PSMS wajib melupakan kesialan dalam dua laga terakhir. Ya, memori dua laga tandang tanpa poin – yang didapat melalui jalan yang kontroversi – tak boleh menjadi penghalang dan beban untuk meraih tiga poin. Ayam Kinantan wajib all out kala menjamu Semen Padang sore ini, Selasa (12/1), di Stadion Teladan Medan.
Apalagi, sua Semen Padang ini merupakan laga pamungkas PSMS di putaran pertama Divisi Utama wilayah 1. Tiga poin yang ditargetkan harus diraih untuk modal memasuki putaran 2 dan berujung lolos ke Indonesia Super League.
Dengan dasar ini, arsitek PSMS Suimin Diharja telah memberi instruksi kepada anak asuhnya agar tampil all out ketika melawan Semen Padang. Masalahnya, pertemuan kedua tim ini ibarat langit dan bumi. Semen Padang, datang dengan motivasi tinggi mencuri angka di Medan. Pun skuad yang dipunyai lebih mumpuni dibanding dengan yang dipunya PSMS.
Belum lagi menilik perolehan poin sementara. Saat ini Semen Padang menjadi raja dengan memuncaki klasemen sementara wilayah I dengan raihan 19 angka hasil dari enam menang, sekali imbang, dan sekali kalah. Sedangkan PSMS, masih berkutat di peringkat enam dengan torehan 12 angka hasil dari tiga menang, tiga imbang dan tiga kalah.
Berkaca dari data dan fakta sementara tersebut, PSMS memang jelas kalah segala-galanya. Namun, kalau melihat sejarah pertemuan kedua tim, PSMS masih boleh sedikit berbangga hati. Pasalnya, sepanjang perjalanan kedua tim di Divisi Utama dahulu, tercatat keduanya telah bertemu 10 kali. Termasuk dua kali laga di ajang Copa Indonesia. Menarik, PSMS lebih digdaya dengan menorehkan tujuh kemenangan, sekali imbang dan dua kali kalah. Paten-nya lagi, kemenangan PSMS atas Semen Padang dahulu tak selalu diraih di kandang sendiri.
Tak berlebihan, tentu, jika sedikit membandingkan. Setidaknya, pihak Semen Padang mengakui akan hal itu. Saat jumpa pers kemarin sore di Stadion Kebun Bunga, pihak Semen Padang yang diwakili asisten pelatih Nil Maizar mengatakan kalau PSMS tetaplah tim yang masih punya nama besar. “PSMS itu ikon Sumatera! Nama besar itu masih melekat hingga kini. Namun begitu, kami tetap akan berupaya meraih poin di sini,” terang Nil.
Untuk meredam ambisi PSMS meraih poin penuh di kandang sendiri, Nil pun menjelaskan kalau pihaknya tak akan banyak mengubah taktik dan strategi. “PSMS bagus. Saya kenal betul klub ini selalu punya fighting spirit yang meledak-ledak, apalagi main di kandang. Tapi, kami rasa tidak ada persiapan khusus. Biasa-biasa saja,” lanjut Nil.
Walau demikian, pihak PSMS tetap akan waspada ekstra tinggi. Suimin bilang pihaknya sudah menyiapkan tim untuk menang. Kerangka dan simulasi pun sudah diterapkan. “Benar kita kalah segala-galanya atas Semen Padang musim ini. Tapi kami tak akan menyerah sebelum bertanding. Semangat Medan akan dipertontonkan,” beber Suimin.
Sayang, kubu PSMS tampaknya masih tak akan diperkuat seluruh pilarnya. Dua pemain belakang, Ahmad Maulana dan kapten tim Slamet Riyadi dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan Edu Juanda masih dibekap cedera tulang kering, sehingga dipastikan juga bakal absen.
Sedangkan kubu Semen Padang, tampil lebih sempurna. Hampir pemain utamanya bisa diturunkan. Yang absen hanya Marcio Sauza striker asal Brasil yang musim lalu memperkuat Persela Lamongan
No comments:
Post a Comment