Tiga legiun impor PSMS yang sempat ikut seleksi dua pekan lebih, telah dipulangkan. Praktis hanya tinggal seorang pemain asing yang tersisa. Dialah Alejandro Tobar-mantan punggawa PSMS tiga musim silam. Sepeninggal Tobar, PSMS meredup. Prestasi terbaik Ayam Kinantan adalah runner-up Divisi Utama 2006-2007 lalu.
Kini, Tobar yang terakhir main di Persikab Bandung itu merasa ingin kembali membangun PSMS menjadi tim yang disegani. Kemampuannya pun dipantau hingga saat ini. Kalau memungkinkan direkrut, Tobar diharap akan menjadi tumpuan tim.
Meski menjadi harapan tim, namun tim talent scouting PSMS masih kurang yakin dengan kebugaran Tobar. Dalam uji coba di Stadion Teladan Senin (30/8), Tobar memang jadi tontonan fans, namun dia juga mengeluhkan sakit di pahanya saat uji coba. Ini yang jadi pertimbangan perekrutan jadi atau tidak.
“Sentuhannya masih ada, tapi saat ini dia masih menunjukkan penampilan 60 persen. Nyeri di pahanya membuat dia tampil belum pada performa maksimalnya. Jika memang dia bergabung, untuk kompetisi setidaknya harus fit 80 sampai 90 persen. Kalau bisapun harus 100 persen,” ujar Anggota Talent Scouting, Nasib Iwan.
Untuk mengetahui kondisi fisiknya secara detail, Tobar akan menjalani serangkaian tes lanjutan. Di antaranya VO2 Max.
“Kita akan tes dulu kondisinya. Kemungkinan kita tes VO2 Max sehabis lebaran. Kita akan genjot staminanya selama setengah bulan, paling tidak sebelum kompetisi harus sudah siap,” tambah mantan asisten pelatih PSDS Deli Serdang ini. Sosok playmaker murni seperti Tobar diakui memang sangat dibutuhkan PSMS saat ini.
“PSMS selama ini tak punya playmaker. Mudah-mudahan kehadiran Tobar bisa membawa perubahan ke tim ini,” ujar anggota tim pemandu bakat lainnya, Suyono.
Sementara itu sekum PSMS Idris mengatakan akan lebih serius dalam mengupayakan kesembuhan palymaker jangkung itu. (mag-5/sumutpos)
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Tuesday, August 31, 2010
Monday, August 30, 2010
Alejandro Tobar Kembali ke PSMS
Mantan gelandang PSMS Alejandro Tobar terlihat mengikuti latihan rutin PSMS, Jumat (27/8) di Stadion Teladan. Besar kemungkinan Tobar akan kembali ikut seleksi untuk kembali membela Ayam Kinantan.
Pemain yang pernah membawa PSMS menjadi tim yang ditakuti lawan ini bilang bahwa dia sangat merindukan PSMS. Makanya ia mencoba kembali peruntungan membela klub kebanggaan Kota Medan ini. “Ya, rindu main aja, trus enak main dengan PSMS,” katanya di sela-sela latihan.
Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, pihaknya serius ingin menjadikan PSMS kembali dihuni pemain bintang. Target Indonesia Super League (ISL) juga masih menjadi perhatian pengurus.
“Pengurus serius dalam pembenahan tim. Kita akan coba terus menerus mendatangkan pemain asing, maupun pemain yang pernah bergabung bersama PSMS,” kata Idris.
Optimisme muncul saat diketahui banyak legiun asing yang ingin bergabung bersama PSMS. “Semoga pemain yang pernah merumput bersama PSMS dapat berkontribusi terhadap tim yang pernah membesarkan nama mereka,” harap pria asal Tanah Rencong itu.
Meski demikian, pengurus mengaku tidak akan langsung menerima Tobar. Perkembangannya akan dilihat selama seminggu ke depan. “Kita pantau dulu, nanti takutnya sudah kita kontrak rupanya tinggal nama besar saja kualitas tak ada,” beber Idris lagi.
Sementara itu, PSMS dijadwalkan akan melangsung laga uji coba kontra Sumut FC sore ini di Stadion Teladan. Laga yang dijadwalkan akan dimainka pukul 17.00 WIB itu akan memainkan seluruh pemain asingnya dan pemain lokal yang sejauh ini masih ada yang masih tahap seleksi. (mag-5/sumutpos)
PSMS Kembali Menang Dalam Ujicoba
PSMS Medan kembali memperoleh hasil positif dalam laga uji coba. Melawan Sumut FC di Stadion Teladan Medan, Sabtu (28/8), Ayam Kinantan menang telak, 4-0.
Dalam laga kemarin, PSMS membagi dua grup pemain. Grup pertama yang diturunkan merupakan pemain rekrutan dan dibantu oleh pemain inti beberapa orang. Rodrigo Santoni, satu-satunya pemain asing yang berada di grup pertama sempat menggebrak di awal-awal laga. Sayang usahanya yang kemudian diteruskan M Affan lubis tak berbuah hasil. Pun dengan pemain Sumut FC, sekian peluang gagal dimanfaatkan. Babak pertama ini berakhir dengan skor kacamata.
Memasuki babak kedua, seluruh pemain PSMS digantikan grup kedua. Terlihat di posisi gelandang Alejandro Tobar. Untuk lini depan, PSMS menurunkan tiga striker langsung. Yakni Zulkarnain, Rinaldo, dengan pemain legiun asing Martial Poungeo. Untuk lini belakang, pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu memakai legiun asing Luciano yang dibantu oleh M Parlin, Erwinsyah, dan Rifki Firdaus.
Hasilnya, baru tiga menit laga berjalan, Alejandro Tobar menunjukan kualitasnya. Melalui umpan matangnya Zulkarnaen mampu mengubah papan skor menjadi 1-0. Unggul satu gol membuat Ayam Kinantan semakin beringas. Melalui tendangan bebas berjarak 15 meter, Martial menambah keunggulan menjadi 2-0.
Seakan tak puas dengan dua gol, punggawa PSMS semakin panas. Sayang permainan menjurus keras. Tercatat Tobar menerima kartu kuning setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain Sumut FC. Tak lama berselang, Rinaldo dijatuhkan di kotak enam belas. Akibatnya, wasit menunjuk titik putih. Martial yang ditunjuk sebagai algojo tak menyiakan kesempatan emas tersebut. Skor pun menjadi 3-0.
Setelah unggul 3-0, Zulkarnain memasukan Alfian Habibi. Hasilnya, permainan PSMS semakin berkembang. Dan, sepuluh menit menjelang bubaran, Rinaldo menunjukkan kemampuannya sebagai striker tajam. Melalui umpan kerja sama apik antara Azuan dan Rifki Firdaus, sundulan Rinaldo tak bisa diantisipasi kiper Sumut FC. Skor 4-0 pun menutup laga. “Saya puas dengan perkembangan pemain, hasil ini sungguh bagus,” ungkap Sekretaris Umum PSMS Idris SE usai laga. (mag-5/sumutpos)
Dalam laga kemarin, PSMS membagi dua grup pemain. Grup pertama yang diturunkan merupakan pemain rekrutan dan dibantu oleh pemain inti beberapa orang. Rodrigo Santoni, satu-satunya pemain asing yang berada di grup pertama sempat menggebrak di awal-awal laga. Sayang usahanya yang kemudian diteruskan M Affan lubis tak berbuah hasil. Pun dengan pemain Sumut FC, sekian peluang gagal dimanfaatkan. Babak pertama ini berakhir dengan skor kacamata.
Memasuki babak kedua, seluruh pemain PSMS digantikan grup kedua. Terlihat di posisi gelandang Alejandro Tobar. Untuk lini depan, PSMS menurunkan tiga striker langsung. Yakni Zulkarnain, Rinaldo, dengan pemain legiun asing Martial Poungeo. Untuk lini belakang, pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu memakai legiun asing Luciano yang dibantu oleh M Parlin, Erwinsyah, dan Rifki Firdaus.
Hasilnya, baru tiga menit laga berjalan, Alejandro Tobar menunjukan kualitasnya. Melalui umpan matangnya Zulkarnaen mampu mengubah papan skor menjadi 1-0. Unggul satu gol membuat Ayam Kinantan semakin beringas. Melalui tendangan bebas berjarak 15 meter, Martial menambah keunggulan menjadi 2-0.
Seakan tak puas dengan dua gol, punggawa PSMS semakin panas. Sayang permainan menjurus keras. Tercatat Tobar menerima kartu kuning setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain Sumut FC. Tak lama berselang, Rinaldo dijatuhkan di kotak enam belas. Akibatnya, wasit menunjuk titik putih. Martial yang ditunjuk sebagai algojo tak menyiakan kesempatan emas tersebut. Skor pun menjadi 3-0.
Setelah unggul 3-0, Zulkarnain memasukan Alfian Habibi. Hasilnya, permainan PSMS semakin berkembang. Dan, sepuluh menit menjelang bubaran, Rinaldo menunjukkan kemampuannya sebagai striker tajam. Melalui umpan kerja sama apik antara Azuan dan Rifki Firdaus, sundulan Rinaldo tak bisa diantisipasi kiper Sumut FC. Skor 4-0 pun menutup laga. “Saya puas dengan perkembangan pemain, hasil ini sungguh bagus,” ungkap Sekretaris Umum PSMS Idris SE usai laga. (mag-5/sumutpos)
PSMS Pulangkan Tiga Pemain Asing
Tiga pemain asing yang sempat menjalani seleksi di PSMS, dianggap tidak memenuhi syarat. Alhasil ketiga pemain impor itu terpaksa angkat koper dari mess PSMS Kebun Bunga Medan.
Ketiga pemain itu adalah Martial Pounguoe, striker asal Kamerun, Rodrigo Santoni, mantan striker Persikabo, serta Luciano Theiler mantan pemain Persiba.
Pemulangan ketiga pemain impor itu diakui oleh anggota tim seleksi, Suyono saat ditemui di mess kebun bunga Minggu (29/8).
“Saat dipantau selama ini, ketiganya tidak mampu menunjukan permainan terbaik selayaknya pemain asing. Malahan dari beberapa laga uji coba sebelumnya pemain lokal lebih dominan menunjukan kualitas permainannya dibandingkan mereka,” sebutnya.
Meskipun pada beberapa pertandingan ujicoba sebelumnya, Martial Pounguoe sering membuat gol. Namun Suyono bilang, nyaris semua gol yang diciptakannya berawal dari bola mati. Ditambahkan Suyonom Martial Ponguoe telah meninggalkan Medan sejak Minggu malam (29/8) sekitar pukul 19.00 Wib.
“Kedua pemain lainnya direncanakan pulang besok (hari ini-red),” kata Suyono lagi. Sekretaris Umum PSMS, Idris juga membenarkan perihal kepulangan tiga legiun asing itu.
Menurutnya, dalam waktu dekat manajemen PSMS akan mencari gantinya dengan mendatangkan Striker asing baru asal Paraguay Roberto A.Costa.
“Sebelumnya kita berencana mendatangkan Roberto pada Sabtu (28/8) lalu, namun karena terjadi sedikit masalah dalam jadwal keberangkatan, akhirnya hal tersebut tertunda.
