kami sampaikan keluhan mereka kemari (Pelaksana Pertandingan),” ungkap Benny.
Untuk melaksanakan aksi itu mereka memanfaatkan berbagai alat yang bisa mereka temui seperti ember diambil dari stadion. Anehnya, aksi suporter tersebut terjadi tanpa ada halangan dari panitia pelaksana yang seharusnya menghentikan aksi tersebut.
No comments:
Post a Comment