Tiga legiun impor PSMS yang sempat ikut seleksi dua pekan lebih, telah dipulangkan. Praktis hanya tinggal seorang pemain asing yang tersisa. Dialah Alejandro Tobar-mantan punggawa PSMS tiga musim silam. Sepeninggal Tobar, PSMS meredup. Prestasi terbaik Ayam Kinantan adalah runner-up Divisi Utama 2006-2007 lalu.
Kini, Tobar yang terakhir main di Persikab Bandung itu merasa ingin kembali membangun PSMS menjadi tim yang disegani. Kemampuannya pun dipantau hingga saat ini. Kalau memungkinkan direkrut, Tobar diharap akan menjadi tumpuan tim.
Meski menjadi harapan tim, namun tim talent scouting PSMS masih kurang yakin dengan kebugaran Tobar. Dalam uji coba di Stadion Teladan Senin (30/8), Tobar memang jadi tontonan fans, namun dia juga mengeluhkan sakit di pahanya saat uji coba. Ini yang jadi pertimbangan perekrutan jadi atau tidak.
“Sentuhannya masih ada, tapi saat ini dia masih menunjukkan penampilan 60 persen. Nyeri di pahanya membuat dia tampil belum pada performa maksimalnya. Jika memang dia bergabung, untuk kompetisi setidaknya harus fit 80 sampai 90 persen. Kalau bisapun harus 100 persen,” ujar Anggota Talent Scouting, Nasib Iwan.
Untuk mengetahui kondisi fisiknya secara detail, Tobar akan menjalani serangkaian tes lanjutan. Di antaranya VO2 Max.
“Kita akan tes dulu kondisinya. Kemungkinan kita tes VO2 Max sehabis lebaran. Kita akan genjot staminanya selama setengah bulan, paling tidak sebelum kompetisi harus sudah siap,” tambah mantan asisten pelatih PSDS Deli Serdang ini. Sosok playmaker murni seperti Tobar diakui memang sangat dibutuhkan PSMS saat ini.
“PSMS selama ini tak punya playmaker. Mudah-mudahan kehadiran Tobar bisa membawa perubahan ke tim ini,” ujar anggota tim pemandu bakat lainnya, Suyono.
Sementara itu sekum PSMS Idris mengatakan akan lebih serius dalam mengupayakan kesembuhan palymaker jangkung itu. (mag-5/sumutpos)
No comments:
Post a Comment