Namun kini dirinya (Roberto) telah berada di Jakarta, dan kemungkinan besar besok (hari ini-red) dirinya sudah bergabung dalam seleksi pemain PSMS,” terang Idris.
Dengan pulangnya tiga legiun asing itu, PSMS saat ini hanya menyisakan Alejandro Tobar. “Kita sudah mengantongi nama pemain asing yang berasal dari Afrika, namun belum bisa kita pastikan. Rencananya kedua pemain asing tersebut akan datang pada hari Selasa,” ungkap Idris. PSMS sendiri dikabarkan sangat membutuhkan keberadaan bomber haus gol. Baik itu asing ataupun lokal. (mag-5/sumutpos)
Ketiga pemain itu adalah Martial Pounguoe, striker asal Kamerun, Rodrigo Santoni, mantan striker Persikabo, serta Luciano Theiler mantan pemain Persiba.
Pemulangan ketiga pemain impor itu diakui oleh anggota tim seleksi, Suyono saat ditemui di mess kebun bunga Minggu (29/8).
“Saat dipantau selama ini, ketiganya tidak mampu menunjukan permainan terbaik selayaknya pemain asing. Malahan dari beberapa laga uji coba sebelumnya pemain lokal lebih dominan menunjukan kualitas permainannya dibandingkan mereka,” sebutnya.
Meskipun pada beberapa pertandingan ujicoba sebelumnya, Martial Pounguoe sering membuat gol. Namun Suyono bilang, nyaris semua gol yang diciptakannya berawal dari bola mati. Ditambahkan Suyonom Martial Ponguoe telah meninggalkan Medan sejak Minggu malam (29/8) sekitar pukul 19.00 Wib.
“Kedua pemain lainnya direncanakan pulang besok (hari ini-red),” kata Suyono lagi. Sekretaris Umum PSMS, Idris juga membenarkan perihal kepulangan tiga legiun asing itu.
Menurutnya, dalam waktu dekat manajemen PSMS akan mencari gantinya dengan mendatangkan Striker asing baru asal Paraguay Roberto A.Costa.
“Sebelumnya kita berencana mendatangkan Roberto pada Sabtu (28/8) lalu, namun karena terjadi sedikit masalah dalam jadwal keberangkatan, akhirnya hal tersebut tertunda.
Namun kini dirinya (Roberto) telah berada di Jakarta, dan kemungkinan besar besok (hari ini-red) dirinya sudah bergabung dalam seleksi pemain PSMS,” terang Idris.
Dengan pulangnya tiga legiun asing itu, PSMS saat ini hanya menyisakan Alejandro Tobar. “Kita sudah mengantongi nama pemain asing yang berasal dari Afrika, namun belum bisa kita pastikan. Rencananya kedua pemain asing tersebut akan datang pada hari Selasa,” ungkap Idris. PSMS sendiri dikabarkan sangat membutuhkan keberadaan bomber haus gol. Baik itu asing ataupun lokal. (mag-5/sumutpos)
Friday, August 27, 2010
Timnas Masih Tunggu Sergio van Dijk (Special Berita)
Badan Tim Nasional (BTN) masih menunggu jawaban dari Serginho van Dijk untuk bergabung dengan timnas Indonesia. Sergio, biasa Serginho disapa, adalah pemain blasteran Indonesia-Belanda yang saat ini bermain di Liga Australia.
Sergio memegang paspor Belanda. Jika memutuskan bergabung dengan timnas Indonesia, maka Sergio harus memegang paspor Indonesia.
"Saat ini ia telah mendiskusikan dengan keluarganya efek dari keputusannya jika menjadi WNI. Sebab ia akan kehilangan banyak hal yang selama ini ia dapat selama menjadi warga negara Belanda, misalnya asuransi. Kami masih menunggu keputusannya," ujar Direktur Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arief, Rabu malam (25/8).
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl, kata Iman, berharap jika Sergio memutuskan membela Indonesia, Sergio harus bergabung paling lambat di bulan November. Iman mengaku sudah memberikan surat pengajuan menjadi WNI kepada Sergio, seperti yang juga sudah diberikannya kepada Kim Jeffry Kurniawan. Bedanya, kata Iman, Kim sudah setuju menjadi WNI. Pengurusan berkas para pemain ini nantinya akan memakan waktu singkat.
BTN akan melakukan pola serupa untuk timnas U-23 yang akan tampil di SEA Games 2011 dengan mendata pemain keturunan Indonesia di luar negeri.
Iman menyebutkan pihaknya akan menghubungi Syaffarizal Mursalin, pemain berusia 18 tahun yang bermain di Liga Qatar. BTN, masih, kata Iman, saat ini baru sekadar mengontak Fari, namun belum melakukan pembicaraan apapun. Fari asli WNI berdarah Aceh, namun sejak kecil menetap di Qatar karena orangtuanya bekerja di sana. (israr/endro yuwanto/republika)
PSMS Medan Pemain Asing Seleksi Dibawah Standar
Tim seleksi skuad asing PSMS Medan menilai legiun asing yang diuji selama ini masih di bawah standar. Alhasil, waktu proses seleksi terhadap pemain asing akan ditambah.
Seleksi terhadap legiun asing ini seyogyanya telah berakhir Rabu (25/8). Dan seandainya seluruh skuad telah terangkum, artinya pelatih sudah bisa fokus mempersiapkan skuadnya menghadapi divisi utama Liga Indonesia 2010/2011 yang akan segera bergulir awal Oktober mendatang.
Namun, dari sepuluh pemain asing yang unjuk kemampuan selama ini, baru satu yang performanya memuaskan yakni, Martial Pouengoe, pemain berposisi striker asal Kamerun. Sementara sisanya dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria, dan masih dibawah standar.
Padahal, PSMS membutuhkan setidaknya tiga pemain asing di tiga posisi, bek, tengah dan depan. Sedangkan Bruno Kasmir yang diminati manajemen PSMS sudah lebih dulu terbang untuk membela Deltras Sidoarjo. “Ya Bruno sudah pulang tadi pagi (selasa-red),” ujar sekretaris umum PSMS, Idris, kemarin.
Menurut Idris, pihaknya akan terus mendatangkan pemain asing ke Medan, sampai nantinya betul-betul mendapatkan yang sesuai harapan. “Pemain asing itu harus lebih menonjol dari pemain lokal. Kalau kualitasnya sama saja untuk apa kita rekrut. Jadi tidak masalah kalau makan waktu yang lama,” tambahnya.
“Kalau terburu-buru, takutnya malah menjadi bumerang bagi kita. Seperti pemain-pemain asing musim lalu,” sambung pria berdarah Aceh ini.
Rabu kemarin, dua pemain asing kembali didatangkan untuk diseleksi. Mereka adalah Rodrigo Santoni, eks striker Persikabo, Luciano Theiler eks pemain Persiba Bantul.
Dua pemain ini juga sudah diseleksi kemarin. Sedangkan satu lagi pemain asing bernama Ferry Asomah asal Liberia akan menyusul ke Medan.
Sementara Robert Acosta, eks striker seleksi timnas U-23 Paraguay, rencananya akan segera tiba dalam minggu ini. Eks striker PSM itu diharapkan dapat memenuhi harapan dari minimnya striker tajam.
Untuk striker lokal, performa Rinaldo, eks striker PSLS Lhoksemauwe tampaknya sudah cukup memuaskan. Dua golnya saat beruji coba dengan Thamrin Graha Metropolitan membuatnya diplot menggantikan posisi Jecky Pasarella, yang telah hengkang ke PSM. Striker lokal dinilai cukup aman karena kedatangan Febri Setiadi Hamzah Striker dari Seman Padang. (mag-5/sumutpos)
Seleksi terhadap legiun asing ini seyogyanya telah berakhir Rabu (25/8). Dan seandainya seluruh skuad telah terangkum, artinya pelatih sudah bisa fokus mempersiapkan skuadnya menghadapi divisi utama Liga Indonesia 2010/2011 yang akan segera bergulir awal Oktober mendatang.
Namun, dari sepuluh pemain asing yang unjuk kemampuan selama ini, baru satu yang performanya memuaskan yakni, Martial Pouengoe, pemain berposisi striker asal Kamerun. Sementara sisanya dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria, dan masih dibawah standar.
Padahal, PSMS membutuhkan setidaknya tiga pemain asing di tiga posisi, bek, tengah dan depan. Sedangkan Bruno Kasmir yang diminati manajemen PSMS sudah lebih dulu terbang untuk membela Deltras Sidoarjo. “Ya Bruno sudah pulang tadi pagi (selasa-red),” ujar sekretaris umum PSMS, Idris, kemarin.
Menurut Idris, pihaknya akan terus mendatangkan pemain asing ke Medan, sampai nantinya betul-betul mendapatkan yang sesuai harapan. “Pemain asing itu harus lebih menonjol dari pemain lokal. Kalau kualitasnya sama saja untuk apa kita rekrut. Jadi tidak masalah kalau makan waktu yang lama,” tambahnya.
“Kalau terburu-buru, takutnya malah menjadi bumerang bagi kita. Seperti pemain-pemain asing musim lalu,” sambung pria berdarah Aceh ini.
Rabu kemarin, dua pemain asing kembali didatangkan untuk diseleksi. Mereka adalah Rodrigo Santoni, eks striker Persikabo, Luciano Theiler eks pemain Persiba Bantul.
Dua pemain ini juga sudah diseleksi kemarin. Sedangkan satu lagi pemain asing bernama Ferry Asomah asal Liberia akan menyusul ke Medan.
Sementara Robert Acosta, eks striker seleksi timnas U-23 Paraguay, rencananya akan segera tiba dalam minggu ini. Eks striker PSM itu diharapkan dapat memenuhi harapan dari minimnya striker tajam.
Untuk striker lokal, performa Rinaldo, eks striker PSLS Lhoksemauwe tampaknya sudah cukup memuaskan. Dua golnya saat beruji coba dengan Thamrin Graha Metropolitan membuatnya diplot menggantikan posisi Jecky Pasarella, yang telah hengkang ke PSM. Striker lokal dinilai cukup aman karena kedatangan Febri Setiadi Hamzah Striker dari Seman Padang. (mag-5/sumutpos)
Wednesday, August 25, 2010
Mbom Julien Tolak Tawaran Nilai Kontrak PSMS Kekurangan Pemain Lini Depan
Usai seleksi pemain selama dua bulan, PSMS Medan masih belum menemukan sosok striker yang pas. Terlebih Jacky Pasarela striker yang awalnya diandalkan PSMS memilih hengkang ke PSM Makassar. Kondisi musim lalu berpeluang terjadi.
Ya, musim lalu PSMS tak memiliki striker mumpuni. Sehingga sepanjang musim PSMS termasuk salah satu tim yang paling tak produktif. Hal itu diperparah dengan kualitas pemain secara keseluruhan yang biasa-biasa saja. Begitu juga dengan skuad saat ini.
Sekum Ayam Kinantan Idris SE, menyadari hal itu. Menurutnya proses merekrut pemain tak bisa lagi dengan cara seleksi. Karena hal itu butuh waktu panjang. “Jika tidak segera diatasi, permasalahan tahun lalu akan kembali terulang. PSMS kekurangan penyerang. Padahal target PSMS Medan tahun depan adalah naik ke Indonesia Super League,” kata Idris Selasa (24/8). Dikatakannya, dari puluhan pemain yang ikut seleksi tak satupun layak dijadikan striker.
