Usai menjalani perawatan, Penjaga Gawang PSMS M Halim siap menatap agenda berikutnya. Dipastikan Jumat (11/6) nanti dirinya akan tampil dalam laga uji coba menghadapi PS Klambir Lima.
“Kalau Jumat (11/6) nanti saya sudah bisa turun lah. Ini juga sudah agak baikan, sudah mulai latihan untuk naikkan kondisi stamina lagi,” ucap M Halim yang dihubungi Sumut Pos melalui telepon, Sabtu (5/6).
Sebelumnya, M Halim terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Hidayah Desa Duren Deli Tua karena gejala Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu menyebabkan dirinya absen saat skuad PSMS melakoni laga uji coba melawan Mabar FC, Jumat (4/6) lalu.
Halim yang telah keluar dari rumah sakit, kemarin (5/6) berharap mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk kembali memperkuat PSMS pada Kompetisi Divisi Utama 2010/2011 nanti. Bahkan dirinya berencana pensiun di PSMS. “Kalau saya masih dipercaya, saya siap membela PSMS. Karena untuk dua tahun ini saya masih ingin eksis di lapangan. Sebelum memutuskan berhenti saya ingin mengantar PSMS kembali ke super liga,” tekadnya.
Menurut Halim, dengan manajemen yang baik, PSMS pasti bisa kembali berlaga di Indonesia Super League (ISL). Pengalaman di musim sebelumnya pun diharapkan dapat memberi pelajaran yang berharga bagi seluruh elemen yang ada demi kemajuan PSMS di masa yang akan datang.
“Harus kita akui bila pada musim sebelumnya banyak permasalahan dalam penataan tim ini. Seperti pergantian dalam manajemen tim yang berulang-ulang. Tapi saya yakin, manajemen saat ini cukup profesional dan itu akan menjadi napas baru PSMS,” bebernya.
M Halim juga berharap Pengurus PSMS dapat mendatangkan pemain-pemain Sumut yang kini bermain di ISL. Selain untuk memastikan kesiapan menatap ISL, kehadiran Saktiawan dkk di PSMS juga dapat menjadi motivasi bagi pemain muda lainnya.
“Sebagai pemain asal Kota Medan, Sakti, Legimin, dan pemain lainnya sudah memiliki karakter permainan Medan dan ini sangat menentukan keberhasilan PSMS ke depan. Kehadiran mereka juga dapat meningkatkan motivasi pemain muda begitu juga pemain yang ada untuk saling berbagi pengalaman di lapangan. Saya yakin, mereka juga akan senang kembali bermain untuk PSMS sebagai panggilan moral. Tinggal pendekatan pengurus dengan mereka,” terangnya.
Menanggapi itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE memastikan akan menggunakan manajemen yang profesional dalam menata PSMS ke depan. Baik dalam pendanaan, perekrutan pemain, juga keberadaan tim pelatih. “Ketua Umum PSMS Pak Dzulmi Eldin dan saya komitmen untuk membuat PSMS menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu kita akan menerapkan manajemen yang profesional,” ucap Idris.
“Pelatih akan kita berikan wewenang penuh mulai dari menentukan asisten pelatih juga dalam perekrutan pemain. Karena pelatih paling kenal karakter dan kualitas pemain yang diinginkan untuk mengantar PSMS ke ISL, kita tidak akan intervensi. Yang penting ada komunikasi,” ucap Idris.
Begitu juga menanggapi keberadaan Asisten Pelatih PSMS Suyono yang belakangan ini disoroti karena wewenang melewati kapabilitasnya. “Ya, asisten pelatih kan orang yang mengerti kemauan pelatih kepala. Jadi kalau pelatih yang kita tunjuk nantinya tidak cocok dengan Suyono, pengurus juga tidak akan mempertahankan Suyono,” tegas Idris yang juga Manajer Sumut FC ini.
Ya, Suyono sempat menuai kritik karena berencana menggelar tes Volume Oksigen Maksimum (VO2Max) sebagai dasar membuat referensi bagi Pengurus PSMS untuk mencoret atau mempertahankan pemain yang ada. Selain dari mantan pemain PSMS, Parlin Siagian kritik terhadap Suyono juga datang dari Dosen FIK Unimed Nimrod Manalu yang juga mantan pelatih fisik PSMS. (jul)
Belakangan Suyono membantah ucapan yang disampaikannya di depan media dan Mantan Pelatih PSMS Amrustian di Stadion Kebun Bunga Medan beberapa waktu lalu. “Itu program pengurus yang diminta untuk saya laksanakan karena saya masih terikat kontrak hingga Agustus. Saya juga tidak terlalu berambisi menjadi pelatih PSMS ya,” ucap Suyono saat dihubungi Sumut Pos melalui telepon beberapa waktu lalu. (jul/sumutpos)
No comments:
Post a Comment