Dan hal itu pun coba diatasi pengurus. Lini depan pun dibenahi. Satu pemain lokal asal Semen Padang bernama Febri Setiadi Hamzah sudah diundang untuk dilirik kemampuannya. Selasa lalu Febri sudah dites di Stadion Teladan.
Selain Febri, PSMS juga melirik pemain asing yang dianggap tepat untuk mengisi kekosongan lini depan. Martial Poungoeu asal Kamerun menjadi pilihan. Walau demikian, proses nego dengan legiun asing masih gelap.
Awalnya, PSMS sempat melirik mantan striker timnas U-21 bernama Donny Pane. Namun hal itu urung dilakukan karena berbagai alasan.
Sementara itu, satu legiun asing yang sempat membawa PSMS meraih runner-up Mbom Julien dengan tegas menolak bergabung dengan PSMS. Hal ini dikarenakan nilai kontrak yang kurang tepat. Beredar kabar, Mbom meminta kontrak senilai Rp700 juta namun PSMS menyanggupi Rp500 juta. Dan jumlah yang disanggupi PSMS itu juga belum pasti, karena pengurus masih tergantung keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin yang juga wakil wali kota Medan.
“Tampaknya saya urung membela PSMS. Nilai kontrak tidak sesuai. Saya butuh kepastian,” kata Mbom via sambungan telepon kemarin. (mag-5/sumutpos)
Ya, musim lalu PSMS tak memiliki striker mumpuni. Sehingga sepanjang musim PSMS termasuk salah satu tim yang paling tak produktif. Hal itu diperparah dengan kualitas pemain secara keseluruhan yang biasa-biasa saja. Begitu juga dengan skuad saat ini.
Sekum Ayam Kinantan Idris SE, menyadari hal itu. Menurutnya proses merekrut pemain tak bisa lagi dengan cara seleksi. Karena hal itu butuh waktu panjang. “Jika tidak segera diatasi, permasalahan tahun lalu akan kembali terulang. PSMS kekurangan penyerang. Padahal target PSMS Medan tahun depan adalah naik ke Indonesia Super League,” kata Idris Selasa (24/8). Dikatakannya, dari puluhan pemain yang ikut seleksi tak satupun layak dijadikan striker.
Dan hal itu pun coba diatasi pengurus. Lini depan pun dibenahi. Satu pemain lokal asal Semen Padang bernama Febri Setiadi Hamzah sudah diundang untuk dilirik kemampuannya. Selasa lalu Febri sudah dites di Stadion Teladan.
Selain Febri, PSMS juga melirik pemain asing yang dianggap tepat untuk mengisi kekosongan lini depan. Martial Poungoeu asal Kamerun menjadi pilihan. Walau demikian, proses nego dengan legiun asing masih gelap.
Awalnya, PSMS sempat melirik mantan striker timnas U-21 bernama Donny Pane. Namun hal itu urung dilakukan karena berbagai alasan.
Sementara itu, satu legiun asing yang sempat membawa PSMS meraih runner-up Mbom Julien dengan tegas menolak bergabung dengan PSMS. Hal ini dikarenakan nilai kontrak yang kurang tepat. Beredar kabar, Mbom meminta kontrak senilai Rp700 juta namun PSMS menyanggupi Rp500 juta. Dan jumlah yang disanggupi PSMS itu juga belum pasti, karena pengurus masih tergantung keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin yang juga wakil wali kota Medan.
“Tampaknya saya urung membela PSMS. Nilai kontrak tidak sesuai. Saya butuh kepastian,” kata Mbom via sambungan telepon kemarin. (mag-5/sumutpos)
PSMS Medan Negosiasi Pemain Masih Alot
Usai diseleksi, skuad PSMS Medan musim mendatang kini tengah negosiasi kontrak. Satu pekan sudah waktu diberikan pengurus untuk negosiasi. Sementara ini pemain lokal yang didulukan, legiun asing menyusul sesudahnya.
Meski sudah diberi waktu satu pekan, namun proses negosiasi masih terlihat alot. Tidak semua pemain terlihat gembira soal nilai kontrak yang ditawarkan pengurus. Senin (23/8) kemarin, nego terakhir digelar di Stadion Kebun Bunga. Satu persatu pemain dipanggil masuk ruang pengurus untuk mengetahui masa depannya.
Di ruangan, negosiator dari pengurus terdiri dari Idris SE Sekum PSMS, wakil sekretaris Agus Suriono dan tim talent scouting.
“Belum tahulah bang, mereka tanya berapa kita minta dan mereka (pengurus-red) juga tawarkan harga. Ya saya masih mikir-mikir, pengurus juga berunding sepertinya. Kita lihat saja nanti,” ujar pemain yang enggan disebutkan namanya.
Idris bilang, negosiasi harga dilakukan pihaknya untuk mengetahui nilai kontrak yang nantinya akan disepakati. “Setelah disepakati, baru nanti kita tentukan nilai kontraknya. Kita beri kesempatan pemain untuk berpikir nilai yang kita tawarkan,” beber Idris.
Meski kemarin terakhir negosiasi, namun pengurus belum mengumumkan skuad yang sudah oke akan nilai kontraknya.
Usai mengurus nego kontrak pemain lokal, pengurus segera melobi kontrak pemain asing. Hal itu dijadwalkan bulan ini juga. “ Ya, secepatnya kita akan kontrak, tapi kita lihat dulu perkembangannya. Kita kan juga sedang menunggu satu pemain lain Robert Acosta yang datang 28 Agustus nanti,” sambung Idris.
Untuk menjamin keabsahan kontrak, pengurus menyatakan akan menyiapkan notaris. Ini tidak dilakukan musim lalu. “Semua kontrak ditandatangani di depan notaris. Notarisnya sudah ada, tapi namanya nanti sajalah,” pungkas pria berdarah Aceh ini.
Pada sesi latihan kemarin, pemain asing yang tersisa hanya tiga orang. Empat lainnya tampaknya sudah dipulangkan pengurus karena tak sesuai dengan kebutuhan tim. Tiga pemain asing tersisa adalah Etouguo, Martial Poungoeu, serta Bruno Kasmir. Ketiga pemain tersebut juga belum tentu mendapatkan kontrak, karena masih tahap dipantau kemampuannya. (mag-5/sumutpos)
Meski sudah diberi waktu satu pekan, namun proses negosiasi masih terlihat alot. Tidak semua pemain terlihat gembira soal nilai kontrak yang ditawarkan pengurus. Senin (23/8) kemarin, nego terakhir digelar di Stadion Kebun Bunga. Satu persatu pemain dipanggil masuk ruang pengurus untuk mengetahui masa depannya.
Di ruangan, negosiator dari pengurus terdiri dari Idris SE Sekum PSMS, wakil sekretaris Agus Suriono dan tim talent scouting.
“Belum tahulah bang, mereka tanya berapa kita minta dan mereka (pengurus-red) juga tawarkan harga. Ya saya masih mikir-mikir, pengurus juga berunding sepertinya. Kita lihat saja nanti,” ujar pemain yang enggan disebutkan namanya.
Idris bilang, negosiasi harga dilakukan pihaknya untuk mengetahui nilai kontrak yang nantinya akan disepakati. “Setelah disepakati, baru nanti kita tentukan nilai kontraknya. Kita beri kesempatan pemain untuk berpikir nilai yang kita tawarkan,” beber Idris.
Meski kemarin terakhir negosiasi, namun pengurus belum mengumumkan skuad yang sudah oke akan nilai kontraknya.
Usai mengurus nego kontrak pemain lokal, pengurus segera melobi kontrak pemain asing. Hal itu dijadwalkan bulan ini juga. “ Ya, secepatnya kita akan kontrak, tapi kita lihat dulu perkembangannya. Kita kan juga sedang menunggu satu pemain lain Robert Acosta yang datang 28 Agustus nanti,” sambung Idris.
Untuk menjamin keabsahan kontrak, pengurus menyatakan akan menyiapkan notaris. Ini tidak dilakukan musim lalu. “Semua kontrak ditandatangani di depan notaris. Notarisnya sudah ada, tapi namanya nanti sajalah,” pungkas pria berdarah Aceh ini.
Pada sesi latihan kemarin, pemain asing yang tersisa hanya tiga orang. Empat lainnya tampaknya sudah dipulangkan pengurus karena tak sesuai dengan kebutuhan tim. Tiga pemain asing tersisa adalah Etouguo, Martial Poungoeu, serta Bruno Kasmir. Ketiga pemain tersebut juga belum tentu mendapatkan kontrak, karena masih tahap dipantau kemampuannya. (mag-5/sumutpos)
Tuesday, August 24, 2010
Andika Yudistira Seleksi di Sriwijaya
Andika Yudistira Lubis turut meramaikan seleksi pemain Sriwijaya FC. Bomber tim nasional U-23 itu, kemarin, (23/4) sudah ikut latihan bersama Budi Sudarsono dan kawan-kawan di Stadion Bumi Sriwijaya Kampus. Andika sendiri mengaku persaingan cukup berat. Lantaran masih ada beberapa nama pemain berpengalaman seperti Josh Maguire, Rudi Widodo dan Khusnul Yakin. Meski begitu pemain asal Medan itu, tetap tidak berkecil hati dan tetap semangat.
"Tujuan mengikuti seleksi jelas ingin menjadi bagian dari Sriwijaya. Soal masuk engaknya itu urusan nanti," ujar Andika kepada wartawan, kemarin (23/8).
Sekadar informasi Andika merupakan pemain muda penuh talenta. Sejak berusia muda namanya selalu menghiasi pasukan tim nassional mulai dari U-15 sampai U-23. Beberapa klub profesional juga sempat dibelanya seperti PSMS Medan dan PSPS Pekanbaru. Sayang saat memperkuat PSPS selama setengah musim Andika kurang bersinar dari 7 laga tak mampu menciptakan satu gol pun. "Yang jelas, saya akan berusaha semaksimal mungkin," tukas Andika
Sementara itu, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) Handri Zainuddin, mengatakan, Andika masih harus bersaing dengan beberapa pemain seleksi lain. Untuk kans sendiri Hendri masih belum tahu meskipun kualitas permainan pemuda kelahiran 11 Apr 1986 itu, boleh dikata cukup mumpuni.
“Semua tahu selain memperkuat timnas U-23 Andika juga pernah memperkuat PSMS Medan dan PSPS Pekanbaru. Kalau permainannya saya rasa sudah tidak ada masalah tinggal selera pelatih saja,” tambah pria berkacamata itu.
Sementara, coach Ivan Kolev menyambut baik kehadiran pemain depan yang merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi di Universitas Muhamaddiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan itu. “Kita beruntung bisa mendatangkan Andika. Paling tidak kita semakin banyak pilihan untuk posisi pemain depan,” timpal Kolev.
Meski begitu, pelatih asal Bulgaria itu, masih belum bisa memastikan satu tempat untuk Andika. Kata Kolev, Andika harus menenjukan peforma terbaiknya dulu selama latihan pada beberapa hari kedepan. ”Kami harus pantau terus kondisi semua pemain seleksi dalam beberapa hari kedepan. Uji coba melawan PS Bangka besak juga akan menjadi ajang seleksi bagi mereka,” tambah eks pelatih timnas Senior edisi 2007 itu.
(mg42/sumeks)
PSMS Ikat Satu Pemain Asing
Pantauan terhadap performa calon legiun asing yang masuk skuad PSMS Medan sudah memasuki babak akhir. Nasib tujuh pemain asing yang ikut seleksi pun akhirnya diumumkan. Jawabnya, baru satu yang pasti diikat.
Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris SE kepada Sumut Pos, Minggu malam (22/8). “Dari tujuh yang ikut seleksi baru satu yang kita ikat. Yakni, Martial Poungoue, pemain asal Kamerun,” jelas Idris.
Sayangnya, Idris tidak mau terbuka soal nilai kontrak pemain yang sebelumnya main di klub Unisport FC Kam itu. “Off the record lah,” tambahnya singkat.
Meski begitu, tidak serta merta pemain asing lainnya yang belum dikontrak akan dipulangkan. Setidaknya ada beberapa pemain asing lainnya masih dipantau.
Termasuk Etogou yang berhasil mencetak dua gol saat PSMS menghanjar TGM 5-1 beberapa hari lalu. “Seperti Etougo dan Bruno (Kasmir) masih kita pantau untuk beberapa waktu ke depan. Yang jelas, hingga saat ini baru Martial yang layak membela PSMS,” ungkap Idris.
Untuk kuota pemain yang diambil, tambah Idris, rencananya PSMS akan merekrut tiga pemain dari tujuh pemain asing peserta seleksi. Masing-masing posisi diambil satu pemain. Nantinya akan dilengkapi dengan Robet Acosta, eks striker PSM yang rencananya akan didatangkan pada 25 Agustus mendatang. “Kita akan ambil tiga pemain saja. Mungkin satu di belakang, di tengah dan di depan,” tambah Idris.
Selain para legiun asing, pemain lokal seperti Rinaldo dan Habibi yang tampil gemilang saat uji coba melawan TGM pun tak luput dari pantauan. Kedau pemain tersebut masih dalam pemantau pelatih dan pengurus. Diharapkan, tambah Idris, dalam beberapa hari ke depan keputusan sudah didapat. “Rinaldo cukup gesit untuk striker dan Habibi main,” jelas Asisten Pelatih Suyono.
“Ya, saya melihat lebih menginginkan dua Striker dan satu gelandang karena pemain belakang yang tersedia sekarang sudah enam orang,” tambah asisten lainnya, Waluyo.
Sebelumnya satu pemain asing yang mengikuti seleksi telah hengkang lebih dulu. Pemain yang dimaksud adalah Moukwelle. Gelandang berkebangsaan Prancis itu dikabarkan bergabung dengan Deltras Sidoarjo.
“Iya Moukwelle sudah tidak lagi seleksi di sini, kabarnya dia ke Deltras. Padahal, dia termasuk gelandang pekerja keras dan kita butuh gelandang bertahan,” kata Suyono. (mag-5/sumutpos)
Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris SE kepada Sumut Pos, Minggu malam (22/8). “Dari tujuh yang ikut seleksi baru satu yang kita ikat. Yakni, Martial Poungoue, pemain asal Kamerun,” jelas Idris.
Sayangnya, Idris tidak mau terbuka soal nilai kontrak pemain yang sebelumnya main di klub Unisport FC Kam itu. “Off the record lah,” tambahnya singkat.
Meski begitu, tidak serta merta pemain asing lainnya yang belum dikontrak akan dipulangkan. Setidaknya ada beberapa pemain asing lainnya masih dipantau.
Termasuk Etogou yang berhasil mencetak dua gol saat PSMS menghanjar TGM 5-1 beberapa hari lalu. “Seperti Etougo dan Bruno (Kasmir) masih kita pantau untuk beberapa waktu ke depan. Yang jelas, hingga saat ini baru Martial yang layak membela PSMS,” ungkap Idris.
Untuk kuota pemain yang diambil, tambah Idris, rencananya PSMS akan merekrut tiga pemain dari tujuh pemain asing peserta seleksi. Masing-masing posisi diambil satu pemain. Nantinya akan dilengkapi dengan Robet Acosta, eks striker PSM yang rencananya akan didatangkan pada 25 Agustus mendatang. “Kita akan ambil tiga pemain saja. Mungkin satu di belakang, di tengah dan di depan,” tambah Idris.
Selain para legiun asing, pemain lokal seperti Rinaldo dan Habibi yang tampil gemilang saat uji coba melawan TGM pun tak luput dari pantauan. Kedau pemain tersebut masih dalam pemantau pelatih dan pengurus. Diharapkan, tambah Idris, dalam beberapa hari ke depan keputusan sudah didapat. “Rinaldo cukup gesit untuk striker dan Habibi main,” jelas Asisten Pelatih Suyono.
“Ya, saya melihat lebih menginginkan dua Striker dan satu gelandang karena pemain belakang yang tersedia sekarang sudah enam orang,” tambah asisten lainnya, Waluyo.
Sebelumnya satu pemain asing yang mengikuti seleksi telah hengkang lebih dulu. Pemain yang dimaksud adalah Moukwelle. Gelandang berkebangsaan Prancis itu dikabarkan bergabung dengan Deltras Sidoarjo.
“Iya Moukwelle sudah tidak lagi seleksi di sini, kabarnya dia ke Deltras. Padahal, dia termasuk gelandang pekerja keras dan kita butuh gelandang bertahan,” kata Suyono. (mag-5/sumutpos)
Monday, August 23, 2010
Jecky Pasarella Hengkang, PSMS Tak Punya Striker
PSMS yang bersiap menuju Divisi Utama musim 2010/2011 kembali mengalami kejadian tidak menyenangkan. Skuad yang mulai terbentuk kini mencair lagi. Pasalnya, satu-satunya striker yang dimiliki lepas.
Ya, beberapa waktu lalu PSMS telah mengumumkan skuad lolos seleksi. Tercatat sembilan belas pemain yang terpilih. Nah, dari sembilan belas pemain itu, hanya satu yang berposisi striker. Siapa lagi kalau bukan Jecky Pasarella.
Sayangnya, Jecky yang sudah membela Ayam Kinantan sejak musim lalu itu kini melepas seragam hijau kebanggaan PSMS. Dia pun memilih hengkang.
Kepastian striker yang membukukan lima go di Divisi Utama musim lalu ini terlihat setelah PSMS menggelar latihan di PPLP.
“Ia (Jecky, Red) sudah tidak lagi di PSMS. Ia memilih klub lain dari informasi yang saya terima dia ke Makassar (PSM, Red),” ungkap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, kepada Sumut Pos, Jumat (20/8).
Idris menambahkan, sejatinya keputusan Jecky sudah mengemuka sejak Rabu (18/8) lalu.
“Alasannya kami tidak tahu, mungkin karena nilai kontrak di sana lebih besar. Itu masih dugaan, namun yang disayangkan, ia tidak memberitahukannya kepada kami pengurus,” tambah Idris.
Menurut pantauan Sumut Pos, Jecky sempat mengikuti sesi latihan Selasa (17/8) lalu di Stadion Teladan. Dan, pada Senin (16/8), dirinya masih sempat melakukan negosiasi kontrak dengan pengurus PSMS. Nah, usai pembahasan kontrak tersebut Jecky terlihat tak bersemangat. Ketika dikonfirmasi, dirinya sama sekali tak mau berkomentar soal hasil pembahasan kontrak tersebut.
Dengan hengkangnya Jecky, praktis PSMS Medan saat ini tidak memiliki striker. Kalaupun ada hanya Mahadi Rais, pemain yang masih berstatus magang.
Tak pelak, hal ini yang memaksa PSMS Medan agar bergegas untuk mencari striker.
Menurut kabar yang terdenggar, selain dua pemain striker asing, PSMS juga akan mencari striker lokal. Yakni, pemain yang berasal dari klub Indonesia Super League (ISL). “Ya kita akan menambah Striker, ya kalo bisa pemain lokalnya yang bermain di ISL dan asingnya mungkin dua orang. Tapi, kita masih lihat perkemban dulu,” jelas Idris. Menariknya, pengurus tampaknya tak mau ambil pusing soal hengkangnya Jecky.
“Masih banyak penggantinya, PSMS tidak merasa kekurangan pemain, sampai hari ini (kemarin, Red) orang berduyun-duyun mau kesini. Ada dua pemain asal Afrika dan satu striker lokal yang mau ikut uji coba, tapi lihat saja besok (hari ini). PSMS tidak akan kekurangan striker,” tegas Idris.
Jecky sendiri ketika dikonfirmasi tidak membantah kabar ini. “Ingin mencari pengalaman baru, Bang,” kata striker berusia 24 tahun itu.
Sementara itu, mantan PSMS yang juga sempat diwacanakan akan bergabung dengan Ayam Kinantan, Fadli Hariri juga bergabung dengan Jecky ke PSM Makassar.
Pemain yang dipinjamkan oleh Pro Titan musim lalu ke Persela Lamongan ini, mengatakan sebernarnya dirinya masih menghargai PSMS Medan untuk memintanya bergabung. Namun, tunggu dan trerus menunggu pihak pengurus tidak ada kabar. Ya, sudah, menurut Fadli, daripada tak jelas, dia harus mengambil keputusan mencari klub yang mau menghargainya.
“Ya kita kan hidup di bola, harus profesional. Pihak pengurus tak ada kabar, sudah ditunggu lama sejak habis kompetisi,” kata Fadli.
Fadli menambahkan, dirinya dan Jecky telah resmi dikontrak klub asal Pulau Sulawesi tersebut. “Ya kami di kontrak Rabu lalu,” pungkas Fadli. (mag-5/sumutpos)
Ya, beberapa waktu lalu PSMS telah mengumumkan skuad lolos seleksi. Tercatat sembilan belas pemain yang terpilih. Nah, dari sembilan belas pemain itu, hanya satu yang berposisi striker. Siapa lagi kalau bukan Jecky Pasarella.
Sayangnya, Jecky yang sudah membela Ayam Kinantan sejak musim lalu itu kini melepas seragam hijau kebanggaan PSMS. Dia pun memilih hengkang.
Kepastian striker yang membukukan lima go di Divisi Utama musim lalu ini terlihat setelah PSMS menggelar latihan di PPLP.
“Ia (Jecky, Red) sudah tidak lagi di PSMS. Ia memilih klub lain dari informasi yang saya terima dia ke Makassar (PSM, Red),” ungkap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, kepada Sumut Pos, Jumat (20/8).
Idris menambahkan, sejatinya keputusan Jecky sudah mengemuka sejak Rabu (18/8) lalu.
“Alasannya kami tidak tahu, mungkin karena nilai kontrak di sana lebih besar. Itu masih dugaan, namun yang disayangkan, ia tidak memberitahukannya kepada kami pengurus,” tambah Idris.
Menurut pantauan Sumut Pos, Jecky sempat mengikuti sesi latihan Selasa (17/8) lalu di Stadion Teladan. Dan, pada Senin (16/8), dirinya masih sempat melakukan negosiasi kontrak dengan pengurus PSMS. Nah, usai pembahasan kontrak tersebut Jecky terlihat tak bersemangat. Ketika dikonfirmasi, dirinya sama sekali tak mau berkomentar soal hasil pembahasan kontrak tersebut.
Dengan hengkangnya Jecky, praktis PSMS Medan saat ini tidak memiliki striker. Kalaupun ada hanya Mahadi Rais, pemain yang masih berstatus magang.
Tak pelak, hal ini yang memaksa PSMS Medan agar bergegas untuk mencari striker.
Menurut kabar yang terdenggar, selain dua pemain striker asing, PSMS juga akan mencari striker lokal. Yakni, pemain yang berasal dari klub Indonesia Super League (ISL). “Ya kita akan menambah Striker, ya kalo bisa pemain lokalnya yang bermain di ISL dan asingnya mungkin dua orang. Tapi, kita masih lihat perkemban dulu,” jelas Idris. Menariknya, pengurus tampaknya tak mau ambil pusing soal hengkangnya Jecky.
“Masih banyak penggantinya, PSMS tidak merasa kekurangan pemain, sampai hari ini (kemarin, Red) orang berduyun-duyun mau kesini. Ada dua pemain asal Afrika dan satu striker lokal yang mau ikut uji coba, tapi lihat saja besok (hari ini). PSMS tidak akan kekurangan striker,” tegas Idris.
Jecky sendiri ketika dikonfirmasi tidak membantah kabar ini. “Ingin mencari pengalaman baru, Bang,” kata striker berusia 24 tahun itu.
Sementara itu, mantan PSMS yang juga sempat diwacanakan akan bergabung dengan Ayam Kinantan, Fadli Hariri juga bergabung dengan Jecky ke PSM Makassar.
Pemain yang dipinjamkan oleh Pro Titan musim lalu ke Persela Lamongan ini, mengatakan sebernarnya dirinya masih menghargai PSMS Medan untuk memintanya bergabung. Namun, tunggu dan trerus menunggu pihak pengurus tidak ada kabar. Ya, sudah, menurut Fadli, daripada tak jelas, dia harus mengambil keputusan mencari klub yang mau menghargainya.
“Ya kita kan hidup di bola, harus profesional. Pihak pengurus tak ada kabar, sudah ditunggu lama sejak habis kompetisi,” kata Fadli.
Fadli menambahkan, dirinya dan Jecky telah resmi dikontrak klub asal Pulau Sulawesi tersebut. “Ya kami di kontrak Rabu lalu,” pungkas Fadli. (mag-5/sumutpos)
PSMS Menang Telak Lawan Tim Lokal
Penyerang tim PSMS Medan yang tengah dipersiapkan menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 terlihat cukup tajam, menaklukkan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) 5-1 dalam pertandingan ujicoba di Stadion Teladan Medan, Sabtu.
Diperkuat tujuh pemain asing yang tengah menjalani seleksi, awalnya PSMS kesulitan menembus pertahanan TGM.
Dua pemain asing yang ditempatkan di lini depan, Willian asal Brasil dan Martial Poungoue (Kamerun) dibantu gelandang asal Argentina Klein sepertinya tak berdaya menembus benteng TGM.
Parahnya lagi, para pemain lokal yang dinyatakan sudah lolos seleksi juga tak mampu memperagakan permainan terbaiknya, sehingga pada babak pertama PSMS hanya mampu mencetak satu gol melalui Zulkarnain di menit ke-36.
Di babak kedua, pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu mengganti materi pemainnya, dengan memasukkan tiga pemain asing lainnya, yakni Amarildo de Souza (Brasil), Bikdi Daniel (Kamerun), serta Etougou (Kamerun).
Hasilnya, PSMS mampu menambah empat gol kemenangan. Dua gol di antaranya dipersembahkan striker asal Kamerun yang musim lalu membela Persih Tembilahan, Etougou, masing-masing pada menit ke-59 dan 64. Dua gol lainnya dicetak striker Rinaldo (menit 49 dan 76).
Satu-satunya gol balasan TGM dicetak Syahidansah Lubis pada masa injury time.
Usai pertandingan, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menilai penampilan ketujuh pemain asing itu lumayan baik. Hanya saja, PSMS tidak mungkin memakai mereka semua.
"Kita akan menyisakan tiga pemain asing. Insya Allah hari Minggu sudah bisa kita umumkan siapa-siapa yang harus angkat koper," ujar Idris.
Begitu pun, Idris tidak menampik kalau pihaknya masih terus memburu pemain-pemain asing lain yang lebih berkualitas. (antara)
Diperkuat tujuh pemain asing yang tengah menjalani seleksi, awalnya PSMS kesulitan menembus pertahanan TGM.
Dua pemain asing yang ditempatkan di lini depan, Willian asal Brasil dan Martial Poungoue (Kamerun) dibantu gelandang asal Argentina Klein sepertinya tak berdaya menembus benteng TGM.
Parahnya lagi, para pemain lokal yang dinyatakan sudah lolos seleksi juga tak mampu memperagakan permainan terbaiknya, sehingga pada babak pertama PSMS hanya mampu mencetak satu gol melalui Zulkarnain di menit ke-36.
Di babak kedua, pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu mengganti materi pemainnya, dengan memasukkan tiga pemain asing lainnya, yakni Amarildo de Souza (Brasil), Bikdi Daniel (Kamerun), serta Etougou (Kamerun).
Hasilnya, PSMS mampu menambah empat gol kemenangan. Dua gol di antaranya dipersembahkan striker asal Kamerun yang musim lalu membela Persih Tembilahan, Etougou, masing-masing pada menit ke-59 dan 64. Dua gol lainnya dicetak striker Rinaldo (menit 49 dan 76).
Satu-satunya gol balasan TGM dicetak Syahidansah Lubis pada masa injury time.
Usai pertandingan, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menilai penampilan ketujuh pemain asing itu lumayan baik. Hanya saja, PSMS tidak mungkin memakai mereka semua.
"Kita akan menyisakan tiga pemain asing. Insya Allah hari Minggu sudah bisa kita umumkan siapa-siapa yang harus angkat koper," ujar Idris.
Begitu pun, Idris tidak menampik kalau pihaknya masih terus memburu pemain-pemain asing lain yang lebih berkualitas. (antara)
Thursday, August 19, 2010
PSMS Medan Empat Asing Merapat
Seusai liburan bulan puasa, PSMS Medan kembali latihan rutin seperti biasanya. Menariknya, jadwal yang ditetapkan pada Senin (16/8) lalu, ternoda. Tak ada pemain PSMS yang hadir di Stadion Teladan. Begitu pun dengan 7 legiun asing yang dijanjikan.
“Anak-anak lagi kecapekan karena baru pulang dari kampungnya masing-masing,” ungkap Sekretaris Umum PSMS Idris SE saat dikonfirmasi.
Beruntung, pada Selasa (17/8) latihan mulai berjalan. Tercatat hanya Ari Yuganda dan Novi Hendriawan yang absen. Ari dikabarkan absen karena terjebak hujan di Lubukpakam, sementara Novi tidak ada konfirmasi. Latihan sendiri dimulai pada pukul 15.40 WIB.
Pada latihan yang digelar di Stadion Teladan itu pun dihadiri pemain asing. Tercatat ada empat pemain asing yang ikut seleksi. Mereka adalah Moukwelle, Klein, Amarildo de Souza, dan William (lengkapnya lihat grafis). Sementara tiga pemain asing lainnya belum juga muncul. “Pemain yang pernah mengikuti seleksi Timnas U-23 Paraguay, Irenio Roberto Acosta, kepastian kedatangannya tanggal 25 Agustus mendatang,” jelas Idris.
Idris menambahkan, keempat pemain yang telah ikut seleksi belum bisa dipastikan akan memperkuat PSMS untuk musim mendatang. “Kualitasnya lumayan, patut dipertimbangkan. Namun, kesepakatan soal mengontrak atau tidak, masih kita tunggu,” timpal Asisten Pelatih Waluyo.
Terkait pembentukan tim, pengurus dan pelatih tampaknya sudah menentukan asisten pelatih baru. Adalah Nasib Iwan yang sebelumnya di PSDS direkrut untuk menjadi pelatih fisik. “Dia memiliki pengalaman yang bisa diandalkan,” ungkap Idris.
Sebelumnya, pihak pengurus sedang melakukan nego soal kontrak pemain. Dikabarkan ada dua jenis kontrak yang ditawarkan. Yakni, kontrak A untuk pemain inti dan kontrak B untuk pemain cadangan. (mag-5/sumutpos)
“Anak-anak lagi kecapekan karena baru pulang dari kampungnya masing-masing,” ungkap Sekretaris Umum PSMS Idris SE saat dikonfirmasi.
Beruntung, pada Selasa (17/8) latihan mulai berjalan. Tercatat hanya Ari Yuganda dan Novi Hendriawan yang absen. Ari dikabarkan absen karena terjebak hujan di Lubukpakam, sementara Novi tidak ada konfirmasi. Latihan sendiri dimulai pada pukul 15.40 WIB.
Pada latihan yang digelar di Stadion Teladan itu pun dihadiri pemain asing. Tercatat ada empat pemain asing yang ikut seleksi. Mereka adalah Moukwelle, Klein, Amarildo de Souza, dan William (lengkapnya lihat grafis). Sementara tiga pemain asing lainnya belum juga muncul. “Pemain yang pernah mengikuti seleksi Timnas U-23 Paraguay, Irenio Roberto Acosta, kepastian kedatangannya tanggal 25 Agustus mendatang,” jelas Idris.
Idris menambahkan, keempat pemain yang telah ikut seleksi belum bisa dipastikan akan memperkuat PSMS untuk musim mendatang. “Kualitasnya lumayan, patut dipertimbangkan. Namun, kesepakatan soal mengontrak atau tidak, masih kita tunggu,” timpal Asisten Pelatih Waluyo.
Terkait pembentukan tim, pengurus dan pelatih tampaknya sudah menentukan asisten pelatih baru. Adalah Nasib Iwan yang sebelumnya di PSDS direkrut untuk menjadi pelatih fisik. “Dia memiliki pengalaman yang bisa diandalkan,” ungkap Idris.
Sebelumnya, pihak pengurus sedang melakukan nego soal kontrak pemain. Dikabarkan ada dua jenis kontrak yang ditawarkan. Yakni, kontrak A untuk pemain inti dan kontrak B untuk pemain cadangan. (mag-5/sumutpos)
Wednesday, August 18, 2010
Andika tak Antusias
MEDAN- Kabar baik muncul dari mantan striker PSMS era Freddy Muli, Andika Yudistira. Pemain yang sempat dipanggil Timnas U-23 ini tampaknya kian dekat ke Sriwijaya FC. Menariknya, disinggung soal kemungkinan comeback ke PSMS, Andika malah tampak tidak begitu antusias.
Meski begitu, Andika mengaku pernah dihubungi pengurus PSMS sebelum Pilkada Medan beberapa waktu lalu. Namun tidak ada kabar selanjutnya. “Kalau kembali ke PSMS pasti sebagai anak Medan asli ada keinginan yang kuat. Tapi itu butuh keseriusan. Dulu sempat dipanggil, tapi tidak ada kelanjutannya,” beber Andika, Minggu (15/8).
Kalau jadi ke Sriwijaya, kemungkinan besar Andika akan reuni dengan sejumlah seniornya di PSMS dulu. Ya, Mahyadi Panggabean sudah lebih dulu merapat ke klub juara Piala Indonesia itu. Pascalibur musim kompetisi nasional yang juga masa transfer, Andika kini berada di kediamannya di Medan. Namun komunikasi soal transfer terus berlangsung via sambungan telepon. “Sedang nego. Nampaknya sudah mulai ada kepastian. Tapi saya tak mau buru-buru, harus dipikirkan matang-matang,” kata Andika.
Sementara itu, hari ini, PSMS akan kedatangan tujuh pemain asing yang akan mengikuti seleksi di Stadion Teladan, Medan. “Ada tujuh pemain yang mulai Senin (16/8) nanti akan bergabung mengikuti seleksi di PSMS. Ketujuh pemain itu telah menyatakan kesediaannya untuk datang mengikuti seleksi. Lima merupakan pemain asal Amerika Latin dari negara yang berbeda, dua lagi pemain Afrika,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE.
Sayangnya Idris belum mau menyebutkan nama ketujuh pemaian yang dimaksud. “Lebih baik lihat langsung nanti saja di lapangan, biar jadi kejutan,” tambahnya.
Ketujuh skuad impor tersebut akan diseleksi selama seminggu. Menurut Idris, dari hasil seleksi tersebut, pihaknya akan merekrut dua striker asing dan satu pemain tengah sebagai ganti dari batalnya menggaet eks skuad Persikabo Bogor Jibbi Wuwungan dan Tedd Hamzah. “Jibbi dan Teddy kami batalkan, jadi sebagai gantinya kemungkinan kita akan memilih dua striker dan satu gelandang,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Selain tujuh pemain yang dimaksud, satu pemain asing lain yang berposisi striker eks skuad seleksi timnas U-23 Paraguay Irenio Roberto Acosta Collante juga akan segera bergabung dengan PSMS. (ful/mag-5)
Meski begitu, Andika mengaku pernah dihubungi pengurus PSMS sebelum Pilkada Medan beberapa waktu lalu. Namun tidak ada kabar selanjutnya. “Kalau kembali ke PSMS pasti sebagai anak Medan asli ada keinginan yang kuat. Tapi itu butuh keseriusan. Dulu sempat dipanggil, tapi tidak ada kelanjutannya,” beber Andika, Minggu (15/8).
Kalau jadi ke Sriwijaya, kemungkinan besar Andika akan reuni dengan sejumlah seniornya di PSMS dulu. Ya, Mahyadi Panggabean sudah lebih dulu merapat ke klub juara Piala Indonesia itu. Pascalibur musim kompetisi nasional yang juga masa transfer, Andika kini berada di kediamannya di Medan. Namun komunikasi soal transfer terus berlangsung via sambungan telepon. “Sedang nego. Nampaknya sudah mulai ada kepastian. Tapi saya tak mau buru-buru, harus dipikirkan matang-matang,” kata Andika.
Sementara itu, hari ini, PSMS akan kedatangan tujuh pemain asing yang akan mengikuti seleksi di Stadion Teladan, Medan. “Ada tujuh pemain yang mulai Senin (16/8) nanti akan bergabung mengikuti seleksi di PSMS. Ketujuh pemain itu telah menyatakan kesediaannya untuk datang mengikuti seleksi. Lima merupakan pemain asal Amerika Latin dari negara yang berbeda, dua lagi pemain Afrika,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE.
Sayangnya Idris belum mau menyebutkan nama ketujuh pemaian yang dimaksud. “Lebih baik lihat langsung nanti saja di lapangan, biar jadi kejutan,” tambahnya.
Ketujuh skuad impor tersebut akan diseleksi selama seminggu. Menurut Idris, dari hasil seleksi tersebut, pihaknya akan merekrut dua striker asing dan satu pemain tengah sebagai ganti dari batalnya menggaet eks skuad Persikabo Bogor Jibbi Wuwungan dan Tedd Hamzah. “Jibbi dan Teddy kami batalkan, jadi sebagai gantinya kemungkinan kita akan memilih dua striker dan satu gelandang,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Selain tujuh pemain yang dimaksud, satu pemain asing lain yang berposisi striker eks skuad seleksi timnas U-23 Paraguay Irenio Roberto Acosta Collante juga akan segera bergabung dengan PSMS. (ful/mag-5)
PSMS mulai negosiasi kontrak pemain
MEDAN - Setelah memastikan pemain yang lolos seleksi untuk mengisi skuad menghadapi divisi utama Liga Indonesia 2010/2011, PSMS mulai melakukan negosiasi harga kontrak dengan pemain.
Negoisasi kontrak pemain itu berlangsung, tadi sore, di Mess Kebun Bunga. Negosiasi dilakukan antara pengurus PSMS yang berbicara secara tertutup dengan pemain.
Satu-persatu pemain mengantri untuk dipanggil ke ruangan sekretariat. Terlihat Jecky Pasarella, Sabani, Andi Setiawan dan beberapa pemain lainnya telah menjalani pembicaraan dengan tim negosiasi yang terdiri dari sekum PSMS, Idris, wakil sekretaris, Agus Suriono, dan tim talent scouting.
Namun persoalan waktu tidak memungkinkan pembicaraan dilakukan terhadap seluruh pemain. Apalagi tidak seluruh pemain hadir. Faisal Azmi saat ini masih berada di kampung halamannya, Pekan Baru.
Sementara Alryan saat ini masih dirawat di rumah sakit karena menderita sakit demam berdarah. Sedangkan Novi Handriawan juga tidak hadir. Beberapa reaksi tampak dari raut wajah pemain usai keluar dari ruang negosiasi. Ada yang tersenyum, bingung dan cemberut.
"Belum tahulah bang, mereka tanya berapa kita minta dan mereka (pengurus-red) juga tawarkan harga. Ya saya masih mikir-mikir. Mereka juga lagi berunding sepertinya. Kita lihat saja nanti," ujar Andi Setiawan eks kipper Produta.
Menurut sekretaris umum PSMS, Idris, negosiasi harga memang mulai dilakukan pihaknya untuk mengetahui nilai kontrak yang nantinya akan disepakati.
"Kita masih berunding soal harga. Nantinya akan kita pertimbangkan kalau memang kualitas mereka sesuai. Dari negosiasi tadi ada beberapa yang cocok dan beberapa pemain masih mikir-mikir," ujarnya.
Idris mengatakan, proses negosiasi kontrak memang tidak buru-buru diselesaikan dalam satu hari. "Tidak mungkin satu hari karena waktunya tidak cukup. Dan kita memang pelan-pelan saja tidak usah terburu-buru. Kemungkinan tiga hari ke depan, sudah selesai," tambahnya.
Seperti rencana di awal, setelah kesepakatan harga, para pemain akan menandatangani kontrak di depan Notaris. Hal yang tidak dilakukan musim lalu. "Ya jadi di depan notaris. Kita sudah siapkan notarisnya," pungkas pria berdarah Aceh ini.
Disisi lain, latihan yang seyogyanya dimulai tadi sore akan mulai digelar Selasa (17/8) sore di Stadion Teladan. Sehubungan dengan Stadion Kebun Bunga yang masih direnovasi. "Besok kita latihan di Teladan. Kita sudah bicarakan dengan pelatih," ujar Idris.
Negoisasi kontrak pemain itu berlangsung, tadi sore, di Mess Kebun Bunga. Negosiasi dilakukan antara pengurus PSMS yang berbicara secara tertutup dengan pemain.
Satu-persatu pemain mengantri untuk dipanggil ke ruangan sekretariat. Terlihat Jecky Pasarella, Sabani, Andi Setiawan dan beberapa pemain lainnya telah menjalani pembicaraan dengan tim negosiasi yang terdiri dari sekum PSMS, Idris, wakil sekretaris, Agus Suriono, dan tim talent scouting.
Namun persoalan waktu tidak memungkinkan pembicaraan dilakukan terhadap seluruh pemain. Apalagi tidak seluruh pemain hadir. Faisal Azmi saat ini masih berada di kampung halamannya, Pekan Baru.
Sementara Alryan saat ini masih dirawat di rumah sakit karena menderita sakit demam berdarah. Sedangkan Novi Handriawan juga tidak hadir. Beberapa reaksi tampak dari raut wajah pemain usai keluar dari ruang negosiasi. Ada yang tersenyum, bingung dan cemberut.
"Belum tahulah bang, mereka tanya berapa kita minta dan mereka (pengurus-red) juga tawarkan harga. Ya saya masih mikir-mikir. Mereka juga lagi berunding sepertinya. Kita lihat saja nanti," ujar Andi Setiawan eks kipper Produta.
Menurut sekretaris umum PSMS, Idris, negosiasi harga memang mulai dilakukan pihaknya untuk mengetahui nilai kontrak yang nantinya akan disepakati.
"Kita masih berunding soal harga. Nantinya akan kita pertimbangkan kalau memang kualitas mereka sesuai. Dari negosiasi tadi ada beberapa yang cocok dan beberapa pemain masih mikir-mikir," ujarnya.
Idris mengatakan, proses negosiasi kontrak memang tidak buru-buru diselesaikan dalam satu hari. "Tidak mungkin satu hari karena waktunya tidak cukup. Dan kita memang pelan-pelan saja tidak usah terburu-buru. Kemungkinan tiga hari ke depan, sudah selesai," tambahnya.
Seperti rencana di awal, setelah kesepakatan harga, para pemain akan menandatangani kontrak di depan Notaris. Hal yang tidak dilakukan musim lalu. "Ya jadi di depan notaris. Kita sudah siapkan notarisnya," pungkas pria berdarah Aceh ini.
Disisi lain, latihan yang seyogyanya dimulai tadi sore akan mulai digelar Selasa (17/8) sore di Stadion Teladan. Sehubungan dengan Stadion Kebun Bunga yang masih direnovasi. "Besok kita latihan di Teladan. Kita sudah bicarakan dengan pelatih," ujar Idris.
PSMS SANGAT HATI-HATI
PSMS Medan tampaknya akan benar-benar selektif memilih pemain asing yang akan direkrutnya. Kualitas yang menonjol menjadi syarat utama mengisi skuad PSMS musim depan.
Pasalnya, PSMS tidak ingin rugi merekrut pemain asing yang kemampuannya pas-pasan. Apalagi nilai kontrak legiun asing lebih tinggi dari wajah-wajah lokal. Untuk itu dari hasil pantauan, dua pemain Kamerun yang turut memperkuat PSMS di Turnamen Segi Empat PSSK Karo pekan lalu, Nnengue Bienvenue dan Mbouyom Remi, tidak lagi mengikuti seleksi.
Kemampuan dua pemain itu dinilai tidak terlalu istimewa hingga dipulangkan manajemen. Hal itu diakui Sekretaris Umum PSMS, Idris SE. Dikatakan, keduanya dinilai tidak layak memperkuat skuad Ayam Kinantan.
“Mereka tidak lagi akan dipantau dan sudah dipulangkan karena dinilai tidak layak,” tandas Idris, Rabu.
Sebelumnya sempat tersebar wacana, PSMS tidak akan lagi merekrut pemain-pemain asal Afrika terkait memori buruk musim lalu tidak ingin diulangi. Ketika itu, Osas Marvellous Saha, Daniel Ogochukwu (Nigeria) dan Nyeck Nyobe (Kamerun) gagal mengangkat prestasi PSMS dan juga kerap berulah.
Menurut pengurus PSMS, Suryanto Herman, sebenarnya tidak masalah merekrut pemain asal Afrika. Toh, sebelumnya PSMS punya beberapa pilar asal Afrika yang menunjukkan performa gemilang.
Sebut saja Saphou Lassy, James Koko Lomell, Mbom-mbom Julien, Jean Michel Baboaken, Baco Sadissou, Mourmada Marco, Murphy dan lainnya. Bahkan James Koko dan Murphy menjadi pilar penting saat mengantar PSMS ke partai puncak Ligina 2007 sebelum akhirnya ditundukkan Sriwijaya FC 1-3 di final.
"Pemain Afrika juga punya kemampuan yang bagus. Bukan berarti karena musim lalu buruk, semuanya (pemain Afrika-red) seperti itu. Ya, kita harus selektif," ujar pria yang turut ke Jakarta memantau pemain asing bagi PSMS itu.
Pasalnya, PSMS tidak ingin rugi merekrut pemain asing yang kemampuannya pas-pasan. Apalagi nilai kontrak legiun asing lebih tinggi dari wajah-wajah lokal. Untuk itu dari hasil pantauan, dua pemain Kamerun yang turut memperkuat PSMS di Turnamen Segi Empat PSSK Karo pekan lalu, Nnengue Bienvenue dan Mbouyom Remi, tidak lagi mengikuti seleksi.
Kemampuan dua pemain itu dinilai tidak terlalu istimewa hingga dipulangkan manajemen. Hal itu diakui Sekretaris Umum PSMS, Idris SE. Dikatakan, keduanya dinilai tidak layak memperkuat skuad Ayam Kinantan.
“Mereka tidak lagi akan dipantau dan sudah dipulangkan karena dinilai tidak layak,” tandas Idris, Rabu.
Sebelumnya sempat tersebar wacana, PSMS tidak akan lagi merekrut pemain-pemain asal Afrika terkait memori buruk musim lalu tidak ingin diulangi. Ketika itu, Osas Marvellous Saha, Daniel Ogochukwu (Nigeria) dan Nyeck Nyobe (Kamerun) gagal mengangkat prestasi PSMS dan juga kerap berulah.
Menurut pengurus PSMS, Suryanto Herman, sebenarnya tidak masalah merekrut pemain asal Afrika. Toh, sebelumnya PSMS punya beberapa pilar asal Afrika yang menunjukkan performa gemilang.
Sebut saja Saphou Lassy, James Koko Lomell, Mbom-mbom Julien, Jean Michel Baboaken, Baco Sadissou, Mourmada Marco, Murphy dan lainnya. Bahkan James Koko dan Murphy menjadi pilar penting saat mengantar PSMS ke partai puncak Ligina 2007 sebelum akhirnya ditundukkan Sriwijaya FC 1-3 di final.
"Pemain Afrika juga punya kemampuan yang bagus. Bukan berarti karena musim lalu buruk, semuanya (pemain Afrika-red) seperti itu. Ya, kita harus selektif," ujar pria yang turut ke Jakarta memantau pemain asing bagi PSMS itu.
PSMS Kedatangan Tujuh Pemain Asing
PSMS akan kedatangan tujuh pemain asing yang akan mengikuti seleksi di Stadion Teladan, Medan. “Ada tujuh pemain yang mulai Senin (16/8) nanti akan bergabung mengikuti seleksi di PSMS. Ketujuh pemain itu telah menyatakan kesediaannya untuk datang mengikuti seleksi. Lima merupakan pemain asal Amerika Latin dari negara yang berbeda, dua lagi pemain Afrika,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE.
Sayangnya Idris belum mau menyebutkan nama ketujuh pemaian yang dimaksud. “Lebih baik lihat langsung nanti saja di lapangan, biar jadi kejutan,” tambahnya.
Ketujuh skuad impor tersebut akan diseleksi selama seminggu. Menurut Idris, dari hasil seleksi tersebut, pihaknya akan merekrut dua striker asing dan satu pemain tengah sebagai ganti dari batalnya menggaet eks skuad Persikabo Bogor Jibbi Wuwungan dan Tedd Hamzah. “Jibbi dan Teddy kami batalkan, jadi sebagai gantinya kemungkinan kita akan memilih dua striker dan satu gelandang,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Selain tujuh pemain yang dimaksud, satu pemain asing lain yang berposisi striker eks skuad seleksi timnas U-23 Paraguay Irenio Roberto Acosta Collante juga akan segera bergabung dengan PSMS. (ful/mag-5/sumutpos)
Sayangnya Idris belum mau menyebutkan nama ketujuh pemaian yang dimaksud. “Lebih baik lihat langsung nanti saja di lapangan, biar jadi kejutan,” tambahnya.
Ketujuh skuad impor tersebut akan diseleksi selama seminggu. Menurut Idris, dari hasil seleksi tersebut, pihaknya akan merekrut dua striker asing dan satu pemain tengah sebagai ganti dari batalnya menggaet eks skuad Persikabo Bogor Jibbi Wuwungan dan Tedd Hamzah. “Jibbi dan Teddy kami batalkan, jadi sebagai gantinya kemungkinan kita akan memilih dua striker dan satu gelandang,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Selain tujuh pemain yang dimaksud, satu pemain asing lain yang berposisi striker eks skuad seleksi timnas U-23 Paraguay Irenio Roberto Acosta Collante juga akan segera bergabung dengan PSMS. (ful/mag-5/sumutpos)
Wednesday, August 4, 2010
PSMS Butuh Penjaga Gawang Andal
Pelatih kiper PSMS Waluyo Santoso memastikan persaingan untuk mengisi pos di bawah mistar tim Ayam Kinantan akan tetap berlangsung seru.
Saat ini terdapat lima peserta seleksi yaitu Syahbani, Sony Gunawan, Irwin Ramadhana, Andi, dan Alrian. “Saya mengusulkan untuk mengambil empat orang, karena sangat riskan hanya memiliki tiga penjaga gawang,” ucap Waluyo, kemarin (2/8).
Apalagi, masih menurut Waluyo, agar dapat promosi ke ajang Superliga, tak ada jalan lain bagi PSMS kecuali memiliki seorang kiper yang andal dan mampu bersikap profesional.
“Selain memiliki refleks yang baik, kiper juga harus mampu membaca permainan lawan serta memiliki mental yang teruji,” bilang Waluyo.
Bila semua syarat seperti yang disebutkan di atas tadi dimiliki, maka peluang tim Ayam Kinantan untuk tidak kebobolan dari lawan yang dihadapi akan semakin besar. “Jika tidak keboblan maka peluang untuk meraih poin sempurna akan semakin besar,” bilangnya.
Terkait kiper yang mengikuti seleksi saat ini, Waluyo menaruh harapan kepada Alrian, yang selain muda juga tangguh di bawah mistar. “Dia adalah pemain kelahiran 1989. Tapi saya melihat jika dia punya progres yang menjanjikan. Jika dibina dengan baik, saya yakin ke depannya dia akan menjadi pemain bintang,” pungkas Waluyo.
Sementara itu head coach PSMS Zulkarnain Pasaribu menegaskan jika nantinya tidak ditemukan kiper andal, maka dirinya akan meminta ke manajemen untuk mendatangkan seorang kiper yang berkiprah di ajang Superliga.
“Begitupun, kita tetap berharap agar kiper yang akan berada di bawah mistar PSMS nanti adalah mereka-mereka yang saat ini mengikuti seleksi,” harap Zulkarnaen. (jul/sumutpos)
Saat ini terdapat lima peserta seleksi yaitu Syahbani, Sony Gunawan, Irwin Ramadhana, Andi, dan Alrian. “Saya mengusulkan untuk mengambil empat orang, karena sangat riskan hanya memiliki tiga penjaga gawang,” ucap Waluyo, kemarin (2/8).
Apalagi, masih menurut Waluyo, agar dapat promosi ke ajang Superliga, tak ada jalan lain bagi PSMS kecuali memiliki seorang kiper yang andal dan mampu bersikap profesional.
“Selain memiliki refleks yang baik, kiper juga harus mampu membaca permainan lawan serta memiliki mental yang teruji,” bilang Waluyo.
Bila semua syarat seperti yang disebutkan di atas tadi dimiliki, maka peluang tim Ayam Kinantan untuk tidak kebobolan dari lawan yang dihadapi akan semakin besar. “Jika tidak keboblan maka peluang untuk meraih poin sempurna akan semakin besar,” bilangnya.
Terkait kiper yang mengikuti seleksi saat ini, Waluyo menaruh harapan kepada Alrian, yang selain muda juga tangguh di bawah mistar. “Dia adalah pemain kelahiran 1989. Tapi saya melihat jika dia punya progres yang menjanjikan. Jika dibina dengan baik, saya yakin ke depannya dia akan menjadi pemain bintang,” pungkas Waluyo.
Sementara itu head coach PSMS Zulkarnain Pasaribu menegaskan jika nantinya tidak ditemukan kiper andal, maka dirinya akan meminta ke manajemen untuk mendatangkan seorang kiper yang berkiprah di ajang Superliga.
“Begitupun, kita tetap berharap agar kiper yang akan berada di bawah mistar PSMS nanti adalah mereka-mereka yang saat ini mengikuti seleksi,” harap Zulkarnaen. (jul/sumutpos)
Tuesday, August 3, 2010
PSMS Belum Temukan Manajer
Seleksi pemain PSMS yang sudah berjalan beberapa pekan ini tanpa dampingan manajer tim. Artinya deal-deal kontrak pemain juga bakal diputuskan bukan oleh manajer melainkan oleh pengurus.
Menurut Sekretaris Umum PSMS Idris SE hal itu disebabkan karena belum adanya sosok yang mengajukan diri sebagai manajer PSMS musim 2010/2011 ini. Ya, sejak masa Hendra DS sebagai manajer, memang belum ada sosok baru yang mengajukan diri. Karena itu, proses perekrutan pemain, baik yang melalui seleksi maupun perpanjangan kontrak pun langsung ditangani oleh pengurus.
“Sampai sekarang kita memang belum ada figur yang tepat untuk mendampingi PSMS musim ini. Kita memang tidak mau terburu-buru karena manajer ini adalah penting bagi tim. Jangan karena terburu-buru jadi penyesalan di belakang,” ucap Idris saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (1/8).
Maka dari itu Idris mengaku tidak punya target waktu untuk mengumumkan sosok manajer PSMS nantinya. Hanya saja, pengurus sendiri sudah memiliki alternatif lain. “Untuk itu masih tetap kita koordinasikan dengan Ketua Umum. Jadi saya tidak bisa menjanjikan kapan. Karena sampai sekarang kita masih menunggu. Kalaupun tidak ada, kita sudah siapkan alternatif,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Untuk itu, alternatif seperti yang disampaikan Idris, pengurus akan mengambil peran untuk pencarian dana tim. Langkah itu sendiri sudah dilaksanakan seiring dengan berjalannya seleksi skuad beberapa waktu lalu. “Yang terpenting, sekarang ini bagaimana mempersiapkan tim secara maksimal guna menyongsong super liga 2010/2011. Kita juga tidak mungkin menunggu sampai ada figur yang pas,” tegasnya.
Bagaimanapun peran manajer sangat besar bagi sebuah tim. Salah satunya adalah memastikan pendanaan yang cukup bagi PSMS yang menatap Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 mendatang. Tanpa jaminan pendanaan yang cukup hal itu akan sulit terwujud bila hanya bergantung kepada APBD seperti saat ini.
Imbauan senada juga disampaikan Mantan Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa. Menurutnya PSMS sudah saatnya menjemput bola. “Jangan lagi menunggu bola. PSMS memang punya nama besar namun kondisi saat ini sangat berbeda. Sekarang saat yang tepat,” ucap Benny.
Mantan penjaga gawang PSMS Junior ini menjelaskan bila beberapa perusahaan sudah memberi sinyal kepada PSMS untuk kembali melakukan penawaran. “Musim lalu kebetulan saya juga di bagian itu. Dari beberapa perusahaan yang kita hubungi, mereka menyarankan untuk mengajukan penawaran kembali. Pengurus harus cepat memanfaatkan peluang ini,” harap pria berdarah Manado ini.
Sehubungan dengan pembentukan skuad, saat ini PSMS sudah menjaring beberapa pemain yang bakal mengisi tim asuhan Zulkarnain Pasaribu itu. Diantaranya adalah tujuh pemain lama yang dipertahankan. Beberapa pemain lain juga mendapat perhatian seperti Alrian, kiper berusia 19 tahun namun sudah membuktikan kepiawaiannya di bawah mistar. (jul/sumutpos)
Menurut Sekretaris Umum PSMS Idris SE hal itu disebabkan karena belum adanya sosok yang mengajukan diri sebagai manajer PSMS musim 2010/2011 ini. Ya, sejak masa Hendra DS sebagai manajer, memang belum ada sosok baru yang mengajukan diri. Karena itu, proses perekrutan pemain, baik yang melalui seleksi maupun perpanjangan kontrak pun langsung ditangani oleh pengurus.
“Sampai sekarang kita memang belum ada figur yang tepat untuk mendampingi PSMS musim ini. Kita memang tidak mau terburu-buru karena manajer ini adalah penting bagi tim. Jangan karena terburu-buru jadi penyesalan di belakang,” ucap Idris saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (1/8).
Maka dari itu Idris mengaku tidak punya target waktu untuk mengumumkan sosok manajer PSMS nantinya. Hanya saja, pengurus sendiri sudah memiliki alternatif lain. “Untuk itu masih tetap kita koordinasikan dengan Ketua Umum. Jadi saya tidak bisa menjanjikan kapan. Karena sampai sekarang kita masih menunggu. Kalaupun tidak ada, kita sudah siapkan alternatif,” jelas pria berdarah Aceh ini.
Untuk itu, alternatif seperti yang disampaikan Idris, pengurus akan mengambil peran untuk pencarian dana tim. Langkah itu sendiri sudah dilaksanakan seiring dengan berjalannya seleksi skuad beberapa waktu lalu. “Yang terpenting, sekarang ini bagaimana mempersiapkan tim secara maksimal guna menyongsong super liga 2010/2011. Kita juga tidak mungkin menunggu sampai ada figur yang pas,” tegasnya.
Bagaimanapun peran manajer sangat besar bagi sebuah tim. Salah satunya adalah memastikan pendanaan yang cukup bagi PSMS yang menatap Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 mendatang. Tanpa jaminan pendanaan yang cukup hal itu akan sulit terwujud bila hanya bergantung kepada APBD seperti saat ini.
Imbauan senada juga disampaikan Mantan Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa. Menurutnya PSMS sudah saatnya menjemput bola. “Jangan lagi menunggu bola. PSMS memang punya nama besar namun kondisi saat ini sangat berbeda. Sekarang saat yang tepat,” ucap Benny.
Mantan penjaga gawang PSMS Junior ini menjelaskan bila beberapa perusahaan sudah memberi sinyal kepada PSMS untuk kembali melakukan penawaran. “Musim lalu kebetulan saya juga di bagian itu. Dari beberapa perusahaan yang kita hubungi, mereka menyarankan untuk mengajukan penawaran kembali. Pengurus harus cepat memanfaatkan peluang ini,” harap pria berdarah Manado ini.
Sehubungan dengan pembentukan skuad, saat ini PSMS sudah menjaring beberapa pemain yang bakal mengisi tim asuhan Zulkarnain Pasaribu itu. Diantaranya adalah tujuh pemain lama yang dipertahankan. Beberapa pemain lain juga mendapat perhatian seperti Alrian, kiper berusia 19 tahun namun sudah membuktikan kepiawaiannya di bawah mistar. (jul/sumutpos)
Pemain PSMS Tuntut Pelunasan Gaji
Pemain menuntut pembayaran sisa kontrak dari pengurus PSMS Medan setelah mereka dinyatakan tidak lolos seleksi sebagai anggota skuad Ayam Kinantan musim depan.
Sejak 31 Juli lalu, delapan pemain dinyatakan tidak layak memperkuat PSMS. Pengumuman itu disampaikan melalui pemain senior M Afan Lubis. Imbasnya, pemain-pemain itu menuntut agar pengurus mencairkan sisa kontrak yang belum dibayar. Penjaga gawang Muhammad Halim menjadi orang pertama yang buka suara.
Kendati pasrah tidak diperpanjang, Halim meminta pengurus segera melunasi hakhaknya. ’’Kewajiban saya sebagai kiper di PSMS sudah usai, jadi saya harap hak-hak saya yang masih belum dibayarkan segera dilunasi pengurus,” ujarnya kepada harian Seputar Indonesia kemarin.
Dia merincikan, berakhirnya kontrak pemain yang dilakukan Agustus ini menyebabkan pengurus harus membayarkan sisa gaji selama tiga bulan, terhitung pembayaran Juni (dibayarkan Juli), bulan Juli (dibayarkan Agustus), dan Agustus (dibayarkan September). (syukri amal/sindo)
Sejak 31 Juli lalu, delapan pemain dinyatakan tidak layak memperkuat PSMS. Pengumuman itu disampaikan melalui pemain senior M Afan Lubis. Imbasnya, pemain-pemain itu menuntut agar pengurus mencairkan sisa kontrak yang belum dibayar. Penjaga gawang Muhammad Halim menjadi orang pertama yang buka suara.
Kendati pasrah tidak diperpanjang, Halim meminta pengurus segera melunasi hakhaknya. ’’Kewajiban saya sebagai kiper di PSMS sudah usai, jadi saya harap hak-hak saya yang masih belum dibayarkan segera dilunasi pengurus,” ujarnya kepada harian Seputar Indonesia kemarin.
Dia merincikan, berakhirnya kontrak pemain yang dilakukan Agustus ini menyebabkan pengurus harus membayarkan sisa gaji selama tiga bulan, terhitung pembayaran Juni (dibayarkan Juli), bulan Juli (dibayarkan Agustus), dan Agustus (dibayarkan September). (syukri amal/sindo)
Monday, August 2, 2010
PSMS Medan krisis mesin gol
Tidak cukup puas dengan penampilan para striker seleksi, PSMS memulai perburuan striker untuk menghadapi divisi utama Liga Indonesia 2010/2011.
Dua nama yang kini tengah dibidik adalah dua eks striker divisi utama musim lalu. Keduanya saat ini tengah setuju untuk melakukan pembicaraan dengan Ayam Kinantan.
Nama pertama adalah Jibby Wuwungan, eks striker Persikabo musim lalu. Striker berusia 24 tahun itu menjadi salah satu striker yang diyakini akan mempertajam lini depan PSMS.
Secara kualitas, pengurus menilai Jibby cocok untuk mengatasi masalah lini depan. Sedangkan Teddy Hamzah musim lalu memperkuat Semen Padang. Teddy kerap dipasang di posisi starter dan berduet dengan Marcio Souza (Brazil) saat memperkuat Kebo Sirah (julukan Semen Padang-red).
Dua nama yang kini tengah dibidik adalah dua eks striker divisi utama musim lalu. Keduanya saat ini tengah setuju untuk melakukan pembicaraan dengan Ayam Kinantan.
Nama pertama adalah Jibby Wuwungan, eks striker Persikabo musim lalu. Striker berusia 24 tahun itu menjadi salah satu striker yang diyakini akan mempertajam lini depan PSMS.
Secara kualitas, pengurus menilai Jibby cocok untuk mengatasi masalah lini depan. Sedangkan Teddy Hamzah musim lalu memperkuat Semen Padang. Teddy kerap dipasang di posisi starter dan berduet dengan Marcio Souza (Brazil) saat memperkuat Kebo Sirah (julukan Semen Padang-red).
PSMS Dekati Dua Striker Eks Divisi Utama
Gagal menggaet Saktiawan Sinaga, pengurus PSMS Medan mengalihkan buruan ke beberapa nama. Kali ini yang dibidik adalah stiker Jibby Wuwungan dan Teddy Hamzah.
PSMS tertarik meminang Jibby yang mantan pemain Persikabo Bogor itu dan Teddy Hamzah eks Semen Padang. Keduanya didekati karena memperlihatkan performa yang cukup baik bagi timnya musim lalu. Menurut Sekretaris Umum PSMS Medan Idris, manajemen tengah melakukan negosiasi dengan Jibby dan Teddy karena memiliki kriteria memadai. Untuk Jibby, pendekatan sudah dilakukan sejak empat hari (27 Juli).
’’Tiga hari yang lalu kami hubungi Jibby dan menyatakan kesediaannya bergabung. Sementara Teddy kemungkinan besar akan bergabung,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela memantau seleksi pemain PSMS di Stadion Kebun Bunga, 31 Juli kemarin.
Selanjutnya kedua pemain itu tetap akan mendapat pantauan dari Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu. Namun, Idris menyatakan keduanya tidak akan mengikuti seleksi seperti pemain lain. ’’Mereka akan berada di PSMS untuk mengikuti kegiatan yang diharapkan pelatih,” paparnya. (syukri amal/sindo)
PSMS tertarik meminang Jibby yang mantan pemain Persikabo Bogor itu dan Teddy Hamzah eks Semen Padang. Keduanya didekati karena memperlihatkan performa yang cukup baik bagi timnya musim lalu. Menurut Sekretaris Umum PSMS Medan Idris, manajemen tengah melakukan negosiasi dengan Jibby dan Teddy karena memiliki kriteria memadai. Untuk Jibby, pendekatan sudah dilakukan sejak empat hari (27 Juli).
’’Tiga hari yang lalu kami hubungi Jibby dan menyatakan kesediaannya bergabung. Sementara Teddy kemungkinan besar akan bergabung,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela memantau seleksi pemain PSMS di Stadion Kebun Bunga, 31 Juli kemarin.
Selanjutnya kedua pemain itu tetap akan mendapat pantauan dari Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu. Namun, Idris menyatakan keduanya tidak akan mengikuti seleksi seperti pemain lain. ’’Mereka akan berada di PSMS untuk mengikuti kegiatan yang diharapkan pelatih,” paparnya. (syukri amal/sindo)
Subscribe to:
Posts (Atom)